Irene POV
Sudah sepuluh tahun kami berumah tangga. Daniel juga sudah mempunyai seorang adik saat ini. Elsa, adik perempuan Daniel, anak perumpuan yang seperti malaikat di keluarga kami.
"Ma, Elsa kapan sekolahnya bareng aku?" tanya Daniel saat mereka sedang sibuk bermain mainan.
"Sebentar lagi, Daniel." jawabku. Entah yang keberapa kalinya pertanyaan itu ditanya Daniel. Dia sangat menyayangi Elsa. Walau terkadang bertengkar karena Elsa tidak mau diperintah oleh Daniel, mereka tetap saling mencari jika berpisah.
Daniel tumbuh layaknya seperti Sehun. Memiliki sikap dingin kepada orang lain dan terutama suka sekali memerintah yang lebih muda darinya. Elsa persis sekali sepertiku, dia diam namun saat tertentu dia akan melawan Daniel jika dia kira Daniel berlebihan. Sehun sendiri hanya tertawa melihat tingkah kedua anaknya itu yang persis seperti kami bedua.
"Papa pulang!" suara khas Sehun berhasil membuat dua kurcaci di depanku berdiri dan berteriak.
"Papa!!!" Daniel dan Elsa bersama berlari ke arah Sehun.
Aku tersenyum sambil berdiri dan ikut menyambut Sehun. Aku dan Sehun saling berpelukan seperti biasanya.
"Papa mandi dulu ya?" Pamit Sehun.
"Abis itu kita makan kan, Pa? Mama masak Sup Iga loh, Pa!" lapor Daniel dengan antusias.
"Oh ya? Kalau begitu Papa lebih cepat 3 menit!" seperti inilah kelakuan mereka. Jika ada sesuatu yang layak dilaporkan maka harus dilaporkan dan sang Papa merespon seperti itu seolah-olah laporan tersebut membeli waktu Papanya untuk mandi.
"Oke, Pa!"
"Papa jangan lama-lama ya." kata Elsa dengan suara lembutnya.
"Iya, princess Elsa." lalu Sehun ke kamar untuk mandi.
Oh iya, kami pindah rumah sejak Elsa lahir. Rumah dari Kakek sekarang ditempati oleh Miss dan suaminya. Iya, Miss sudah menikah dan juga sudah memberi keponakan yang sangat cantik. Namanya Alice, umurnya hanya beda dua tahun dari Daniel membuat Daniel menjadi kakak untuk Alice dan Alice adalah kakak sepupu untuk Elsa.
Rumah baru kami berada di dekar Rumah Mama dan Papa Sehun. Hal itu membuat Daniel dan Elsa sering bersepeda ke rumah Kakek Nenek mereka. Kalau dikatakan dalam perbandingan, rumah kami sekarang tiga kali lebih luas dan besar dibanding rumah pertama kami. Pertama kali aku merasa ini sangat berlebihan, namun Sehun ternyata sudah merencanakan semuanya dengan baik. Dia membangun rumah ini dari nol juga membayangkan bagaimana keluarga kami nantinya. Setiap ruangan sudah punya kegunaannya dan tidak ada bagian rumah yang terbengkalai begitu saja.
Tentu saja bukan aku yang mengurus rumah sebesar ini. Sebagian dari diriku sekarang menerima posisiku yang seharusnya saat ini. Bukan lagi orang yang harus mengurusi semuanya sendirian. Aku sadar setelah kami memiliki Elsa. Semuanya berubah sejak aku harus mengurus anakku sendiri tanpa pengasuh. Mau tidak mau kami harus memanggil pengurus rumah namun tetap memasak dan mengasuh aku lakukan sendiri.
Tidak lama, Sehun datang dengan keadaan yang segar dan bersih. Kami pun segera bersiap menuju meja makan. Dibantu pengurus rumah yang menyiapkan alat makanan, aku mulai membawa sup iga buatanku ke meja makan. Hal seperti ini sudah lama tidak terjadi. Sehun yang harus bepergian ke luar negeri karena kerjaan membuat anak-anak hanya makan malam bertiga denganku biasanya. Namun bulan ini Sehun selesai melakukan perjalanan bisnisnya dan akan rehat sampai tahun baru. Sehun hanya akan bekerja dari kantor saja sekarang, tidak kemana-mana.
"Enak, Ma!" kata Daniel dan dengan lahap memasukan suapan ke mulutnya.
"Masakan Mama selalu enak memang. Makasih ya sayang." ucap Sehun dan aku hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPINESS
FanfictionCeritanya ngebuat kalian seneng deh pokoknya. Namanya juga HAPPINESS. Happiness is a choice, not a result. Nothing will make you happy until you choose to be happy. ♡ HUNRENE. Follow dulu biar makin seneng bacanya😚 Dec, 2018©jisunzisun FINISHED