Happy reading🤗
Jangan lupa vote dan komen yah🤗
***Suara decitan pintu terdengar jelas di rumah yang sudah lima hari ini kosong, bayangan seseorang terlihat jelas dan mulai melangkah masuk ke dalam rumah.
Semua masih tampak sama hanya sedikit berdebu saja, ia melangkah menaiki tangga dengan perlahan, tangan putihnya sesekali menyentuh pegangan tangga.
Saat di lantai dua hanya terdapat dua ruangan yang dimana hanya kamar tidur saja, ia mendekati kamar pertama dan membukanya dengan perlahan.
Saat pintu mulai terbuka lebar, mata nya menelusuri setiap penjuru kamar yang gelap tapi begitu tersusun rapih. Lalu ia melangkah masuk dan mengambil sesuatu dari dalam laci.
Sebuah foto kebersamaan mereka saat mereka masih SMA. Masa-masa dimana putih abu-abu menjadi warna-warni yang indah dan terbentuk dari kebahagiaan anak remaja.
Air mata nya menetes saat melihat sosok wanita cantik yang berada di samping nya, wanita yang cerewet dan selalu membuat suasana berisik saat bersama dan juga wanita yang telah ia bunuh secara tidak sengaja.
Tidak sengaja akibat tersulut sebuah emosi dari bentuk kecemburuan yang berujung kepahitan. Satu nyawa telah melayang ditangannya saat ia telah tidak sadar akan apa yang dinamakan kenyataan dan ketidakpastian.
Seandainya ia bisa mengulang kembali waktu ia ingin mengucapkan pada nya betapa ia sangat menyayangi dan sangat menyesal telah melakukan semua ini.
Bayangan demi kejadian terjadi saat ia dan Ajeng bersama, saat mereka sering pergi berbelanja bersama menghabiskan waktu bersama hingga bayangan tragedi yang merenggut nyawa Ajeng dengan tangan nya sendiri.
Saat pikirannya melayang-layang membayangkan masa lalu dan sekarang.
Seketika suasana kamar berubah, ke tujuh sahabat nya mucul dan berada di dalam kamar dengan posisi yang sama. Terlihat seperti reka ulang dimana ia begitu marah dan dilahap api kecemburuan. Hingga akal sehatnya tak mampu berpikir dan dengan teganya ia membunuh Ajeng dihadapan semua teman-temannya.
Tangannya bergetar hebat. Bibirnya kelu tak mampu berkata apa pun. Ia ketakutan. Saat ia menatap telapak tangannya seketika tangannya berlumuran penuh dengan darah.
Tes
Ia merasa perut kiri nya mengeluarkan darah, tubuhnya bergetar hebat saat ia melihat Ajeng dihadapan nya. Sosok Ajeng menatapnya dengan sorot mata kosong dan penuh kekecewaan.
"Aku mati karena mu, maka kamu harus mati karena ku juga"
Ucapan lirih Ajeng terdengar di telinga sangat jelas. Ia mencoba menutup telinga menggunakan kedua tangannya. Namun nihil suara itu terus berputar di kepala nya.
Tak hanya itu.
Kamar pun seketika gelap. Pengap yang ia rasakan begitu menyesakkan hati. Teriakan demi teriakan ia dengar di setiap penjuru kamar. Seolah menuntut balas akan perbuatannya.
"Halfy seorang pembunuh!"
"Dia pembunuh."
"Mati saja kamu."
"Aku menyuruh mu untuk menyiksanya bukan membunuh nya."
"Itu semua karena mu aku akan memberitahu pada yang lain!! Selama ini kamu mengincar dirinya!!"
"Apa mereka akan percaya?? Mereka melihat kamu sendiri yang membunuh nya, dan lagi pula aku punya banyak bukti untuk membuat mu membusuk di penjara, oh Iyah jangan lupa rahasia mu, kau seorang pencandu narkoba."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Secret Of Love
ActionMasa lalu? Dua kata yang sudah tak lazim lagi dalam benakku, aku selalu bertanya pada yang lain apa masa lalu kalian berharga? Atau sebaliknya? Bahkan aku selalu mengamati lebih dalam dengan dua kata itu. Aku takut untuk melihat ke belakang namun ta...