HAPPY READINGGGG!!!--------------------
"Gue suka sama Lo".
Alma hampir jantungan mendengrnya.
"HAHH!".
"Gue suka sama Lo" tekannya sekali lagi.
Alma semakin melongo. Menunjuk diri sendiri, "s-suka s-sama gue?"
Elang mengangguk mantap.
Alma mendelik, "kenapa?!" Elang mengerutkan kening tak mengerti. "Kenapa tiba-tiba bilang suka sama gue, padahal gue rasa gak punya masalah sama lo ataupun teman-teman lo itu".
Elang diam sesaat. "Apa yang udah di bilang Sasa sama lo?"
Alma tak mengerti, menautkan alisnya dalam. "Maksudnya?!"
"Apa yang udah Sasa bilang tentang gue" tekannya lagi kesal, karena sedari tadi Alma terus menerus bertanya.
"Enggak ada".
Mengangkat satu alisnya. "Jangan bohong".
Alama mendelik, "buat apa gue bohong sama Lo, gunanya aja gak ada".
"Gue denger di jendela" kata Elang menatap Alma dengan tajam.
Elang menyenderkan punggungnya di kursi. Menatap Alma lagi yang lagi lagi terdiam. "Apa perlu ada alasan gue bilang suka sama lo".
"Ya, karena ini cukup janggal".
Elang menaikan alisnya satu, lagi lagi menghela nafas berat. Meredakan sesuatu yang bergetar di dalam tubuhnya.
"Jawaban lo hanya, iya dan oke" pernyataan Elang itu membuat Alma melotot kecil, baru akan membuka mulut, tapi gerakannya terhenti karena cowok itu kembali bersuara. "Gak ada bantahan".
"HEHH!! KOK LO JADI MAKSA GINI, LAGIAN JUGA JAWABANNYA GAK ADA YANG LAIN APA!!!" Alma jadi emosi sendiri, memanyunkan bibirnya kesal.
Aishhh ini kenapa jadi kaya minta di cium.
Elang menggelengkan kepalanya kesal, memukulnya pelan dan menatap Alma dengan pandangan tajamnya.
"Gak".
Alma diam, dia tidak tahu bagaimana responnya. Ini terlalu---mendadak.
"Gue anggap diem-nya elo itu nerima gue".
"GUE BELOM JAWAB APA APA!" Alma kembali emosi.
"Gak perduli" cowok itu bangkit, menatap Alma sebentar lalu memalingkan wajah. "Gue tunggu pulang sekolah di parkiran" dan dia langsung melenggang pergi tanpa menoleh.
Alma tak sadar sama sekali, jika sedari tadi cowok itu menahan detakan jantungnya yang berdegup kencang.
***
Ini yaa yang di gendong sama Elang.
Murahan benget jadi cewe, eww.
Kemarin si anak pandawa itu sekarang Elang aduhh.
Hati hati woyy pacar lo awas di tikung sama dia.
Dan masih banyak lagi lah cibiran cibiran yang memekikan telinga. Alma? Pura pura menulikan pendengaran nya saja, biarkan lah mereka sesuka hati membicarakan nya nanti jika sudah lelah akan berhenti sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang [Selesai]
Teen FictionElang namanya, dingin orangnya. Irit bicara dan miskin ekspresi itulah dia ketua geng panco, orang yang di takuti sekaligus di kagumi karna ketampanannya ia tak suka diatur apalagi dengan perempuan, menurutnya itu terlalu repot. Namun tanggapan itu...