3: Boss GILA

3K 277 13
                                    

Irene POV

Selesai rapat dengan 3 direksi yang berbeda membuat kepalaku mau pecah. Hari kedua berkerja saja seperti ini. Aku memutuskan untuk berjumpa dengan Miss sebentar di saat jam makan siang. Dan untungnya Miss sedang berada di sekitaran kantorku sekarang. Aku hanya tinggal permisi ke Sehun.

"Tuan.." panggilku saat melihat Sehun sibuk di layar komputernya.

"Hm." dia bisu kurasa, di rapat tadi saja dia hanya berkata 'hm, oke, tidak, yang lain'.

"Aku ingin permisi keluar." ucapku.

"Kau serasa berbicara dengan teman." ucapnya yang merupakan kalimat terpanjangnya hari ini.

"....." aku diam saja, tidak meminta maaf atau merendah. Kurang aja aku memang.

"Yasudah sana. Kembali tepat pukul 2!" katanya dengan nada tinggi.

"Hm.."

"Kau tidak ada balasan lain selain hm?" kritiknya.

"Apa Tuan ada?" tanyaku balik yang membuat matanya menatapku seperti ingin mengambil jantungku sekarang juga.

"Belikan aku kopi." bukan menjawab pertanyaanku malah menyuruhku.

"Oke. Permisi." dan aku keluar dari ruangannya.

Aku kembali ke mejaku, mengambil hp dan dompet ku. Kulihat jam di hpku yang menunjukkan jam 12 siang. Aku harus cepat-cepat, karena bukan hanya makan siang, aku mau menceritakan sesuatu pada Miss.

***

"Jennie?" suara Miss meninggi saat aku memberitahu nama itu.

"Iya. Jennie. Bella menikah dengan Jason Kim. Lebih tepatnya, Jennie Kim." kuperjelas.

"Aku baru tahu di punya seorang putri. Aku hanya tau dia punya seorang putra saja, Suho Kim." ucap Miss.

"Suho...namanya aneh." kataku.

"Aneh memang. Tapi dia juga penerus tunggal Keluarga Kim, seperti Sehun." jelas Miss.

"Keluarga Kim? Wah... kenapa sangat ribet.." ucapku sambil menggelengkan kepalaku.

"Begitulah... Irene, jangan bermain api dengan keluarga Kim." kata Miss tiba-tiba.

"Kenapa dengan Keluarga Kim?" tanyaku.

"Tidak ada... aku hanya khawatir denganmu. Sejak kau menjadi sekretari Sehun, aku sangat kepikiran dengan dirimu. Bagaimana kalau mereka tau-"

"Miss, aku hanya menjadi sekretaris. Aku tidak menjadi kekasih Sehun. Aku bahkan sangat sibuk mengurusi kerjaanku. Aku tidak kepikiran mencaritahu siapa mereka semua dan kenapa mereka melakukan itu pada keluargaku. Jangan khawatir, Miss. Aku tidak akan membalas dendam keluargaku." jelasku sambil memegang tangan Miss.

"Maafkan aku, Irene... Maafkan aku... Hiks..."

Miss akan selalu menangis setiap membahas masalah keluargaku. Aku hanya bisa memeluk Miss, lalu meyakinkannya jika semuanya akan baik-baik. Semua pasti akan baik-baik.

***

Aku kembali ke kantor dengan hati yang damai dan mood yang bagus, berdoa semoga saja Sehun tidak merusak moodku. Moodku selalu rusak ketika dia mengkritik pekerjaanku. Dia sangat perfeksionis. Aku hanya bisa bersabar jika menghadapinya. Dia juga tidak segan-segan menyebutku bodoh jika hanya salah meletakkan lembaran perjanjian. Padahal kan dia bisa membenarkannya sendiri. Dasar.

"Irene!!!!" teriakan monster itu membuatku memejamkan mataku menahan emosiku. Benarkan, dia sangat menyebalkan.

"Apa lagi?!" bentakku begitu saja yang sangat kusesali.

HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang