24: Baby Bag

2.3K 188 11
                                    

Author POV

"Mama, Papa, Irene datang. Hehe Iya, Ma... Perut Irene gede banget sekarang. Sudah 7 bulan, Ma...beberapa hari lagi memasuki bulan ke 8, Ma." Irene mengelus kaca tempat abu orang tuanya berada.

"Sehun sedang ada kerjaan ke Taiwan, Pa. Sehun baik banget, Pa. Dia selalu ada buat Irene. Belakangan dia kecapekan karena kerja, tapi tetap aja dia selalu ada kalau Irene ngulah." curhat Irene kini pada Papanya.

Setelah menyapa orang tuanya, Irene pulang ke rumah Nenek. Sudah 2 hari Irene tinggal di sana dikarenakan Sehun sedang ada kerjaan ke Taiwan dan hari ini akan pulang. Dia hanya mampir sebentar ke rumah Nenek untuk mengambil barangnya dan pamit menjemput Sehun ke bandara. Di perjalanan ke bandara Irene sibuk membaca layar ipad baru yang didapatnya dari Sehun sebagai ganti dia tidak ikut ke Taiwan. Ada drama saat itu, Sehun pun merelakan lagi ipad yang dibelinya baru kedua kali. Setelah yang pertama rusak, Sehun membeli lagi namun entah kenapa Irene yang tidak biasanya menyukai gadget memaksa Sehun memberi ipad itu pada Irene.

Mata Irene sangat serius memperhatikan layar ipadnya. Irene sibuk membaca referensi nama untuk bayinya yang sebentar lagi lahir. Sebenarnya mereka belum begitu membicarakan soal nama. Irene dan Sehun sepakat membicarakan soal nama anak mereka dengan keluarga walaupun mereka tentu saja memiliki nama yang ingin mereka beri pada anak mereka.

"Miss, sudah sampai." supir keluarga Oh membuat Irene tersentak dari keseriusannya.

"Oh! Astaga! Sudah sampai ya? Maaf ya, Pak." kata Irene mematikan ipadnya dan mengambil tasnya.

"Tidak apa-apa, Miss. Sebentar ya, Miss." supir itu turun dan membukakan pintu mobil untuk Irene juga membantu Irene turun perlahan.

"Makasih, Pak." ucap Irene.

Irene langsung disambut oleh dua orang petinggi bandara dan menuntuk Irene ke ruang tunggu khusus yang menghadap ke landasan pesawat. Beberapa menit kemudian Irene di beritahu kalau jet Sehun sudah mau landing. Sekitar 10 menit kemudian, Irene melihat suaminya keluar dari jet pribadi yang baru mendarat. Sehun yang melihat isterinta berdiri di depan pintu langsung berlari dan memeluk Irene.

"Sayangkuuu...kangennn..." kata Sehun sambil memeluk Irene. Sehun perlahan berjongkok dan mencium perut Irene, "Haiii dedek, Papa pulang. Muachhhh...kangen banget Papa sama dedek."

"Ayo, sayang." ajak Irene untuk masuk ke adalan ruang tunggu.

Setelah bersalaman dengan beberapa petinggi bandara, Sehun dan Irene langsung pulang ke rumah mereka. Sehun membawa banyak sekali hadiah untuk dedek. Mino yang ikut bersama Sehun pulang dengan mobil lain yang berisikan hadiah untuk dedek.

"Kamu ditanyain mulu, sayang. Mereka lebih antusias ketemu kamu daripada aku." tutur Sehun saat mereka sampai di rumah.

"Hahaha... iyalah. Kamu udah makan?" tanya Irene.

"Udah...tapi masih lapar, aku kangen masakan kamu." jawab Sehun sambil memeluk Irene dari belakang.

"Manja banget Papa kamu, Dek. Yaudah kamu mandi sana, biar aku masak." kata Irene dan Sehun langsung mencium Irene lalu bergegas ke kamar untuk mandi.

Irene memasak masakan sederhana karena bahan di kulkas tidak begitu banyak mengingat mereka tidak di rumah sudah 2 hari. Irene memasak sup tahu dengan kimchi yang didalamnya ditambahkan sosis. Ini salah satu kesukaan Sehun, tadinya ini kesukaan Irene tapi sejak hamil dia tidak menyukai masakan itu. Irene membuat makanan lain untuk dirinya, sereal dan susu hamilnya. Hanya sereal saja yang bertahan menjadi kesukaannya walau lagi hamil.

"Hmmmm..." Sehun yang baru turun langsung tergugah mencium wangi sup buatan Irene.

"Mau makan di meja makan atau di sini?" tanya Irene pada Sehun yang sudah duduk di kursi meja bar dapur.

HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang