Ada yang masih melek emang?Aku kan bilang jangan di buka!
Tapi kalo kalian maksa juga gak apa apa deh😂
Ini apa?
Aku juga gak tau :V
Jangan nyesel dulu udah buka.
Aku mau bilang
Ini
Adalah satu masalah yang belum sempat aku selesai kan
Tangan ku tuh gatel pengen publish ini terussss!
Mau liat juga gimana tanggapan kalian, hihi. Pokonya yang baca chapter ini harus coment! Gak mau tau!!
Aku udah kabulin apa yang kalian mau, di sini-- upsss
°
°
°
°
Gak usah canggung buat baca!
Happy reading!!!
***
Sore itu lampu lampu sudah tersedia di lapangan di sebuah sekolah. Begitu juga kursi dan panggung. Beberapa stand makanan juga ikut ada di sana.
Acara kelulusan yang benar benar meriah ini sudah beberapa kali di lakukan di SMA Nusantara ini.
Lapangan sudah di sulap menjadi lantai dansa yang menakjubkan. Dari arah gerbang sampai lapangan paving sudah di sediakan karpet merah dengan beberapa juru kamera yang ada di sana.
Persiapan ini selalu di fikirkan secara matang dari sebelum anak kelas 12 akan menjalani ujian Nasional.
Satu persatu murid yang sudah lulus mulai datang, para siswi yang mengenakan gaun dan yang siswa mengenakan tuxedo.
Semua nampak menggaet pasangan. Bahkan ada anak sekolah lain yang ikut memeriahkan.
Acara di mulai dari pukul 4 sore hingga jam 11 malam nanti. Break dari jam 6 sampai jam 7 lalu di lanjut kembali dengan band band atau acara dansa.
Seorang gadis cantik dengan gaun panjang berwarna navy dengan motif yang bergelombang di ujung gaun, belum lagi pita kecil yang nampak manis melilit pinggang nya.
Semua nampak terpukau melihat gadis itu. Dengan dua orang gadis cantik lainnya yang menggunakan gaun yang tampak sangat cantik dan pas di tubuh keduanya.
Alma Almia, gadis bergaun navy itu menebar senyum terbaiknya. Walau di hatinya masih ada rasa sakit yang terbit saat melihat tiang bendera yang ada di hadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Elang [Selesai]
Teen FictionElang namanya, dingin orangnya. Irit bicara dan miskin ekspresi itulah dia ketua geng panco, orang yang di takuti sekaligus di kagumi karna ketampanannya ia tak suka diatur apalagi dengan perempuan, menurutnya itu terlalu repot. Namun tanggapan itu...