TWENTY

6.4K 495 45
                                    


Meskipun sedikit yang menantikan Kevin up. Aku akan tetep up 😌, karena aku terlalu menyayangi semua karya2ku.
Tapi, Jangan lupa vote and comment kalo udah baca ya 😂. Jangan diem2 bae lah...  Makasih...

Sebulan kemudian, Canada.

Kevin berada di Canada sejak seminggu yang lalu. Hari ini hari terakhir Kevin di sini. Ia memenuhi undangan ayahnya untuk menghadiri sebuah pesta pernikahan rekan bisnisnya. Tidak hanya Kevin, Lucas bahkan hadir di sana untuk menemaninya. Mereka sedang menikmati alunan musik yang sedang mengiringi pesta pernikahan,

Kevin menyesap minumannya, setelah menyapa beberapa kenalan ayahnya Kevin akhirnya bisa sedikit bersantai tanpa harus menunduk hormat pada mereka."Bagaimana kabar Celine, Luc?"

"Tentu saja dia sedang mencarimu. Dia ingin bertatap muka denganmu. Apa kau tidak berencana untuk menemuinya?"

Kevin menggeleng pelan. "Aku belum memikirkannya. Tapi aku pasti akan menemuinya. Aku ingin melihat sedikit perkembangannya". Ia sedikit merasa bersalah pada Celine karena tidak memberinya kabar sama sekali sejak pertemuan terakhir mereka. Cekine pasti mulai mencurigainya.

"Waktu itu aku bertemu dengan Alice" seolah ingin mengganti topik pembicaraannya, Lucas memilih membuka percakapan lainnya dengan Kevin. Jujur saja, ia belum mengatakan pada Kevin saat bertemu dengan Alice. Lucas takut jika Kevin akan semakin terluka jika dirinya menceritakan pertemuannya dengan Alice. "Dia semakin cantik"

"Aku tahu"

"Dari mana kau tahu? Jangab katakan kau masih mengintainya selama ini tanpa sepengetahuanku" Lucas menatap Kevin curiga. "Kevin, kau tahu? Itu tak baik untuk dirimu sendiri, berhentilah mencari tahu tentang Alice"

Kevin menatap Lucas sesaat sebelum akhirnya ia mengedarkan pandangannya ke arah lain. Sepertinya Alice belum mengatakan pada Lucas jika dia bekerja padanya. "Alice bekerja di tempatku" ucapnya datar. Lucas menoleh dengan kecepatan penuh, berharap ia salah dengar dengan ucapan Kevin.

"Bagaimana bisa???" Tanyanya penasaran. "Jadi kalian bertemu?"

"Sebenarnya aku sudah beberapa kali bertemu dengannya. Kami saling bertegur sapa" ucap Kevin tersenyum miris. Membayangkan bagaimana perasaannya setiap kali bertemu dengan Alice. Lucas mendengarkan Kevin dengan raut wajah sangat serius. Berharap Kevin bersedia menceritakan pertemuannya dengan Kevin. Tapi Kevin tak kunjung melanjutkan apa yang ingin ia katakan. Lucas mengerti, pasti berat untuk Kevin saat ini.

"Sudah lah. Kau tidak perlu mengatakan apapun lagi. Kenapa kau tidak mencari wanita lain. Kau ini tampan dan masih muda, kencani wanita yang banyak!" Lucas tak habis pikir pria semuda Kevin larut dalam percintaan di usianya. Bayangkan saja, dia berada di New york!!! Tidak ada yang mencintai wanita seperti itu! Kecuali Nickolas William, tuannya. Ia mendengar kisah percintaannya dengan Skylar William dari sahabat-sahabat tuan William, Marco horrison dan Javan Bouston. Membayangkannya saja geli, bagaimana bisa seorang pria tidak bercinta selama 4 tahun hanya karena memikirkan satu wanita?!

"Aku tidak tahu. Belum terpikirkan olehku untuk menggantikan posisi Alice di sisiku" Kevin mendengus malas. "Aku akan kembali ke New york setelah pesta ini berakhir"

"Apa kau gila?! Bagaimana kalau ayahmu mencarimu? Aku harus mengatakan apa padanya"

"Katakan saja, jika putranya yang miskin sedang mencari uang untuk menghidupi dirinya"
Setelah mengucapkan kalimat terakhirnya, Kevin melenggang pergi menuju hotelnya. Lucas masih tak percaya bahakan dalam keadaannya yang tidak memiliki apapun, Kevin masih bersikap sombong seperti itu.

Luar biasa! Mana ada orang yang bangga menjadi orang miskin!

**

Jika dulu, saat selesai menghadiri pesta di sebuah hotel, Alice selalu menunggunya di kamar yang sudah ia pesan sebelumnya, maka sekarang Kevin sendirian. Menatap pemandangan dari dalam jendela seorang diri. Termenung sambil memikirkan wanita yang selalu meracuni pikirannya.

I'M YOUR'S ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang