HAPPY 334K VIEWS❤️
MARI SILENT READRS KELUAR KELUAR!****
Satu Minggu kemudian.
Rasanya tidak ada Elang membuat Alma jadi kesepian. Apalagi pemuda itu jarang jarang memberi kabar.
Dari dua hari yang lalu Elang sudah pulang dan masuk ke sekolah sekarang.
Alma keluar dari gerbang rumahnya dan menghampiri Elang, yang kini sedang mengetuk ngetuk jari nya di helm yang kini ada di depannya.
"Pagiiiii," sapa Alma ceria.
Elang tak membalas.
Wajah dingin yang Elang perlihatkan membuat Alma mengerutkan kening.
Dengan gerakan cepat Elang menyalakan motor dan menyuruhnya untuk cepat cepat naik.
Ia jadi benar benar bingung sekarang, apakah ada yang mengganggu pikiran pemuda itu hingga seperti ini?
***
Alma turun dari motor Elang, seluruh siswa banyak yang menatapnya dengan tatapan sinis. Bahkan sampai ada yang berbisik bisik, perasaan yang tidak enak menjalar di hatinya.
Berita apalagi ini yang membuat semuanya jadi berubah begini. Baru saja ingin mengucapkan terima kasih, saat menengok ke belakang Elang sudah hilang tak tahu kemana.
Dengan perasaan gelisah ia segera berjalan ke arah koridor yang ramai itu.
"Ihhh heran gue, padahal udah ada Elang ya. Kenapa jadi ke kak Devan?"
"Cewek murahan!"
"Jalang!"
"Di pelet apaan sih sampe si Elang mau sama tuh cewe."
Alma yang memang tak tahu menahu dengan ini pun jadi masa bodo lah, jangan pernah ia dengarkan apa yang di ucapkan mereka semua. Ia hanya perlu menutup telinga dan mulut saja.
Sampai di kelas pandangan seluruh kelas pun tertuju padanya, bahkan ada yang diam diam membicaraka nya. Alma dengan bingung kini menatap Sasa yang menatap nya meminta penjelasan.
"Lo sama Kak Devan ada apa?" Tanya Sasa to the point.
"Hah?"
Sasa mengerutkan kening, bingung sendiri."Cek Ig deh."
Alma segera mengikuti perintah itu dengan cepat ia mengecek akun media sosial nya.
Betapa terkejutnya bahwa ada tag dari seseorang yang ia kini makin ternganga melihatnya.
Sebuah akun dengan nama samaran mefoto dia dan Kak Devan yang sedang berada di toko buku, dengan posisi Alma yang memegang bahu kak Devan dan kak Devan memegang pinggang nya.
Inikan kejadian yang tak sengaja terjadi.
"ALMA SI ELANG LAGI GELUD SAMA KAK DEVAN DI LAPANGAN!"
Semuanya membelakan mata, bahkan Alma dan Sasa langsung berlari keluar dengan gerakan yang cepat.
Tiba di lapangan, Alma melihat sudah banyak siswa siswi yang menggerumbul diantara Elang dengan Devan.
Alma menerobos dengan Sasa di belakang nya. Saat ia sudah mencapai di paling depan, ia ternganga melihat Kak Devan yang sudah babak belur di hadapan Elang. Bahkan sudah terkapar di tanah.
"LO DI BAIKIN MALAH NGELUNJAK ANJING!" teriak Elang.
Satu kepalan tangan siap meninju wajah Devan lagi sampai tiba tiba Alma menghalangi di depan kepalan tangan Elang. Membuat ia yang ingin menonjok Devan jadi tidak jadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Elang [Selesai]
Teen FictionElang namanya, dingin orangnya. Irit bicara dan miskin ekspresi itulah dia ketua geng panco, orang yang di takuti sekaligus di kagumi karna ketampanannya ia tak suka diatur apalagi dengan perempuan, menurutnya itu terlalu repot. Namun tanggapan itu...