Delapan

14.2K 591 29
                                        

Pagi ini matahari cerah, dari ufuk timur sang mentari masih malu untuk menunjukan dirinya. Alma sudah siap dengan seragamnya, ia segera turun dan sarapan pagi.

"Morningg!!" Sapa Alma setelah turun.

"Too," Jawab mereka serempak.

"Nih di makan biar agak enakan," Alma mengangguk dan melahap roti selai coklat dan strowberi itu.

"Kata mama kamu sakit al, benar itu?" Tanya papa dengan nada khwatir.

"Tenang aja pa, Alma kuat ko gapapa," Alma selesai dengan makanannya langsumg berpamitan dan menyeret Alam yang masih duduk manis di meja makan.

Mereka sampai di depan gerbang sekolah Alma. Sebelum keluar Alma berpamitan terlebih dahulu.

"Yaudah ya kak, Alma sekolah dulu," Alma mencium pipi kiri Alam dan langsung turun.

"Kilaaaa!!" Teriak Alma karna melihat sahabatnya yang sedang berjalan akan masuk gerbang.

"Al, lo gapapakan gue denger kemaren lo dihadang sama anak efggar bener?" Tanya Akila, dan Alma hanya mengangguk.

"Berita itu udah kesebar ya kil sampe lo aja tau," ucap Alma lesu ia harus bisa memnutup telinga pasti banyak yang akan membicarakannya.

"Tenang al, gue sama lo," kata Akila menyemangati.

Mereka berdua berjalan di koridor koridor, banyak sekali cibiran cibiran yang di lontarkan oleh murid murid untuk alma

"Isshh dia yang jalan sama elang itu ya."

"Dia juga katanya main sama laki laki tau setelahnya."

"Jadi cewe matre banget si. Cih, murahan."

"Murahan banget yaa pake cara ajak ajak ade nya lagi buat luluhin si Elang."

"Ya mungkin abis dari si elang pindah lagi tuh sama cowo yang ngerangkul dia."

"Ishh murahan banget, cantikan juga gue."

Akila sudah tidak bisa sabar dengan kata kata yang menyakitkan itu, ia berbalik dan menatap tajam semuanya.

"Heh denger yaa lo punya mulutkan ngomong di depan jangan di belakang, disini nih sini gue punya kaca. Itu yang bilang murahan, emang lebih murahan lo yang ngemis ngemis minta ke om om," tunjuk Akila kepada seorang perempuan yang pernah ia lihat.

"Ngaca broh cantikan juga Alma, jelas si Elang mau lah. Dari pada sama lo kaleng kalengan," Semua nya terdiam mendengar tuturan Akila.

"Udah la, jangan di ladenin,"  Alma kini menggiring Akila pergi dari sana. Akila jadi bingung terbuat dari apakah hati Alma ini sampai cibiran itu tidak berpengaruh untuknya.

Dikelas juga terdengar bisik bisik dari teman temannya, Akila langsung menggebrak meja.

"Kalo kalian enggak suka ngomong di depan jangan di belakang," ucap Akila sinis yang membuat seisi kelas bungkam.

"Almaaaa, lo harus liat ini," Sasa menarik Alma dan Akila pergi dari kelas menuju mading. Disana mading ramai, saat Alma sampai dengan Akila tak ada yang berani bicara karna bentakan Akila tadi.

Terdapat dua poto, satu poto Alma, Elang dan Lepan. Elang yang sedang menggendong lepan dengan Alma yang tertawa, satu lagi disebelahnya poto ketika Alma sedang dirangkul oleh cowok. Alma kenal dengan pakaian itu, itu adalah kakaknya.

Nih liat kelakuan si cewe murahan Alma, ternyata yang kita lihat enggak sebaik aslinya yaa. Gue kira dia cuma anak lugu dan polos eh tenyata kenyataannya berbanding terbalik. Ini berita real loh gue kemaren ke mall, liat Alma lagi jalan sama Elang, awalnya hanya iseng kepotret sama kamera gue, pas gue lihat dia bilang mau pulang sama Elang, tapi nyatanya malah pergi sama cowok laen. Haha gue cuma ngasih tau buat kalian yang punya pacar ati ati deh nanti di rebut kaya dia rebut Elang dari gue!!.

Elang [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang