Part 1

703 61 11
                                    

*
*
I Won't Tell A Soul-Charlie Puth
*
*

Sinar mentari pagi menembus setiap sudut perkotaan yang sudah mulai dipenuhi dengan aktivitas manusia yang berdomisili asli maupun para perantau dari luar kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar mentari pagi menembus setiap sudut perkotaan yang sudah mulai dipenuhi dengan aktivitas manusia yang berdomisili asli maupun para perantau dari luar kota.

Seperti seorang wanita berjalan melewati lorong-lorong koridor, ia berjalan dengan tenang. Rambut hitam gelombang yang di ikat, berayun-ayun kekanan dan kekiri seiring ia berjalan.

"Mira!!"

Mira berbalik melihat dari kejauhan seorang wanita berkulit putih sedikit kecoklatan tapi tetap cantik, mata hitamnya yang indah dan senyum manisnya, iya adalah Salma. Mira melambaikan tangannya pada Salma dan berlari kecil mendekatinya.

"Ra semuanya udah nungguin kamu di taman"

"Mau apa?"

"Udah jangan banyak tanya ayo!!"ucapnya seraya menarik tangan Mira.

***

"Mira kamu lama banget ihh, kita semua udah nunggu kamu dari tadi!!" ucap Feby kesal.

"Iya soryy, yak udah kita mau ngapain di sini?"tanya Mira.

"Kamu udah tau gak kalo sidang di undur jadi 2 bulan lagi?" tanya Helfy menatap Mira.

"Apa?! Bukannya 2 minggu lagi? Lalu kenapa bisa jadi 2 bulan?" tanya Mira tak percaya begitu saja.

"Itu yang bikin kita pusing padahal kita udah buat jauh-jauh hari" ucap Aisyah yang juga tidak setuju dengan keputusan dadakan dosen mereka.

"Tega banget tuh dosen gak mikir perasaan kita apa? Udah di revisi berulang kali, ehh malah di undur kan kesel!!"grutu Intan menimpali.

"Yak gak papa lah, itung-itung buat siapin mental aja ahaha"ucap Mira.

"Ohh iya apa persiapan untuk panti udah siap?"lanjutnya saat mengingat acara panti.

"Udah kok Ra, kata ibu udah siap semuanya"ucap Intan.

"Bagus lah jadi kita-"

Braakkk

Ucapan Mira terpotong saat ada bola basket yang jatuh di hadapan mereka. Mereka semua kompak mencari siapa yang berani-beraninya melempar bola basket di hadapan mereka.

Saat berbalik ternyata, seorang pria berbadan tinggi, rambutnya yang sedikit tebal, hidung yang mancung, badan kokoh dan kekar. Terdapat tulisan angka 3 di bagian belakang baju seragam basketnya. Dada bidangnya yang basah akibat keringatnya membuat penampilannya semakin cool. Senyum tipis yang diukirnya sudah membuat setiap wanita di kampus meleleh kecuali Mira, ia sangat membenci pria itu.

Yah dia adalah Rafly cowok paling ganteng, keren namun memiliki sifat yang dingin dan arogan. Rafly berjalan mendekati Mira dkk yang sedang menatap kearahnya.

"Maaf aku gak sengaja"ucap Rafly dingin.

"Iya gak papa kok Raf"jawab Intan yang sudah terpesona hanya dengan suara Rafly.

"Alesan"sindir Mira.

"Terserah"ucap Rafly tak peduli dengan sindiran Mira.

"Mira mau gabung main gak?!"teriak seseorang dari lapangan.

Mira melihat Dera yang melambaikan tangannya.

"Aku mau sih tapi aku kasih nih sama orang yang gak pernah bisa main"sindir Mira.

"Kata siapa aku gak bisa?! Lawan kamu!!"ucap Rafly yang merasa tersindir.

"Rumasa? Gitu aja marah"balas Mira.(rumasa=mengakui)

"Buktiin kalo kamu bisa lawan aku"tantang Rafly.

"Siapa yang takut?!"ucap Mira dengan menjulurkan lidahnya dan melangkah menuju lapangan di ikuti oleh Rafly sedangkan sahabatnya hanya bisa menyaksikan pertandingan kedua sahabat yang sering ribut itu.

TBC
🌷🌷🌷

Bandung

11 Desember 2018

Selasa

08:19 AM

IG: raehanakira


Revisi
Bandung

6 Juni 2020

Sabtu

6:31 PM

IG: raehanakira

The Dark Secret Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang