THREE

10.7K 712 50
                                    

Jangan lupa vote ya... makasih ♡♡
Sx lagi aku mengingatkan bagi yang belum tau. Semua cerita aku adalah cerita dewasa 18+ kecuali KENTA ( bisa dibaca segala umur)✅







Alice baru saja keluar dari Metropolitan Museum of art, ia tidak ada kelas lagi sejak siang tadi. Dan sepertinya ia tidak ada pekerjaan dikarenakan__ Kevin tengah berkencan dengan gadis bernama Celine. Kekasihnya.

Bagi gadis lain yang mengetahui kekasihnya berkencan dengan wanita lain, mereka pasti akan langsung mengamuk. Bahkan memutuskannya begitu saja tanpa menoleh lagi ke belakang. Tapi tidak bagi seorang Alice morgan. Ia tetap berada di samping Kevin Dallas. Bertahan disampingnya meskipun dengan perasaan sedih setengah mati.

Meskipun sering kali ia mengatakan jika Alice adalah pemilik dari Kevin Dallas. Alice tidak sepenuhnya merasa lega dan berbahagia. Dadanya terasa nyeri setiap Kevin berpamitan dengannya untuk berkencan dengan Celine. Ia hanya wanita biasa yang terkadang ingin meneriaki Kevin bahkan sesekali ingin menjambak rambut Celine. Namun ia hanya mampu berteriak didalam hati. Ia tidak punya nyali untuk meneriaki seorang Kevin, apalagi menjambak seorang Celine.

Alice mengelap kacamatanya yang berembun. Air matamya tiba-tiba keluar saat membayangkan Kevin tengah berkencan, berciuman atau mungkin tidur bersama.

"Are you okay??" Tiba-tiba seorang pria menyodorkan sebuah sapu tangan pada Alice. Pria itu tinggi dengan coat berwarna cokelat. Dan entah kenapa, Alice merasa familiar dengan pria itu. Ia merasakan dejavu.

"Aku baik-baik saja. Terimakasih" tanpa menerima sapu tangan pemberian pria itu, Alice melewatinya begitu saja.

Alice pikir pria itu akan pergi begitu saja, tapi ia malah meraih lengan Alice. Menarik tubuh Alice yang kecil hingga menabrak dada bidang pria bertubuh tinggi itu.

Alice mengerjap untuk beberapa saat. Dadanya naik turun saat ia merasakan hembusan nafas pria itu dari jarak yang cukup dekat. Matanya berwarna hijau dengan bulu mata yang tidak begitu lebat. Pria itu lalu tersenyum.

"Ternyata benar, "

"Whats?!"

Pria itu lalu melepaskan Alice. "Aku tidak menyangka melihatmu lagi di tempan seperti ini" Alice merapikan jaketnya, menatap pria itu heran.

"A-aku tidak merasa pernah bertemu denganmu. Mungkin kau salah orang, sir"

"Sayang sekali kau melupakanku. Padahal aku sudah menolongmu waktu itu"

"Anda? Menolongku?" Alice nampak bingung dengan ucapan pria didepannya.

"Aku menolongmu yang terjatuh karena tersandung di hotel Wellington"

Pria itu mengulurkan tangan dengan senyuman termanisnya. "Perkenalkan, Daniel Weillington. Kita belum sempat berkenalan waktu itu"

Alice berusaha mengingatnya lagi. Hotel Wellington... hotel Wellington... ah ya!!!! Pria itu yang menolongnya saat ia membawa mantel bulu milik Sara! Dan dia, putra dari pemilik hotel Wellington! Pantas saja Alice merasa de javu saat melihatnya.

"Ah maaf" Alice tersadar dari pikirannya. Lalu meraih tangan pria bernama Daniel Wellington, mereka berjabat tangan. "Aku tidak tau jika itu anda. Namaku Alice. Alice morgan!"

Pria bernama Daniel nampak tersenyum. Ia menggenggam tangan Alice cukup lama. "Daniel. Kau bisa memanggilku Daniel"

"Oke" angguk Alice setuju.

"Sepertinya kau butuh teman. Bagaimana kalau kita sedikit minum kopi disana" Daniel menunjuk sebuah Caffe yang tidak jauh dari museum.

Mungkin tidak ada salahnya jika Alice sekedar meminum kopi bersama Daniel. Alice pun mengangguk setuju.

I'M YOUR'S ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang