Hari ini guru guru rapat, sehingga jamkos sampai waktu pulang tiba.
Berbeda dengan murid lainnya, Bila tidak suka dengan jamkos, alasannya karna jika jamkos ia akan sering jajan atau hanya berdiam diri di kelas. Itu sangat membosankan baginya. Dan kali ini, Bila memilih untuk berdiam diri di bangku kesayangannya sambil membaca wattpad, sedangkan yang lainnya bergegas ke kantin.
'hey Bil, kemarin aku liat kamu sama Andrian di kolam. Kalian lagi deket?' ujar Rava Nov yang tiba tiba duduk di bangku sebelah Bila. Rava Nov adalah cowo terpinter di kelas, dia setia sama Bila walaupun udah berapa kali Bila tolak.
'gatau sieta ngedeketin' Bila membalasnya dengan malas.
'akumah takutnya kamu berubah pas udah temenan sama mereka semua' ucap Rava yang langsung merubah arah pandangannya kebawah. Rava tau bahwa The Queen Bees dan Kompeni itu tidak baik walaupun diantara mereka juga banyak yang pintar. Rava juga tahu bahwa menjadi famous juga akan berpengaruh kepada sikap Bila.
'maksud sia naon?' teriak Andrian sambil membawakan teh pucuk untuk Bila.
'berisik sia nguping terus anj aing mau sama Rava' secara tidak sadar Bila berkata kasar lalu menyimpan handphone nya di atas meja dengan sedikit membanting.
'awas Rava' ucap Andrian lalu menyimpan teh pucuk di atas meja Bila dan pergi keluar kelas.
'tuhkan Bil, kamu yang dulunya gapernah marah, kamu yang dulunya lembut, kamu yang dulunya gaberani ngomong kasar sedikit pun, kamu yang dulunya bodo amat sama penampilan, sama muka juga, sekarang jadi berbanding terbalik sama yang dulu' Rava berkata secara halus seperti cara bicara Bila yang dulu.
'terus?' balas Bila heran.
'aku suka kamu yang dulu, yang apa adanya, polos ga dibuat buat' Rava menjawab dengan manis.
'gj' Bila pun meninggalkan Rava dan bergegas ke kantin sambil meminum teh pucuk dari Andrian.
sesampainya di kantin.
'Bil sini' teriak Ferisha dari jauh. The Queen Bees dan Kompeni sedang berkumpul bersama TF, kecuali Berli dan Alvin, mereka bergabung dengan Signiv.
Bila pun menghampiri mereka.
'ngomong apa aja cenah si Rava teh?' ucap Vernatha dengan wajah sinis.
'anjir Andrian pasti ngasih tau' ucap Bila di dalam hati.
'ngomongin maneh bakal jelek sifatnya kalo sama kita?' kata Alena yang omongannya memang pedas.
'jleb geng aing' Jeane menyilangkan tangannya di dadanya.
'teuing ah pusing' Bila sudah malas menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan kepadanya.
'geus bae atuh meni di peribet' celetuk Verrel yang asyik bermain game.
'jarajan we atuh maraneh lalieur' celetuk Veno William, salah satu anak TF yang berbeda kelas.
Mereka pun melupakan masalah itu lalu bersikap seperti biasa sampai akhirnya dibebaskan dari tahanan oleh satpam. Ya, maksudnya gerbang sekolahnya dibuka.
Ini Bila, manis ga?
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA SISI BILA
Teen Fiction-based on true story- Verrel Januar Angga, salah satu murid yang pintar dan terganteng di sekolah yang terbawa perasaan ketika sering curhat kepada seorang wanita hitam manis yang juga pintar yang bernama Bila Raquella Cantika, yang merupakan sahaba...