Dua

18.8K 777 6
                                    


Alma namanya. Sifat nya yaa periang ia selalu ramah terhadap orang orang. Tak jarang yang menyukainya dengan sikap Alma.

Kini Alma sedang berjalan melewati kooridor yang sepi karna sudah pukul empat lewat, mungkin hanya ia sendiri disini. Tadi Alma harus mengikuti organisasi PMR, yang berkumpul setiap hari jum'at. Dan sekarang jadilah ia pulang agak telat.

Sebelum pulang Alma mengunjungi kelasnya ingin mengambil tas, karna tadi tidak ada guru jadilah Alma pergi ke UKS untuk melihat apakah ada yang berjaga disana atau tidak.

Sampai sekarang alma tidak kembali kekelasnya, tadi Sasa dan Akila sudah berpamitan kepadanya melalui via wattshap.

Alma sedikit bersenandung untuk sampai di kelas, ternyata ia seorang diri disini, kelas benar benar kosong dan tidak ada penghuninya sama sekali. Alma segera berjalan kearah kursinya mengambil tas, setelah itu bergegas pergi. Namun, langkahnya terhenti karna mendengar satu notifikasi masuk dari ponsel nya

Kak Alam : Al, maaf kakak gak bisa jemput soalnya mobilnya mogok. Kamu naik taksi aja yaa, kalo nungguin kakak lama!

Alma mendengus kesal kakaknya ini selalu saja, kenapa kemarin tidak dibawa ke bengkel saja. Huh!

Ia hanya me-read pesan kakaknya itu, dari pada Alma pergi lewat depan lebih baik ia lewat belakang sekolah saja.

Kebetulan kelasnya ada di ujung, jadi ia mudah untuk pergi lewat pintu belakang. Alma berlalri lari kecil, semoga saja pintunya belum ditutup.

Dan harapannya terkabul namun, saat di luar ia melihat pemandangan yang seketika membuat kakinya lemas, disana banyak sekumpulan orang yang saling hajar dan wajahnya ada yang membiru dan lebam.

Tak Alma sangka bahwa ada seorang laki laki yang mendekatinya lalu mengunci pergerakannya dengan menyikut kepala alma. Ia sudah berkali kali memberontak, tapi tenaga laki laki yang ada di hadapannya ini jauh lebih kuat.

Alma sudah menangis karna ia takut setengah mati. Alma mengucapkan nama orangtua dan kakaknya yang semoga saja tiba tiba datang menyelamatkan. Namun, saat seorang cowok berbalik dan menghadapnya, ia baru mengetahui bahwa itu adalah Elang.

Siapa sih yang enggak tau tuh cowok. Cowok biang onar yang selalu buat masalah, itulah yang Alma tau. Juga ketampanan nya yang mendukung membuat siapa saja akan melirik jika cowok itu lewat.

"Lang, cantik yaa. Gimana kalo gue jadiin mainan," Alma yang mendengar itu terkejut, air matanya semakin deras megalir dipipi putihnya.

Elang diam, sambil menatapnya. Alma membalas tatapan Elang dengan memohon. "Gimana kalo dia gue bawa aja, mau enggak?"

Elang masih diam, ia tak menggubris perkataan cowo yang sedang menahannya ini, Alma pasrah ia akan di apakan oleh cowo yang ada di hadapannya.

"Lepasin dia," ucap Elang tajam.

"Hahaha, lo mau gue lepasin dia. Gue bakal lepasin dia kalo lo udah berlutut di hadapan gue, dan mengaku kalah!" Sudahlah ia tak bisa berharap apa apa lagi, pasti Elang tak akan melakukan titah cowo itu.

Sudah dipastikan Elang pasti tak akan mau untuk menolong dirinya. Kakinya bertambah lemas karna Elang hanya diam saja.

"Gimana Lang mau lo ngaku kalah sama gue sekarang gue lepasin ni cewek," respon Elang? Dia hanya diam, Alma jadi berpikir sendiri, mengidam apa mamanya Elang hingga anaknya seperti ini.

Elang [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang