Duapuluh

9.2K 465 23
                                        

HAPPY READING!!!!

SELAMAT MALAM


READY?










GO!!!!

***

Alma membuka matanya yang terasa berat, menegakkan tubuh. Menyenderkan punggungnya ke kursi yang ada di perpustakaan.

Melirik ke jam dinding yang ada di pojok ruangan.

14.05 WIB.

Sebentar lagi bel pulang pasti berbunyi. Mengaktifkan ponsel nya yang memang sengaja dia matikan. Banyak pesan dan panggilan tak terjawab.

Membuka WhatsApp dan terpampang jelas chat cowok itu yang teratas dengan jumlah tidak sedikit.

233 pesan teks
190 panggilan tak terjawab

Perlahan jari nya membuka pesan itu, membaca tiap kata yang membuatnya jadi kembali merasa sesak.

Elang : Al

Elang : Sorry gue enggak bermaksud

Elang : Gue kelepasan

Elang : Al, please bales

Elang : Lo dimana sih

Elang : Kata Sasa lo sakit perut?

Elang : Al

Elang : Al, bales. Lo lagi dimana?

Elang : Alma gue bener bener minta maaf

Alma mendengus, membuka chat lain. Tapi belum sampai ia membalas pesan Syila, satu panggilan masuk membuatnya tersentak.

Elang is calling....

Alma memilih membiarkan saja, tidak ada niat mengangkat ataupun menolak. Deringan itu berhenti, di ganti dengan beragam chat dari Elang yang masuk.

Alma memilih tak memperdulikan itu, kembali mengetikan sesuatu dan beranjak dari duduk nya. Keluar dari perpus, bertepatan dengan bel pulang berbunyi.

Dari arah ujung sudah ada Sasa dan Syila yang berlarian. Sasa langsung memeluk Alma, membuatnya jadi kembali ingin menangis, mengadu.

"Alma gak apa apa kan? Tadi Sasa panik tau, pas Syila bilang kalo Alma sakit perut. Alma gak apa apa kan?" Cerocos Sasa tak memberi jeda siapapun untuk bertanya terlebih dahulu.

Sasa melihat gedung yang di belakang Alma. Ini perpustakaan. Alma katanya sakit perut, tapi kok dia malah ke perpus. Ada yang janggal di sini dan mengapa tadi Elang-

Ah ia sendiri sudah tau jawabannya jika mereka tengah ada masalah, tak mau bertanya lebih lanjut.

"Alma beneran gak apa apa kan?"

Alma mengangguk. Untungnya dia membawa kacamata minus nya, jadi tidak terlalu terlihat jika dia habis menangis.

"Nih tas lo," Syila memberikan tas Alma yang di tinggal di kelas.

Alma menerima itu dan mengucapkan terimakasih.

"Lo mau pulang atau ikut rapat lagi? Masih ada yang mau di omongin soalnya, masalah dekorasi."

Alma berfikir sejenak, lalu menjawab dengan suara serak. "Gue ikut rapat lagi aja."

Mereka berjalan beriringan menuju ruang OSIS, tapi Sasa kini malah berbelok ke kantin.

Elang [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang