Jangan lupa vote and comment. Makasih ♡♡
Hari ini bukanlah ulang tahun Kevin. Namun melihat Alice berdiri di depannya sama seperti saat ia mendapatkan kejutan ulang tahunnya. Meski tidak yakin, Kevin berpikir jika Alice tengah mengejarnya.
Alice terengah-engah saat berdiri di depan Kevin, mata mereka bertemu. Tatapan tajam namun terlihat sendu nampak di kedua mata Kevin. Dan Alice menyadarinya saat mereka saling menatap.
Kevin terdiam, dengan kedua tangan masuk ke dala saku mantelnya.
Apa yang harus Alice katakan? Ia juga tidak percaya jika ia mengejar seseorang yang beraroma sama dengan Kevin. Dan nyatanya pria itu memang Kevin, Kevin Dallas!
"Alice, apa kau berlari mengejarku?" Tanya Kevin akhirnya. Melihat tali sepatu Alice yang bahkan sampai terlepas membuat Kevin segera mendekati Alice.
"A- aku hanya..." Alice mengepalkan tangannya. Kemudian ia menunduk, menyadari Kevin tengah berjongkok dan memasangkan tali sepatunya yang terlepas.
Dunianya bagaikan terhenti saat Kevin melakukan hal kecil untuknya. Kevin terlihat begitu rapuh namun ia tetap berusaha tegar di hadapan Alice. Ini bukan pertama kalinya Kevin mengikatkan tali sepatunya. Kevin kerap melakukannya di saat tali sepatu Alice terlepas.
"Bodoh...apa kau tidak melihat jika tali sepatumu terlepas? Kau bisa terjatuh Alice" ujar Kevin tenang, masih dengan mengikat tali sepatu Alice. Setelah itu Kevin menegakan tubuhnya. Jarak tubuhnya dan Alice saat ini hanya sejengkal.
Kevin menatap mata hijau milik Alice. Ia juga mencium aroma tubuh Alice. Ia menahan semua keinginannya meskipun di dalam hatinya Kevin ingin sekali menarik dan memeluk Alice. Bukan hanya itu, Kevin juga begitu menginginkan bibir Alice. Ia ingin meraup dan mencecapnya saat ini juga.
Sesungguhnya Alice ingin mengusap puncak kepala Kevin saat ia sedang mengikatkan tali sepatunya. Rambut hitam pekat milik Kevin yang selalu ia rindukan. Aroma Almond yang selalu melekat di kepala Kevin. Tidak, sebenarnya Kevin memakainya karena aroma Almond adalah kesukaan Alice.
"Apa...kau baru saja menonton film? Di sini?" Seakan mengalihkan pemikirannya tentang aroma Kevin, Alice akhirnya menanyakan keberadaan Kevin disini. Alice sangat mengenal Kevin, dan ia tau jika Kevin tidak akan menonton di tempat keramaian seperti ini sedangkan ia memiliki home teater sendiri di rumahnya.
"Iya" jawab Kevin tenang. Ia menatap wajih cantik Alice. "Apa kau terkejut?"
"Aku hanya tidak percaya kalau kau- "
"Aku juga" Kevin memotong ucapan Alice.
"Apa kau sendirian?"
"Iya. Seperti yang selalu kau lihat, aku sendiran. Kau?" Tanya Kevin basa-basi.
"Aku-..."
Alice sempat memikirkan jawaban yang tepat untuk Kevin. Namun ia tidak harus menutupi apapun lagi dari Kevin. Benar bukan?
"Aku bersama Da-.."
"Daniel Wellington?" Kevin kembali memotong ucapan Alice. Alice mengangguk meskipun ia sedikit terkejut karena nyatanya tebakan Kevin benar.
Iya, tebakan Kevin memang selalu benar. Sebenarnya ada keraguan pada kejujuran Alice. Ia sempat mengepalkan tangannya, karena ia takut dengan reaksi Kevin. Tapi dugaannya salah. Kevin justru tersenyum.
"Aku ikut berbahagia untukmu Alice" Kevin memang tersenyum, namun senyuman itu bukanlah senyuman kebahagian. Lagi-lagi Alice melihat kesedihan di dalamnya. "Aku harus pergi. Sampaikan salamku untuk Daniel wellington. Tokoku belum buka sedari tadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOUR'S ( END)
RomanceCERITA DEWASA 🔞 [SEQUEL MY NAME IS NICK!] Bisa dibaca terpisah. "Who are you?" "I'm Your's" 28.11.18 PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!! YANG BERANI PLAGIAT, AKU DOAIN KENA AZAB!! KEJEM??? BIARIN!