Angel dan Sakti sedang dalam perjalanan menuju hotel Dirgantara, tempat keluarga Dirga mengadakan pesta ulang tahun untuk Dirga.
Angel dan Sakti sudah membawa kado mereka masing-masing.
"Baju lo ga cocok sama baju gue tau ga!" kata Angel kesal. Sebenarnya Angel ingin dressnya sewarna dengan jas Sakti. Eh kenyataannya warna dress Angel dengan warna jas Sakti jauh berbeda.
"Yang penting kita cocok kalau jadi suami istri. Gue tau lo ga mau pacaran sama gue, tapi gue yakin lo mau jadi istri gue, ya kan?"
"Emm, eh lo ngado apa ke Dirga?" Angel mengalihkan pembicaraan.
Sakti yang tahu bahwa Angel mengalihkan pembicaraan pun tersenyum.
"Gue ngado sneakers,"
"Ooh,"
Mobil yang mereka tumpangi sudah sampai di hotel milik keluarga Dirga.
Sakti yang melihat Angel akan membuka pintu mobilnya segera menghentikan.
"Eh eh, biar gue yang bukain,"
Angel diam menunggu Sakti membukakan pintu mobil.
Mereka berdua berjalan masuk ke dalam hotel dengan saling menggandeng tangan.
"Eh Sakti, Angel," Dirga menyapa Angel dan Sakti saat dia melihat mereka berdua.
Kok Angel bisa sama Sakti sih? Emamg mereka sedeket apa?
"Hai Dirga," sapa Angel dan Sakti bersamaan.
"Nih kado dari gue," Angel memberikan bungkusan kado kepada Dirga.
"Nih dari gue!" Sakti juga memberikan bungkusan kadonya.
"Thanks ya, btw selamat menikmati pesta! Semoga kalian suka," kata Dirga.
Angel tersenyum lalu dia pergi ke tempat utamanya.
Angel terkejut melihat keluarganya sangat akrab dengan keluarga Dirga.
Mereka seakrab apa sih?
Oh iya mamah kan sahabatnya bundanya Dirga.
Angel juga melihat Aurell bersama Asyla disana. Wajah Aurell benar-benar memprihatinkan, dia hanya diam saja disana melihat Asyla dan Elina berbincang-bincang.
Akhirnya Angel menghampiri mereka.
"Mamah, Aurell," sapa Angel.
"Eh Angel sini sayang," kata Asyla sedangkan Aurell memperlihatkan wajah kesalnya.
"Oh jadi ini yang namanya Angel, cantik banget," kata Elina, bunda Dirga.
Angel tersenyum lalu menyalimi tangan Elina.
"Ya udah mah Angel pergi dulu ya sama Aurell? Yuk Rell," Angel menarik tangan Aurell menjauhi Asyla dan Elina.
Angel dan Aurell duduk di salah satu kursi yang kosong.
"Lo dari mana aja sih?! Lama banget! Gue nungguin lo dari tadi sore tau ga! Eh lo nya ga dateng-dateng!" Aurell kesal.
"Hehe, sorry ya Rell?"
"Hmm,"
"Oh ya Ngel, gue heran deh. Tante Sisil kok kaya akrab banget ya sama bundanya Dirga?" Aurell penasaran.
"Mungkin karena mamah deket sama bundanya Dirga,"
"Tapi Ngel mereka berdua tadi ngomongin lo sama Dirga. Katanya lo berdua cocok, katanya lo berdua anak yang rajin, anak yang sopan. Intinya masih banyak lagi lah yang mereka omongin tentang lo sama Dirga,"