Dari Amerika-Korea berjalan dengan lancar tanpa halangan berarti, pesawatnya juga tiba sesuai jadwal. Bangtan langsung pulang ke dorm untuk sekedar mengistirahatkan badan usai penerbangan dan konser yang di sukses. Kegiatan yang padat membuat sebagian tenaganya hilang.Semua member memutuskan tidur sehari penuh setelah pihak agensi memberi waktu istirahat. Berawal dari Hoseok dan Jungkook yang sedikit mengalami jetlag saat di pesawat jadilah rehersal yang sudah terjadwal akan di undur.
Taehyung jadi kembali kesal sebab terpikir satu hari saja cukup untuk di habiskan di New York. Jika saja belum pulang ke dorm saat ini.
Pukul tiga sore itu, semua member berkumpul di ruang tengah setelah seharian tidur. Seokjin memilih melenggang ke dapur untuk membuat beberapa makanan sebagai pengganjal perut. Kemudian Namjoon mengajak Yoongi untuk pergi ke kantor.
Namjoon duduk di bangku samping kemudi dan menunggu Yoongi siap pergi. Saat itu, Namjoon mendapat pesan dari pihak produser untuk mengurus beberapa lagu mini album miliknya yang akan di rilis beberapa bulan dari saat ini. Yoongi awalnya ingin ikut makan bersama para member, tapi beberapa pekerjaan menunggu di Genius Lab miliknya juga Namjoon yang harus ke kantor dan tak bisa menyetir. Yoongi itu tipe namja yang sayang dengan dobgsaengnya namun dengan caranya.
Mobil melaju setelah Yoongi menempati kursi kemudi dengan tenangnya. Dua puluh menit berlalu dengan pembicaraan ringan pun berat yang Yoongi dan Namjoon lontarkan.
Tepat di depan kantor Big Hit, Yoongi dan Namjoon di kejutkan dengan salah seorang pria berumur sekitar paruh baya yang terjatuh setelah tanpa sengaja pria tersebut hampir menabrak mobil yang Yoongi kemudikan. Yoongi reflek menghentikan mobil lantas keluar.
"Ahjussi! Gwaenchana?" Yoongi berlutut dengan tangan kanan mencoba merangkul pria tersebut dan tangan kirinya membantu berdiri.
"Ah nde... Maafkan aku. Aku terburu-buru dan tidak melihat mobilmu melaju." Pria tersebut hampir membungkukkan badannya sebelum Yoongi kembali merangkulnya.
"Hyung! Gwaenchana?" Namjoon menghampiri Yoongi dan menatap si pria dengan teliti.
Secara penglihatan Namjoon, pria itu baik-baik saja hanya lecet kecil di telapak tangan kanannya, mungkin saja di pakai untuk menahan tubuhnya.
"Tidak.. kami juga minta maaf. Kami kurang berhati-hati." Yoongi membungkukkan badannya.
"Ah sebagai permintaan maaf, biar kami antarkan ke klinik kantor ahjussi." Yoongi menatap pria tersebut bermaksud memohon.
"Tidak... Aku tidak apa-apa.. hanya luka kecil saja.. aku akan memeriksa sendiri saja.. kalian lanjutkan saja kegiatan kalian.." si pria tersenyum mencoba meyakinkan.
"Sungguuh ahjussi?" Namjoon ingin mencoba membujuk namun di balas gelengan pria tersebut.
"Aku sedang terburu-buru.. gidak akn sempat jika ke klinik terlebih dahulu. Pergilah saja tidak apa-apa anak muda."
Yoongi mengeluarkan beberapa won uang dari sakunya bermaksud untuk di berikan pada pria tersebut.
"Ah tidak di perlu repot. Sungguh aku baik-baik saja." Pria tersebut lantas berjalan menjauh.
Namjoon pun Yoongi saling berpandang hingga kemudian mengedikkan bahu.
***
Matahari lumayan terik di hari selanjutnya saat para member memutuskan kembali ke kantor untuk melakukan rehersal yang sempat tertunda. Koreo dance perlu beberapa kali latihan untuk mematangkan penampilan juga menempatkan diri di panggung tujuan.
"Tae.... Tak bisakah kau sedikit lebih lama menungguku.." ucap Jimin sedikit berteriak kesal. Taehyung telah berjanji agar menemaninya seharian ini. Dan Taehyung merutuk kesal sebab Jimin yang masih sibuk mencari ponselnya yang terjatuh di mobil sejak beberapa saat lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Yourself, Park Jimin ✔
Fiksi PenggemarPark Jimin salah satu member BTS yang pandai menyembunyikan kesusahannya. Masalahnya berdampak pada para member. Meski begitu sejujurnya masalah itu bukan datang dari Park Jimin. Disini Jimin juga korbannya. Meski begitu dengan segala ketakutan da...