Rindu Itu Berat

62 8 0
                                    

Dirga memasuki rumahnya dengan wajah merah padam karena marah. Dia sangat kecewa terhadap Angel dan Sakti yang telah mengkhianatinya. Dirga sangat membenci mereka. Dirga pikir, Sakti itu adalah sahabat yang baik. Tapi kenyataannya? Dia tikung Dirga.

Elina, bunda Dirga yang melihat wajah putranya itu segera mendekat.

"Dirga kamu gapapa?"

"Dirga benci Angel, bun!"

"Maksud kam..."

"Maaf bun, Dirga capek mau ke atas dulu,"

Setelah itu Dirga pergi dari hadapan bundanya.

Dirga kenapa? Memangnya Angel ngapain? Sebenarnya ini ada apa sih?

"Dirga, kamu kenapa? Kamu suka kan sama Angel, lalu kenapa sekarang kamu membencinya? Apakah ini saat yang tepat untuk menceritakan semuanya ke Dirga? Apa aku harus memberitahu Dirga bahwa orang tua Angel kemarin datang kesini? Hmm, kenapa aku jadi bingung begini? Lah sudahlah,"

***

Angel memeluk Asyla setelah dia sampai di rumah kesayangannya.

"Mamaaaaahhh Angel kangen mamahhhhhh!!!"

"Kok kamu cepet banget sih perginya?"

"Yah mamah mah, anaknya pulang di cium kek atau apa kek,"

"Iya iya,"

Asyla mencium Angel dengan tulus.

"Sakti mana Ngel?" ucap Asyla sambil melepaskan pelukannya.

"Udah pulang, capek katanya,"

"Ya udah sana kamu ke atas, bau badan kamu,"

"Ya ampun ya udah deh Angel ke atas dulu dadah mamah,"

"Dah sayang,"

Angel menaiki anak tangga untuk sampai ke kamarnya.

Dia meletakkan koper di dekat kasur lalu dia segera mengambil handuk untuk mandi.

Sebenarnya di dalam hati Angel yang paling dalam, dia sedang memikirkan Dirga. Bukan karena Angel mulai menyukai Dirga, melainkan Angel merasa bersalah. Untungnya libur masih 3 hari lagi, jadi Angel harap jika dia berangkat ke sekolah lalu melihat Dirga, semoga saja Dirga sudah melupakan masalahnya dengan Sakti dan juga Angel.

"Kok gue jadi ga tenang gini ya?"

"Dirga sekarang lagi sedih ga ya?"

"Gue jahat ga sih?"

"Kok gue jadi merasa bersalah gini!"

"Oke Ngel tenang Ngel, pasti Dirga udah lupa deh tentang masalah tadi malem, PASTII!"

...

...

...

"Yahhhhh tapi gue tetep ga tenang!! Gue harus gimana dong! Ah tau ah!"

Angel memasuki kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Angel berusaha sekuat tenaga menenangkan hatinya.

Angel berusaha berpikir positif dan tetap tenang.

Karena Angel tahu, setiap ada masalah pasti ada penyelesaian.

***

Angel sedang duduk di ruang keluarga bersama Asyla dan Arsela. Angel sedang melamun memikirkan Dirga. Hatinya tidak tidak setiap dia memikirkan Dirga.

"Mikirin apa sih," ucap Arsela kepada Angel saat Arsela melihat Angel sedang melamun.

"Kamu gapapa Ngel?" tanya Asyla khawatir.

Angela [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang