TWENTY FOUR

6.7K 512 138
                                    


Lagu ☝️☝️~ M2M - the day you went away~

Lagu yang selalu mengiringi aku menulis I'M YOUR'S. Lagu lama banget ya kayaknya dari yang aku dapet sih. Gatau kenapa, kalo denger lagu mereka, bisa passs banget sama Kevin sama Alice. Membantu aku banget buat nulis Kevin. Ada beberapa lagu lagi yang membantu aku buat nulis Kevin. Tapi lagu ini yang TERFAVORIT. Buat penulisan Kevin.  Terimakasih M2M.

Yuk ah, jangan lama-lama. Happy reading!! Jangan lupa vote, buar aku cepet up 😚😚😚.

                                  ❤❤

"Apa kau mencari sesuatu?"

Alice menahan napasnya, saat melihat Kevin melepas mantelnya dengan membawa kantong makanan. Ia sedang tidak bermimpi kan? Melihat ekspresi Kevin yang biasa saja, meyakinkan Alice tentang kejadian besar yang baru saja di rasakan seumur hidupnya adalah mimpi. Dan entah mengapa, Alice merasa sangat kecewa.

"Aku membelikanmu makanan cepat saji"  Kevin mengambil makanan yang sepertinya adalah sepotong hamburger dan minuman hangat. Alice tidak bisa mengatakan apapun saat ini. Di hatinya merasa sedikit sakit jika benar yang di alaminya bersama Kevin hanya sekedar mimpi. Rasanya air mata Alice akan keluar saat ini juga.

"Aku mau ke kamar mandi sebentar" tanpa menoleh pada Kevin, Akice langsung beranjak ke kamar mandi Kevin. Ia menutup pintunya rapat. Tubuhnya bersandar pada gagang pintu. Ia menutup mulutnya, takut jika Kevin sampai mengetahui, jika dirinya tengah menangis. Bagaimana Alice tidak merasa kecewa, di saat dirinya merasa kebahagian karena akhirnya ia menyerahkan segalanya untuk Kevin, tapi saat terbangun ternyata semuanya adalah mimpi. Ia merasa malu pada dirinya sendiri, bahkan pada Kevin. Bagaimana bisa ia bermimpi hal seperti itu di saat mereka tidak memiliki hubungan apapun. Alice seperti wanita yang mengemis dan mengharapkan cinta seseorang.

Alice mencuci mukanya di  wastafel. Menghilangkan jejak kesedihannya di hadapan Kevin. Ia berharap dengan mencuci wajahnya, wajahnya akan terlihat lebih segar. Ia menatap dirinya di cermin. Rambutnya begitu berantakan, apa saat tidur ia tidak bisa diam seperti orang lain? Dan pakaiannya kusut, serta lehernya, kenapa ada bercak___

Alice keluar dari kamar mandi dengan tergesa-gesa, ia ingin memastikan bercak merah di tubuhnya karena perbuatan Kevin. Alice terkejut saat melihat Kevin berdiri di hadapannya. Apa dia sedang menunggu Alice di kamar mandi?. "Apa yang sedang kau lakukan?" Tanyanya.

"Kau menangis? Lagi?" Kevin mencubit pipi kanan Alice pelan. Merapikan rambut Alice yang sedikit berantakan. Seolah tahu kecemasan Alice yang sedang terngiang di kepalanya, Kevin tersenyum. "Kau sangat cantik",

Alice mengepalkan tangannta, ia twrsipu dengan setiap pujian Kevin jeoadanya. Tapi saat ini bukan waktu yang tepat untuk merona seperti ini. "Kevin, a...aku tidak bermimpi bukan?", kita__" tanyanya terbata.

Sambil menautkan jemarinya ke jemari Alice, Kevin menatap Alice setelah mencium punggung tangan Alice lembut. "Kau tidak sedang bermimpi, Alice morgan"

"Ja...jadi kita__"

Kevin mendekatkan bibirnya ke telinga Alice. "Kita baru saja bercinta Alice"

Wajah Alice kembali merona, mendengar kalimat frontal yang baru saja keluar dari mulut Kevin. Jadi ia tidak sedang bermimpi?. "Tapi kau__"

"Aku hanya takut kau malu saat melihatku, jadi aku memutuskan untuk membeli makanan untukmu". Jadi Kevin memikirkannya sampai sana, kenapa ia tidak berpikir sampai sana sedikitpun. Ia hanya memikirkan kekecewaannya. Bahkan sebelum Alice menyelesaikan pertanyaannya pada Kevin, Kevin sudah memberikan jawaban. Seolah-olah Kevin tahu apa yang sedang ada di pikirannya.

I'M YOUR'S ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang