TWELVE

7K 488 36
                                    

Jangan lupa vote and comment yaa
Makasih

Beberapa bulan kemudian...

Sudah beberapa hari ini Kevin berada di Lasvegas, tanah kelahiran orang tuanya. Ibunya sangat mencintai Las vegas makannya ia enggan untuk menetap di New york. Katanya di sanalah ia bertemu dengan Dad. Ia akan menghabiskan waktunya bersama Dad di kota tercintanya.

Catherine dan Mikaela sedang bersama ayahnya yang nampak sedang asik memanggang daging dibelakang rumahnya. Kevin memilih bersandar pada ibunya sambil melihat tingkah konyol ayah dan adik-adiknya dari kejauhan.

"Mom, apa Dad mengatakan sesuatu padamu? Maksudku apa dia marah karena aku tidak lagi bekerja untuknya?"

Mrs. William, ibu Kevin tertawa kecil mendengarkan kecemasan Kevin. "Dad tidak pernah memikirkannya. Jadi kau tidak perlu khawatir Kev, kau tau ayahmu adalah orang paling santai di seluruh dunia. Meskipun ia terlihat menyebalkan tapi sesungguhnya ia begitu menyayangimu. Ia mempercayakan semuanya kepadamu. Jadi saat ayahmu mendengar kau membayar Denda pembatalan kontrak ia hanya tertawa, ia hanya berpikir wah... Anakku sudah dewasa. Ia bahkan sudah mengenal cinta. Itu yang dikatakannya"

"Sungguh?"

Mrs. William mengangguk mengiyakan. Ia membelai rambut Kevin lembut. "Apa perasaanmu lebih baik sekarang?" Tanyanya. Mrs. William merasa sedih saat mengetahui betapa terpuruknya Kevin beberapa bulan belakangan ini. Kevin tidak pernah menceritakan betapa kacaunya Kevin padanya, tapi sebagai ibu ia tau betapa terlukanya Kevin selama ini.

"I'm Okay, Mom. Kenapa semua orang menanyakan bagaimana keadaanku. Aku merasa kalian terlalu berlebihan memikirkanku" jawab Kevin lirih.

"Itu karena kau sedikit berubah Kevin. Tidak kah kau menyadarinya?"

"I've never changed. and I remain myself as usual, Mom"

"Ur lies, Kevin"

"No! Untuk apa aku berbohong. Mungkin aku sempat mengalami kesukitan. Tapi semuanya sudah berlalu Mom. Dan seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja. Aku bahkan memakan semua makanan pemberianmu"

"Tapi kau memuntahkannya setelah memakannya. Kau pikir Mom tidak tau?" Mrs. William menatap Kevin dengan tatapan sedih. Selama ini tubuh Kevin menolak makanan yang diberikan ke mulutnya. Mulanya memang semua makanan itu masuk, tapi setelah itu Kevin akan merasa mual dan memuntahkannya.

Kevin terdiam untuk sesaat, lalu ia bangkit untuk memeluk ibunya. Ibunya begitu cengeng jika menyangkut tentang dirinya.

"Anakmu hanya baru saja patah hati Mom. Bukan tewas dalam medan peperangan. Berhentilah menangis, Dad akan membunuhku jika melihatmu menangis saat bersamaku" ucap Kevin tenang. Ia menyeka air mata ibunya dengan lembut. "Kenapa ibuku begitu sempurna seperti ini, bahkan dalam keadaan menangis pun kau terlihat paling cantik di dunia ini. Pantas saja pria tua itu begitu tergila-gila padamu" Mrs. William tertawa kecil mendengar ucapan Kevin tentang ayahnya.

"Dad akan marah jika mendengar kau mengatakan ia pria tua"

"Dad memang sudah tua. Hanya saja dia tidak mau mengakuinya" ucap Kevin lagi. Ia senang karena ibunya telah berhenti menangis. "Mom, besok aku akan kembali ke Newyork. Kuharap kau bisa menjaga dirimu disini dengan baik. Jangan mencemaskanku lagi. Aku baik-baik saja"

"Tentu saja. Kami akan sering mengunjungimu di sana"

"Baguslah. Sekarang tersenyumlah karena Dad sedang kemari" ujar Kevin semakin mengeratkan pelukannya pada Mrs. William setelah melihat ayahnya sedang berjalan ke arahnya bersama kedua adiknya.

"Kevin!! Kau membuat Mom menangis?!" Teriak Catherin saat melihat kedua mata ibunya sembab.

"Matilah kau Kevin!" Mikaela nampak menimpali ucapan Catherine. Ia membawa piring berisikan daging dan sosis lalu meletakannya di meja.

I'M YOUR'S ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang