Part 6

269 25 9
                                    

Happy reading 🤗
Jangan lupa vote dan komen yah 🤗
***

Pagi yang cerah tentu menjadi sebuah idaman sebagai pelengkap segala aktivitas. Namun, yang menemani sebuah keluarga disaat mereka menikmati sarapan di pagi nan indah ini hanya lah keheningan, seolah tak perduli satu sama lain.

"Hari ini aku akan ke panti untuk mengambil beberapa dokumen di sana dan juga menanyakan kabar tentang Mira." Ucap pria memecahkan keheningan.

"Jangan anggap aku tidak tau apa yang kakak lakukan selama ini, whatever you do will never be able to frustrate my plan!!." Ucap Vina Sullivan.

"Why? Are you afraid your position is threatened?? Until then it will definitely belong to Mira, Even if he wanted to use Malik's name, he would never change one thing, namely Mira from the Sullivan family, He has the blood of a Sullivan and will not rule out the possibility that Mira must have it, And all the plans you did I guarantee no one has managed to remember that!!" Jelas Fajar Sullivan.

Brak

Dengan keras Vina memukul meja dan pergi begitu saja bersama gejolak amarah yang berada di dalam dirinya.

Berani sekali dia mengancam diriku-batin Vina.

"Papa kenapa Aunty Vina marah-marah?"tanya seorang anak perempuan yang berusia 7 tahun, bernama Roselin Nuella Sullivan.

"Tidak ada apa-apa sayang, cepat habiskan sarapannya." Jawab Fajar lembut pada putrinya.

***

Seorang wanita cantik tengah berdiri sambil mengamati susana luar di balik jendela yang ada didepannya. Terkadang ia menikmati pemandangan kota dengan sorot matanya yang tajam seolah menelisik setiap sudut tenpa cela. Pemandangan kota yang disuguhkan terasa kelebihan muatan di matanya, karena sekian detik dan menit mulai di padati oleh penduduk yang sibuk memulai hari mereka. Gelas berisi minuman alkohol di tangannya sesekali ia sesap sebagai minuman yang menemani pagi agar tidak terlalu kacau seperti isi pikirannya.

Tak berlangsung lama seorang pria datang menghampirinya.

"Maaf nona kami gagal." Ucapannya dengan penuh ketakutan.

Mendengar itu ia melempar gelas yang di pegang nya hingga membuat gelas itu pecah seketika.

Pciss (suara gelas pecah menggema dengan kerasnya)

"Brengsek!! Apa kalian tidak bisa menjalankan tugas dengan benar hah?!"ucapnya kesal dan marah.

"Pertama kami berhasil namun... Ada dua orang yang menggagalkan rencananya, mereka seorang wanita dan pria yang menghajar anak buah saya, tapi yang membuat saya heran adalah wanita itu mirip--"

Dor

Kalimat penting yang ingin pria itu sampaikan terhenti seketika saat sebuah peluru melesat tepat menembus dada kiri hingga seketika membuatnya tak bernyawa.

"Itulah hukuman jika kalian gagal menjalankan perintahku!!"ucapnya dingin dan tak peduli dengan nyawa yang telah melayang oleh sikapnya yang selalu dikuasai amarah.

"Aku sudah memberitahu mu untuk tidak terburu-buru!! Tapi kau tetap tidak mau mendengarkanku!!"ucap pria yang sejak tadi menyaksikan kekejaman sang kakak.

"Aku tidak ingin terlalu lama Dev." Jawabnya dan mengambil sebatang rokok. Menyesap segala zat rokok yang sudah ia nyalakan, terasa lebih nikmat daripada mendengarkan suara sang adik yang terdengar seperti kelinci menjerit.

Kepulan asap putih seolah meliuk secara taratur setelah keluar dari mulut kecilnya setiap kali ia menghembuskan asap rokok itu.

"Itulah sebabnya aku malas bekerja sama dengan mu kak, kau terlalu terburu-buru." Sindir pria yang bernama lengkap Dev Alves Smith.

The Dark Secret Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang