THIRTY EIGHT

4.8K 495 109
                                    

Jangan lupa Vote and Comment ya

"Kau tampak sempurna Alice!" Puji Sophie Morgan menatap Alice takjub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tampak sempurna Alice!" Puji Sophie Morgan menatap Alice takjub. Alice memakai gaun berwarna putih tanpa lengan. Gaun berbahan linen yang memperindah lekuk tubuh Alice dengan sekali sentuhan. Daniel telah menyiapkan segalanya untuk Alice. Ia benar-benar tidak membiarkan Alice untuk memikirkan tentang pernikahannya.

Dan sekarang, Alice sedang mencoba beberapa gaun untuk ia kenakan setelah resepsi pernikahannya. Ia berdiri di samping cermin besar yang memperlihatkan kecantikannya melewati pantulan cermin yang ada disana. Wanita itu tidak terlihat seperti calon mempelai yang sedang berbahagia karena besok pagi akan melangsungkan pernikahannya. Alice menatap dirinya datar. Ia tidak mampu lagi berkata-kata. Ia memasrahkan takdirnya jika memang dirinya harus menikah dengan pria yang tidak ia cintai sama sekali.

Gaun ini sudah yang ketiga kalinya. Ia mencoba warna merah dan hitam sebelum mengambil warna putih. Dan pilihan Alice jatuh pada gaun berwarna hitam dan putih. Ia akan mengenakannya setelah resepsi pernikahannya selesai.

"Apa sudah selesai?" Tanya Alice datar. Ia mencoba melepaskan gaunnya dengan sedikit kesulitan.

"Iya. Kau bisa beristirahat setelah ini" Sophie Morgan mengusap pipi Alice lembut. Ia sangat mencintai putrinya, dan ia bangga pada Alice, karena putri satu-satunya itu tidak pernah mengecewakannya sekalipun. "Jika kau mau merayakan pesta lajangmu bersama teman-temanmu, aku akan mengijinkannya. Pergilah, tapi jangan sampai larut malam, lingkar matamu akan membesar saat pernikahan besok"

Alice tersenyum hambar. Teman? Alice bahkan tidak memiliki teman. Ia hanya memiliki Kevin dallas, yang berperan sebagai teman dan kekasihnya sejak ia datang ke New York. Sebenarnya ada satu lagi teman Alice, tapi teman itu akan menikahinya besok pagi. Dan Alice tidak mungkin mengajak Daniel untuk pesta lajang dengannya.

"Aku akan pergi dengan teman-temanku nanti malam, dan aku berjanji akan kembali sebelum tengah malam mom,"

"Bersenang-senanglah, Alice"

Iya, Alice akan bersenang-senang malam ini. Ia akan merayakan pesta lajangnya tanpa siapapun, ia harus merayakannya. Dengan ataupun tanpa teman-temannya.
Ia membutuhkan begitu banyak waktu untuk menenangkan dirinya sendiri.

"Kau baik-baik saja bukan?" Tanya Sophie Morgan. Ia mencemaskan Alice, ia tidak lagi menunjukan senyumnya seperti yang biasa ia lakukan padanya. Sebenarnya, Sophie morgan sedikit menyadari, perubahan yang terjadi pada Alice sejak lamaran Daniel Wellington di terima olehnya. Alice terlihat murung. Mereka tidak lagi bicara cukup sejak terakhir Alice mengenalkan pria bernama Kevin Dallas padanya. Ia begitu disibukan dengan pernikahan Alice. Meskipun keluarga Wellington telah mengambil alih semua keperluan Alice, Sophie morgan tidak mungkin berpangku tangan sebagai seorang ibu.

"Ya, aku baik-baik saja mom" jawab Alice. Alice telah mengganti pakaiannya dengan kaos oblong dan celana jeans ketat berwarna hitam. Ia mengambil jaket kulitnya dan menyampirkannya ke bahu. Rambutnya ia gelung dengan asal.

I'M YOUR'S ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang