FIVE

10.6K 568 28
                                    


Jangan lupa vote and comment ya...
Happy reading ♡♡


"Kevin! Dari mana saja kemarin? Aku mencarimu kemana-mana dan tidak menemukanmu. Kau bahkan mematikan ponselmu" Lucas nampak mencak-mencak saat melihat Kevin yang sudah naik ke cadilac escalade miliknya. Ia nampak tenang mendapati siang harinya dengan ocehan Lucas yang tidak begitu penting untuknya. Di kursi belakang sudah menumpuk hadiah-hadiah milik Kevin. Pemberian dari penggemar wanitanya.

Kevin mendengus malas melihatnya. Ia tidak percaya dengan wanita jaman sekarang. Berkali-kali Kevin memeperingati agar jangan memberi dirinya hadiah tetapi mereka tetap saja mengumpulkannya dan menitipkannya pada Lucas. Ini pasti karena Lucas yang terlalu lunak dengan wanita.

"Buang semua hadiah itu!" titahnya tenang. Matanya menatap majalah Vogue dan mendapati dirinya sebagai cover majalah tersebut. Lagi.

"Kenapa? Kenapa harus dibuang? " Lucas menatap Kevin tak percaya. "Mereka memberimu hadiah sepanjang hari. Apa kau tidak kasihan pada mereka? "

"Aku tidak membutuhkan hadiah apapun lagi. Karena apa yang kuinginkan sudah ada didepan mataku" balas Kevin santai. "Kalau kau mau ambil saja Luc"

Mendengar ucapan Kevin membuat mata Lucas berbinar-binar. "Really?!" Teriaknya dan Kevin mengangguk santai tanpa menatap Lucas sedikitpun. "Kalau begitu akan aku ambil! Dan aku akan menyumpahai lehermu membesar jika kau memintanya lagi padaku!"

Kevin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dengan ucapan Lucas. Sepertinya Lucas lupa jika dia sedang berbicara dengan orang yang mempekerjakannya. Lucas memang terkadang tudak tau diri. Dan hebatnya ia sangat tebal muka. Luar biasa.

"Ngomong- ngomong soal leher, kenapa dengan lehermu Kevin?!" tanya Lucas memicingkan matanya curiga membuat Kevin sedikit salah tingkah. Ia mengusap lehernya dengan menutup rapat bibirnya.

"Menurutmu?" Tanya Kevin berbalik.

"Kenana kau berbalik bertanya padaku?! Kau tidak lupa kan kalau kita akan pemotretan pakaian dalam?! Bagaimana bisa kau bermain-main dengan wanita disaat kau akan pemotretan semacam itu ?! Dan besok kau akan pemotretan di pantai! Apa kau lupa itu Kevin?!!"

"Bagaimana mungkin aku lupa"

"Lalu kenapa kau lakukan ini padaku Kev?! Apa yang harus ku jawab pada tuan Lutolf nanti??" Lucas terlihat sangat frustasi. Mengingat betapa menyebalkannya fotografer yang bernama Lutolf jika sedang marah-marah. Lucas menarik nafas, lalu mengeluarkannya perlahan sambil memikirkan cara. "Baiklah. Lupakan cupang menjijikan yang ada di lehermu itu. Hal baiknya adalah aku cukup senang karena kau masih tertarik dengan seorang wanita. Aku lebih bahagia mendengarnya. Kau tau? Kupikir kau gay" Lucas kemudian tertawa terbahak-bahak. Namun menyadari Kevin tengah menatap dengan tatapan siap membunuhnya Lucas kembali mengatupkan bibirnya rapat. "Oke. Aku salah bicara. Maafkan hambamu yang mulia" ucapnya memohon sambil menempelkan kedua punggung tangannya dan menunduk hormat seperti seorang selir istana yang baru saja berbuat kesalahan.

Kevin mendengus malas melihat tingkah konyol itu. Bukan hal bary seperti itu.

"Jadi Kev, apa kau bermain wanita dibelakang Celine?" Bukan hal tabu lagi kabar kedekatan Kevin dengan Celine Dupont. Seorang model Rusia yang dikabarkan menjalin kasih dengan Kevin sejak beberapa bulan lalu. Lucas sebenarnya sedikit terkejut dengan kabar kedekatan Kevin dengan Celine dupont baru-baru ini. Ia begitu ceroboh sampai-sampai tidak mengetahui kedekatan modelnya dengan wanita lain. Ia tidak ingin dipenggal oleh ayah Kevin jika sampai lalai menjaga Kevin.

Kevin juga agaknya lega jika Lucas hanya mendengar kedekatannya dengan Celine. Namun bukannya menjawab pertanyaan Lucas, ia malah memalingkan muka dan kembali menatap majalahnya. Dan sikap menyebalkan Kevin benar-benar membuat Lucas bersungut-sungut.

I'M YOUR'S ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang