'kenapa sih tadi kaya gitu' tanya Bila sambil duduk diatas kasur uks.
'masih untung aing tolongin' Verrel menjawab sambil mulai mengobati tangan Bila yang sedikit berdarah.
'aing gaenak ke Ferisha' ujar Bila menunduk.
'udah atuh bae'
'kenapa ga biarin pacar aing aja yang ngobatin aing?' tanya Bila heran.
'emang udah taken sama si Andrian?' Verrel heran.
'baru kemarin malem'
'udah ah hayu tangan aing mah gapapa'
Bila hendak berdiri namun ditahan oleh Verrel.
'pake hansaplast baru pergi' ucap Verrel memakaikan hansaplast pada tangan Bila.
Bila hanya pasrah menuruti Verrel.
kringgggg...
Bel istirahat berbunyi, mereka pun kembali ke kelas. Sesampainya di kelas, Bila menyuruh Verrel untuk meninggalkannya di balkon kelas. Verrel pun langsung ke kantin.
The Queen Bees yang baru keluar kelas untuk beristirahat pun melewati Bila dengan mata sinis.
'hey kalian aing mau jel' ucap Bila terhenti karena tiba tiba ada yang menutup kedua matanya sambil memeluk dari belakang sementara The Queen Bees tidak mendengarnya dan tetap melanjutkan perjalanannya ke kantin.
'bau bau si Verrel anjing, udah dibilang tinggalin aing'
'Bil, putus ya' terdengar suara Andrian dengan lembut sama seperti saat ia menembak Bila.
'Andrian' Bila melepaskan tangan Andrian yang menutupi matanya lalu Bila memegang kedua tangan Andrian.
'baru juga kemarin aing seneng kenapa sekarang maneh bikin aing jatuh' ucapnya dengan susah payah menahan tangis.
'aku tahu kamu mau sama Verrel, dia emang ganteng, dia badboy tapi pinter sama sholeh, ga kaya aku yang badboy tapi gabisa apa apa, kelebihan aku cuma bisa romantis ga kaya dia yang dingin'
'jangan jadi cewe baperan cuma gara gara kejadian kemarin kemarin antara aku sama kamu'
'Bil, Vernitha suka aku, aku bakal coba respon dia'
jawab Andrian sambil menggenggam erat tangan Bila balik lalu memeluk Bila untuk terakhir kalinya.
'aku sama Verrel cuma temen cerita dri'
'kenapa Vernitha jahat ke aku?'
'cewe mana yang gabaper diperlakuin spesial dri'
ucap Bila lemah sambil menangis di pelukan Andrian.
'gamungkin sedeket itu, kalian juga harus tau batas karna kalian sama sama punya pacar'
'rasa gabisa disalahin'
'maaf'
Andrian melepaskan pelukannya lalu meninggalkan Bila yang tengah menangis.
Rava yang melihat kejadian itu menghampiri Bila setelah Andrian sudah tak terlihat.
'aku udah kasih tau kamu bil mereka gabaik' ucapnya sambil menghapus air mata Bila.
Seandainya saja ku mampu memulihkan perasaanmu
Yang telah lama terluka oleh dirinya
Lupakan semua sudahlah cukup di sini-Rava Nov
Bila hanya bisa menangis tidak bisa menjawab Rava.
Claritta dan Austryn pun menghampiri Bila lalu mencoba menenangkan Bila.
'Bil, mending kamu jauhin Verrel' ucap Claritta cemas sambil mengusap punggung Bila menenangkan.
'tadi aing denger The Queen Bees mau labrak mane sama Verrel, mereka sebut mane anjing, selingkuhan Verrel, penikung, sama cewe gatel' ujar Austryn mengadu.
'tenang bil kita bakal temenin mane lawan mereka' Austryn bicara dengan keras.
'makasi ya tapi ini masalah aku, aku gamau kalian kebawa bawa, jadi biar aku aja yang urus, aku bisa ko, sekali lagi makasi' Bila memeluk Claritta dan Austryn dengan wajah yang basah.
'yaudah bil tapi kalo mane kenapa napa kita bakal maju, udah nangisnya sabar ya tenang, yang bener bakal kebukti' ujar Austryn yang kesal.
'iya makasi sekali lagi aing sayang sama marane' Bila menghapus air matanya lalu tersenyum membuat Rava senang Bila sudah baikan.
kring.....
Mereka pun masuk kelas lalu belajar seperti biasa saat guru dan murid lainnya sudah datang.
Ini Austryn. Cewe cuek pinter tapi keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA SISI BILA
Teen Fiction-based on true story- Verrel Januar Angga, salah satu murid yang pintar dan terganteng di sekolah yang terbawa perasaan ketika sering curhat kepada seorang wanita hitam manis yang juga pintar yang bernama Bila Raquella Cantika, yang merupakan sahaba...