Happy reading 🤗
Jangan lupa vote dan komen yah 🤗
***
"Bagaimana apa kamu sudah mendapatkan apa yang aku mau?"tanya wanita itu pada tangan kanan-nya, Edgar.
Edgar mengangguk dan memberikan dua dokumen pada wanita tersebut. Wanita itu mulai membaca apa yang telah anak buahnya dapatkan.
"Edgar aku menyuruhmu untuk mencari wanita yang ikut campur urusanku!! Bukan Vina Sullivan!! Apa kamu buta!! Jelas-jelas kita mencoba menculik Vina lalu kenapa kamu membawa dokumen bodoh ini!!"bentak-nya.
"Maaf Mrs. Smith tapi itu memang benar orang yang ikut campur dalam urusan anda, dia bukan Vina Sullivan tapi Mira Dev Malik dan juga Rafly Evando Malik, mereka berdua adalah seorang adik kakak yang tidak sengaja melihat kejadian itu, dan saya juga mendapatkan beberapa informasi bahwa Rafly adalah pengusaha baru yang ternyata menjalin kerja sama dengan perusahaan Sullivan." Jelas Edgar.
Mrs. Smith terdiam sesaat mendengar penjelasan dari Edgar.
"Aku rasa apa yang Edgar katakan benar ada-nya, nama marga mereka sama dan pasti mereka adik kakak." Ucap Dev yang sejak tadi menyimak pembicaraan Edgar dengan kakak-nya.
"Namun wajah mereka tidak ada kemiripan sedikit pun." Gumam Mrs. Smith.
"Kamu bilang Rafly menjalin kerjasama dengan perusahaan Sullivan?"tanya Mrs. Smith kepada Edgar yang menganggukkan kepala.
Sedangkan Dev tertegun saat sebuah pemikiran untuk menjalankan rencana mereka terlintas begitu saja di otaknya namun membuatnya menyeringai puas.
"Kak.." ucap Dev dengan tersenyum memandang Mrs. Smith yang mengerutkan kening menatapnya.
"Keluarga Sullivan seharunya memiliki tiga anak, karena dulu ada sebuah berita dari keluarga Sullivan bahwa ada tiga ahli waris sah, yang pertama adalah Fajar Sullivan, kedua adalah Vina Sullivan, tapi aneh-nya salah satu perwaris keluarga Sullivan di sembunyikan dari publik dan itu sudah lama sekali bahkan publik sekarang hanya tau bahwa keluarga Sullivan memiliki dua pewaris... Itu artinya..."ucapan Dev terhenti saat pikiran-nya terus menghubungkan teka-teki yang seperti sebuah puzzle.
"Ada kemungkinan besar bahwa Mira ini lah sang pewaris ketiga dari keluarga Sullivan!!" lanjut Dev nyaris seperti berteriak.
"Tapi kenapa Mira mengunakan marga Malik? Bukan-nya Sullivan?"tanya Dev.
"Pasti ada yang di sembunyikan oleh kedua keluarga itu, Edgar cari kembali semua informasi tentang keluarga Sullivan dan juga Malik aku ingin sampai terperinci sekalipun!! Mau informasi sekarang atau masa lalu kedua keluarga itu juga harus lengkap!!"tegas Mrs. Smith.
"Baik. Permisi." Izin Edgar dan meninggalkan ruangan Mrs. Smith.
Setelah Edgar pergi pintu ruangan Mrs. Smith terbuka lagi, membuat dua orang di ruangan itu sontak menatap ke arah si pelaku.
"Ada apa ini kak?"tanya wanita yang baru memasuki ruangan tersebut.
"Apa yang kamu lakukan di sini Ajisti?"Tanya Mrs. Smith.
"Kakak tidak menjawab pertanyaanku!!"ucap Ajisti kesal.
"Ada orang yang ikut campur urusan kami." Jawab Dev dingin.
Mengabaikan kedua kakaknya, Ajisti mendekat ke arah sesuatu yang menarik perhatiannya. Ajisti kemudian mengambil dokumen dan terkejut melihat nama serta foto yang berada di dalam dokumen itu.
"Mira? Rafly?"gumam Ajisti yang terdengar oleh kedua kakak-nya.
"Kamu mengenal-nya Ajisti?"tanya Dev.
"Iya, Mira teman kampus ku sedangkan Rafly adalah kekasih ku." Ucap Ajisti penuh binar di mata-nya saat membayangkan wajah Rafly.
"Apa saja yang kamu tau tentang mereka?"tanya Mrs. Smith.
"Semua-nya" ucap Ajisti dengan hati yang berteriak kesenangan karena ia akan bekerja sama dengan kakaknya untuk menyingkirkan Mira dari Rafly. Lalu ia akan mendapatkan cinta seorang Rafly tanpa gangguan.
Mrs. Smith langsung menatap Dev dan tersenyum penuh arti, namun bukan dalam arti yang baik.
"I know what your thinking." Ucap Dev dingin.
***
"Kamu siap?"tanya Dev pada Ajisti yang berada di samping-nya.
"Jauh lebih siap"
Ajisti keluar dari mobil dan melangkah dengan anggun memasuki kampus-nya.
TBC
🌷🌷🌷
Bandung
10 Juli 2019
Rabu
8:49 PM
IG: akiraraehan614
Revisi:
Bandung
19 Juli 2020
Minggu
10:06 PM
IG: raehanakira
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Secret Of Love
AcciónMasa lalu? Dua kata yang sudah tak lazim lagi dalam benakku, aku selalu bertanya pada yang lain apa masa lalu kalian berharga? Atau sebaliknya? Bahkan aku selalu mengamati lebih dalam dengan dua kata itu. Aku takut untuk melihat ke belakang namun ta...
