11 | Ayah dan Anak

20.8K 4.5K 304
                                    

Jeffrey tiba di kosnya pada pukul delapan malam. Sebelum keluar dari mobil, dia menghela napas panjang dan mengusak rambutnya yang sudah berantakan. Malam ini begadang lagi. Tadi, ketika Jeffrey mencoba bertanya akun instagram Athena, wanita itu justru memintanya pulang lebih awal untuk menyiapkan presentasi board meeting Caridad yang akan dilaksanakan jumat nanti. "Saya mau kamu kerjakan itu nanti malam dan besok pagi saya akan periksa, memastikan kerjaan kamu tidak ada kesalahan lagi sebelum hari jumat mendatang," begitu kata Athena.

Jeffrey menghela napas untuk kedua kalinya kemudian menatap wajahnya di spion depan dan menyemangati dirinya sendiri. "Semangat ganteng," lalu keluar dari mobilnya dengan jas yang sudah dilepas.

"Jeff, Jeff." Jeffrey memutar kedua matanya kesal sebelum berbalik dan menemukan pak Sukri memanggilnya dengan setengah berlari. "Iya, pak?" Jeffrey mencoba untuk tersenyum.

"Pas banget kamu pulang cepet." pak Sukri merangkul tubuh tinggi Jeffrey dan mengajaknya ke ruang berkumpul untuk penghuni kos. "Ada acara syukuran, ayo ke sana."

"Acara syukuran apa, pak?" tanya Jeffrey yang berhenti berjalan mendadak membuat pak Sukri mau tak mau berdiri di depan laki-laki itu. Jeffrey baru setengah tahun menjadi penghuni kos di tempat pak Sukri jadi wajar dia tidak tahu apa-apa jika ada acara seperti itu.

"Ulang tahun kos ini yang ke-3," jelas pak Sukri. Jeffrey mengumpat di dalam hati. Kosan doang pakai acara ulang tahun segala. Lalu dia tersenyum masam, "Maaf pak, saya lagi ada banyak kerjaan. Ini aja mauㅡ"

"Sebentar aja, Jeff," bujuk pak Sukri tak mau kalah. "Kamu kan, nggak pernah ikut acara kumpul-kumpul begini. Hitung-hitung biar kamu bisa ngobrol sama anak-anak kos yang lain. Ada makanan juga loh, banyak banget itu malah."

Tahu aja gue anak kos, butuh asupan gizi.

Pak Sukri ini tahu betul senjata ampuh untuk membuat anak-anak kosnya ikut berpartisipasi dalam acara yang dia buat. Harus ada kata makanan dalam memancing mereka. Dan pak Sukri tersenyum kemenangan ketika menemukan wajah Jeffrey mulai meliriknya dengan ragu.

"Maaf, pak. Mungkin lain waku saya bisa ikut." Ternyata Jeffrey sekali lagi menolak dengan ramah, membuat pak Sukri mencelos di dalam hatinya. Jeffrey tidak bisa mengulur waktu untuk membuat presentasi board meeting Caridad. Jumat nanti akan ada pembicara dari Brazil bersama beberapa dewan dari Caridad, dimana perusahaan Caridad Corp. akan membuka bisnis perkebunan cokelat di sana. Dan seperti biasa, jauh-jauh hari Athena akan memastikan pekerjaan Jeffrey baik-baik saja. Kemudian setelah memberi komentar dan arahan untuknya, Athena akan membiarkan Jeffrey sendiri yang akan berbicara kepada empat puluh orang di gedung pertemuan itu nanti.

"Beneran nggak bisa ya, Jeff?" tanya pak Sukri sedikit kecewa. Dan Jeffrey mengangguk dengan kedua alisnya yang diangkat. "Ada kerjaan yang harus saya selesaikan malam ini juga, pak," balas Jeffrey.

Pak Sukri menghela napasnya lalu Jeffrey berfikir untuk segera menarik dirinya menuju kamarnya sendiri. "Saya ke atas dulu ya, pak. Permisi."

Ketika berada di kamarnya, Jeffrey menyalakan pendingin ruangan dan membuka dasinya. Sementara kepalanya mulai berpikir tentang Athena dan Andrea yang baru saja mengakhiri hubungannya.

Athena tidak siap menikah dan memiliki anak akan membuang waktunya. Jeffrey ingat betul kata-kata Athena siang tadi di kantin. Bukannya kodrat wanita itu pada akhirnya akan menjadi seorang Ibu? Jeffrey terpaku dengan pertanyaan itu di kepalanya. Dan sekarang dia mulai begitu penasaran seberapa besar tanggung jawab Athena hingga wanita itu mengesampingkan kodratnya sendiri. Jeffrey mendesis ketika otaknya mulai berpikir tidak tentu arah. Fokus yang sekarang aja dulu, Jeff. Instagramnya!

SECRETARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang