Jangan lupa Vote dan comment ya, makasih.
Alice mengerjapkan matanya perlahan, kepalanya terasa pening saat ia membuka matanya. Pagi ini tidak secerah biasanya, atau ia bangun terlalu pagi sehingga matahari memang belum keluar pagi ini.
Jam di nakasnya menunjukan pukul 4 pagi. Matanya melihat sekitar ruangannya, ini bukanlah kamarnya, tapi beberapa pakaiannya tertata rapi di sana. Alice mencoba mengingat apa yang terjadi sebelum dirinya berada di sini. Semalam ia pergi menemui DAniel setelah menemui Sophie morgan, lalu Alice juga pergi ke sebuah restoran favoritnya, dan ia-, berencana meminum Arsenic yang entah bagaimana ceritanya ia membeli barang mengerikan itu melalui situs online.
Alice menyugar rambutnya, seluruh badannya terasa sakit, tubuhnya terasa lemas mengingat kejadian semalam. Setelah menuangkan arsenic ke dalam gelas minumannya, Alice memang berencana meminumnya. Hari-harinya terasa begitu buruk, ia hanya berpikir untuk melupakan segalanya, tidak ada yang mengerti dirinya selain pria itu. Tapi pria yang paling mengerti akan dirinya, telah meninggalkan Alice begitu saja. Sehingga Alice tidak tahu dengan siapa lagi ia akan menyandarkan segala kegelisahannya. Bersama pria itu, Alice merasa nyaman meskipun ketegangan selalu ada saat bersamanya. Alice hanya mencintainya, ia sangat mencintai pria itu sampai-sampai tidak ada sedikit pun lagi ruang yang tersisa untuk orang lain.
Alice telah menghubungi pria itu berkali-kali semalam, tapi pria itu tidak kunjung mengangkat panggilannya. Ia tidak mengingat apapun lagi setelah dirinya pergi ke sebuah kelab malam. Ia begitu banyak menenggak minuman pahit yang terasa panas di kerongkongannya, hanya saja, minuman pahit itu sedikit membuat Alice melupakan kegelisahannya, Alice merasa terbang, bahkan, ia dapat merasakan aroma Kevin semalam.
Kevin?
Alice kembali mengingat peristiwa sebelum ia berada di ruangan ini. Ia hanya mengingat seorang pria tiba-tiba datang ke ruangan VVIP yang telah ia pesan semalam, di dalam cahaya lampu yang temaram, pria itu mengangkat tubuhnya yang sudah tidak berdaya. Ia tidak bisa memastikan apa pria yang mengangkat tubuhnya adalah Kevin, Kevinnya. Hanya saja, aroma pria itu telah menyeruak ke indera penciumannya. Dan ia meyakini jika pria yang membawanya semalam adalah Kevin. Tapi, jika memang benar Kevin yang membawanya semalam, kemana Kevin pergi? Kenapa ia tidak membangunkannya dan mengajaknya berbicara lebih dulu?
Alice mendesah, ia seperti merasakan dejavu. Atu mungkin ia memang sedang mengalaminya, sama seperti saat dirinya dan Kevin bercinta pertama kali. Ia mencarinya yang Alice pikir hanya sebuah mimpi, karena pria itu tidak ada di sampingnya saat terbangun. Dan entah kenapa, Alice sedikit bisa tersenyum, ia berharap Kevinnya telah kembali padanya, dan ia berharap pagi ini Kevin berada di hadapannya seperti waktu itu.
Alice merapikan rambutnya, ia tidak mau jika penampilannya berantakan saat Kevin melihatnya pagi ini. Ia sudah lama tidak bertemu dengan Kevin di pagi hari seperti saat ini. Setidaknya, meskipun wajahnya begitu pucat dan lingkar matanya sudah begitu besar, rambutnya cukup indah untuk di pandang. Alice akan duduk di ranjang menunggu Kevin, ia tidak akan melangkah kemanapun, ia tidak mau Kevin berpikir jika dirinya tidak ada di kamarnya.
Alice tersenyum, ia bergerak gelisah. Tidak ada siapa pun di kamarnya selain dirinya. Suara detak jam terdengar sedikit lebih keras hari ini, mungkin karena di sini tidak ada pergerakan apapun selain tubuhnya yang berganti posisi. Ia akan mulai berhitung untuk menunggu kedatangan Kevin.
Kepala Alice terasa berat, tenggorokannya kering, ia belum meminum apapun setelah mabuk semalam. Tanpa turun dari ranjangnya, Alice mengambil gelas yang ada di meja nakasnya. Baru satu tegukan yang masuk ke tenggorokan Alice, tiba-tiba matanya terhenti pada sebuah kotak beludru berukuran kecil, kotak yang sama dengan cincin pemberian Daniel waktu itu. Ia tidak begitu menyadari keadaan kamar yang ia tempati saat ini dari tadi, sampai saat dirinya menenggak air putih yang sudah tersedia di nakasnya, mata Alice menatap dengan teliti di sekitar ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOUR'S ( END)
RomanceCERITA DEWASA 🔞 [SEQUEL MY NAME IS NICK!] Bisa dibaca terpisah. "Who are you?" "I'm Your's" 28.11.18 PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!! YANG BERANI PLAGIAT, AKU DOAIN KENA AZAB!! KEJEM??? BIARIN!