2: Monster

3.6K 317 8
                                    

Irene POV

"Sarapan disini?" ucapku saat turun dari mobil bosku.

Kami sampai di sebuah restauran yang selalu aku pertanyakan kenapa masih tetap beroperasi, setiap aku lewat dari depan restauran itu, sama sekali tidak seperti restauran lain, sangat sepi dan tertutup. Aku pernah bertanya soal ini kepada Miss dan katanya ini hanya untuk orang ternama. Orang biasa seperti aku dan Miss sangat susah untuk masuk saja.

"Kenapa?" tanya pria yang sampai sekarang belum tersenyum.

"Di sini mahal. Aku belum punya banyak uang seperti Tuan." keluhku.

"Mck, kan aku yang bayar. Ayo." ajak bosku.

"Oh iya." kataku sambil tersenyum bodoh ke arahnya.

Langkah kaki kami beriringan. Aku memperhatikan sepatu Sehun yang pasti mahal. Senyumanku tak hilang sejak Sehun mengajakku sarapan tadi. Sehun... iya nama bosku Sehun Oh. Biar aku memanggilnya Sehun untuk diriku saja. Kami bahkan belum berkenalan resmi. Dia sudah menerima dan bahkan membayariku sarapan. Sepertinya aku harus hati-hati, mungkin aku akan menjadi wanita seperti novel dewasa yang pernah kubaca secara tidak sengaja itu. Tidak!!! Aku harus berhati-hati!

"Waaaahhh...." aku terkagum ketika memasuki restauran dimana kami berada sekarang.

" aku terkagum ketika memasuki restauran dimana kami berada sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sangat mewah untuk sebuah sarapan saja. Mataku seakan dimanjakan hanya dengan melihat hiasannya saja. Lampu besar seperti di gereja, aku tidak pernah melihat lampu seindah itu seain di gereja. Di hotel? Aku tidak pernah ke hotel. Kursi yang sangat nyaman jika diduduki. Aku terkagum-kagum sambil mengikuti Sehun yang kini dengan bebas memasuki restauran itu dan memilih sendiri mejanya.

"Tuan..."

"Hm?"

"Boleh aku mengambil foto di sini? Maksudku bukan foto diriku, hanya foto ruangannya saja."

"Hm..."

"Yes!"

Aku sadar, aku tak lebih dari anak kecil berumur 5 tahun yang kesenangan dibawa ke taman bermain. Aku mengambil hpku dan sibuk memfoto lampu, lukisan, meja, lantai, kursi dan...

Ceklek

"Mck!"

"Oh! Maaf, Tuan. Segera dihapus."

Aku tidak sengaja memfoto Sehun, langsung kuhapus foto itu tanpa pikir panjang. Karena itu aku langsung duduk diam tanpa suara. Aku tidak memesan makananku. Sehun yang memilih makananku. Saat aku mau melihat menu, dia langsung memberikannya pada pelayan,mck dasar orang kaya, sesukanya saja.

"Tuan, kenapa Tuan tidak mewawancaraiku?" tanyaku.

"......" dia hanya diam namun matanya menatapku tajam.

"Baiklah, aku akan memberitahu Tuan langsung latar belakangku." aku merapikan kerah bajuku dan meminum air minum yang disediakan langsung sejak kami duduk.

HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang