"Tolong panggil aku Athena saja, kita seumuran ternyata." Athena tersenyum kepada Tirina yang mengambil duduk di depannya. Wawancara hari ini menurut Tirina sangat menakjubkan. Tirina telah memberikan beberapa pertanyaan mengenai asal mula berdirinya Caridad Corp, hingga kepada motivasi perusahaannya itu sendiri. Athena menjawabnya dengan profesional hingga Tirina selalu tersenyum ketika melihat wanita itu menjawabnya.
"Aku tidak percaya akan melihat kamu secara langsung dan melakukan wawancara secara bersamaan. Kamu benar-benar luar biasa." Tirina menatap Athena yang menggunakan pakaian satin berwarna hijau tua dengan celana kain yang terlihat elegan bersama sepatu haknya. Athena tersenyum mengambil cangkirnya sendiri.
"Aku sedikit terkejut Jakarta News memasukkan wajah aku di televisi. Di luar ekspetasiku."
"Oh, kamu pantas mendapatkannya. Semua orang harus tahu kamu sangat hebat." Pada saat itu kepala chef dari Nero masuk ke dalam ruangan dan meletakkan kudapan cokelat bersama dengan secangkir kopinya.
"Chocolate Ukhve?" Tirina membulatkan matanya ketika dia baru saja merasakan potongan cokelat sedikit pahit bercampur rasa kayu manis di dalamnya. Athena mengangguk. "Kakaonya kita impor dari Brazil langsung," kata Athena kepadanya.
"Aku memesan ini ketika Nero resmi dibuka untuk umum. Cokelat ini sangat cocok menurut aku jika dipasangkan dengan kopi."
Athena tidak membalas dengan relevan ketika kepala chef telah keluar dari ruangan, "Aku sangat penasaran, kenapa kamu begitu antusias dengan Caridad.Corp dua tahun terakhir ini?"
Athena menemukan netra berwarna karamel milik Tirina bergerak cepat. "Maaf?"
"Dua tahun terakhir, aku melihat nama kamu yang selalu menulis artikel tentang Caridad. Anehnya itu dimulai ketika Jeffreyㅡsekretaris perusahaan ini, berada di sini juga." Athena berbicara begitu santai seperti membicarakan warna cat kuku apa yang bagus untuknya. "Aku tidak masuk ke dalam cerita cinta kalian, bukan? Aku tidak mau jadi tokoh ketiga di cerita kalian." Tentu saja Athena hanya bercanda. Tidak ada kisah percintaan yang akan dia bahas bersama dengan wanita itu. Athena hanya mecoba terlihat bodoh dan memastikan wanita di depannya berkata jujur mengenai itu.
Ketika Jeffrey mengatakan bahwa Tirina ingin berbicara dengannya di luar jam wawancara, Athena tersenyum dan menyetujuinya karena alasan ini. Dia pada akhirnya memiliki waktu berdua untuk membicarakannya. Ema mungkin baru menyadari keanehan Tirina yang selalu menulis artikel tentang Caridad, tapi Athena jauh lebih dulu menyadarinya.
"Maaf, tapi kenapa tiba-tiba?"
"Kenapa tiba-tiba?" Athena mengulang. "Apa kita akan terus berbalas dengan pertanyaan lain, Tirina?" Athena terkekeh dengan gelengan kepalanya. "Aku hanya penasaran. Karena nama kamu yang selalu menjadi penulis artikel tentang kami. Apakah kamu memang dikhususkan dari perusahaan untuk menulis tentang kami saja?"
"Aku tidak bisa diam ketika melihat semut menganggu cokelat-cokelatku. Dan apa yang aku lihat kepada kamu, seperti ini. Maafkan aku sebelumnya jika aku menggunakan perumpaan seperti itu." Athena lalu meletakkan cangkirnya di atas meja, dan melanjutkan, "Kamu selalu menulis artikel mengenai Jeffrey tanpa menggunakan namanya, sekretaris baru Caridad, selalu kamu gunakan kalimat itu. Aku bersyukur orang-orang menganggapnya biasa saja. Tapi apa yang aku lihat ini jelas tidak wajar. Ini seperti kamu ingin mengatakan bahwa sekretaris Caridad yang sekarang tidak bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dua tahun menurut kamu apakah waktu yang singkat untuk masih menyebut Jeffrey dengan panggilan itu?"
"..."
Athena tidak berhenti sampai di sana, "Lalu kamu juga menulis artikel jas miliknya. Seingat aku, Jakarta News telah membuat janji dengan Co Media Caridad untuk mengambil artikel yang terfokus kepada aku dua minggu sebelum Grand Opening diadakan. Bukan kepada kecelakaan yang ada pada tamu sampai kepada Jeffrey. Sekretaris baru ini bisa membeli setelan yang lebih fantastis dari atasannya sendiri. Tirina, orang-orang akan berpikir dengan kalimat yang kamu tulis adalah, berapa gaji bekerja di perusahaan Caridad hingga sekretarisnya bisa membeli setelan itu? Tapi aku sangat tahu, bukan itu maksud kamu. Kamu ingin membuat Jeffrey di mata orang-orang kelas atas memandangnya buruk. Lebih mementingkan penampilan daripada kinerjaㅡbegitu kasarnya. Apa aku benar, Tirina? Kalau tidak tolong jelaskan. Karena aku sejujurnya merasa khawatir ini akan menganggu Caridad Corp."
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETARY
RomanceBukan, ini bukan cerita cowok jadi CEO dan cewek jadi sekretarisnya. Tapi ini kebalikannya. y e l l o w ㅡ p r o j e c t (1)