21 | Gantian

18.5K 3.7K 357
                                    

Athena menuju ruang tunggu di lantai satu untuk bertemu dengan sekretaris Ayahnya, Tio Nugraha dua hari kemudian. Jeffrey di sampingnya menjelaskan bahwa Tio Nugraha ingin menyampaikan pesan langsung kepadanya, tanpa melalui perantara. "Saya sudah mengatakan kepada Tio Nugraha untuk membuat janji terlebih dahulu, tapi dia benar-benar tidak mendengarkan." Dan ketika Athena sudah berada di dalam ruangan, Tio Nugraha berdiri dari kursinya, menundukkan sedikit kepala ketika wanita itu mempersilakannya untuk kembali duduk.

"Lama tidak kelihatan ya, Pak Tio." Athena duduk di depannya tersenyum tenang. "Mau minum sesuatu? Jeffrey akanㅡ"

Tio Nugraha memotong dengan suaranya yang ramah, "Farhan Faikh sangat tidak senang dengan apa yang baru saja Anda lakukan. Lebih tepatnya, salah satu karyawan Anda."

Jeffrey melirik Athena dan wanita itu menatapnya, "Jeff, tolong satu cangkir teh tawar untuk Pak Tio."

Jeffrey keluar dari ruangan, dan Athena kembali berkata, "Saya sudah menarik kembali karyawan saya dari sana. Jadi silakan menyelesaikan apa yang menjadi masalah kalian dengan Kirnawan."

Tio Nugraha adalah sekretaris Farhan Faikh selama tujuh tahun dan merupakan salah satu lulusan terbaik Oxford. Dia bisa melakukan apapun termasuk menaklukan setiap juru bicara terbaik. Tapi ketika dia dihadapkan dengan putri atasannya, dia benar-benar tidak menyukainya. Karena Tio Nugraha merasa terintimidasi dari cara bicara dan pandangan wanita itu. Dia tidak suka ketika wanita mendominasinya.

"Saya tahu mengenai itu. Yang ingin saya bicarakan adalah, kedatangan Anda menganggu hubungan kami dengan Kirnawan. Dan berakhir pemutusan kerjasama, sementara kontrak masih berjalan selama beberapa tahun ke depan," kata Tio Nugraha dengan penuh wibawa. Mata Athena melihat jas yang dikenakan oleh Tio Nugraha. Jas dari Ousir berwarna biru tua itu seharga empat juta rupiah. Dan Athena sedikit tersenyum menghargai betapa pria di depannya begitu mempersiapkan diri untuk bertemu dengannya.

"Saya tidak melihat kedatangan kami mengganggu hubungan kalian." Pada saat itu Jeffrey kembali masuk dengan secangkir teh tawar, lalu meletakkan di meja. Kemudian mengambil duduk tidak jauh dari Athena. "Silakan," lanjut Athena meminta tamunya untuk minum.

Tapi Tio Nugraha tidak menyentuh cangkirnya dan membalas, "Farhan Faikh menginginkan Caridad untuk mencari mitra yang lain."

"Kenapa?" tanya Athena kepadanya.

"Karena Kirnawan memiliki hutang kepada perusahaan Faikh sebesar sepuluh koma empat miliar. Jadi kami tidak bisa melepaskan begitu saja."

"Mengenai itu, Kirnawan sudah mengatakan kepada saya ketika kami bertemu di Manado beberapa waktu yang lalu." Athena menyandarkan punggungnya di sandaran sofa dan meneruskan, "Salah satu kesepakatan kami di sana adalah, untuk sementara Caridad akan mengganti kerugian Faikh. Ilegal memang memberitahu kesepakatan ini tanpa persetujuan pihak Kirnawan, tapi sepertinya jika saya tidak memberitahu maka Anda akan menekan Kirnawan dengan angka sepuluh koma empat itu."

"Biarkan Kirnawan mengurus kerugiannya sendiri. Saya kesini hanya untuk mengatakan bahwa Caridad sebaiknya mengambil langkah mundur karena jika Anda masih bersikeras, maka kami akan melakukan cara lain."

Jeffrey tersenyum samar dan Athena berkata kepadanya, "Kamu mau bersuara, Jeff? Saya lihat daritadi mulut kamu seperti ingin berbicara."

Dua detik kemudian, Jeffrey membalas Tio Nugraha untuk pertama kalinya, "Melakukan cara lain itu, hukum maksudnya? Karena kalau iya, sebaiknya Anda pikir ulang dengan siapa Anda mengacungkan pisau, Pak."

SECRETARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang