'bil kenapa?' tanya Ferisha heran.
'semua aja mane tolak' Andrian pun heran.
'aing kecewa sama maneh bil, banyak temen aing yang maneh sakitin' ucap Jeane pedas.
'aing ngertiin mane ko, tenang ya' Austryn membela.
'aing hargain keputusan mane, seyum dong' Claritta mencubit pipi Bila.
'aing tau ko alasannya, udah gapapa bil' Vernatha mengusap punggu Bila.
'yaudah sekarang kita party party aja jangan sedih sedihan gini yu' Berli menarik tangan Bila sampai Bila berdiri.
Mereka pun menikmati party itu sampai larut malam.
'pulang?' tanya Verrel mengagetkan Bila yang tengah asik berjoget.
'oh mau sekarang?' tanya Bila.
'udah malem bil gabaik' Verrel berkata lembut.
'okeyy' Bila menurut.
Verrel pun membantu Bila membawa semua kado nya ke dalam mobil. Mereka pun pulang.
'bill' ucap Verrel lembut.
'apa rel'
'boleh ga aing pegang tangan mane sampe rumah, buat terakhir kalinya, abis ini kan aing gabakal deketin mane lagi'
'boleh ko rel'
Verrel pun menggengam erat tangan Bila sambil menyetir.
Setelah sampai, mereka berdua keluar dari mobil dan Verrel memeluk erat Bila untuk terakhir kalinya.
tadi Bila sempat memakai double sweater di mobil, dingin katanya.
'nanti video call ya, video call persahabatan' bisik Verrel.
'iya rel sok otw udah malem' Bila melepaskan pelukan Verrel.
'iya bil aku masuk masukin dulu kado kamu ke rumah ya' Setelah melakukan itu, Verrel pun pergi.
Lagi lagi, aku tidak bisa jatuh cinta.
Mungkin bersahabat adalah cara terbaik.
Aku tidak ingin menyakiti hati orang lain lagi.
Aku benar benar akan menutup diri kecuali pada sahabatku.
Maaf, untuk keegoisanku.-Bila Raquella Cantika
Bila pun masuk ke kamarnya dan langsung berbaring di atas kasurnya. Melamun, ya itu kerjaanya sekarang.
Tak berapa lama, handphone Bila pun bergetar, membangunkan Bila dalam tidurnya yang tak sengaja.
'hm' terlihat bila yang masih memejamkan mata.
'muka maneh lucu' ucap Verrel jujur.
'hm'
'masih ngantuk mah tidur lagi aja, nundutan gitu' suruh Verrel.
'hm'
'kebakaran!!!' Verrel tiba tiba berteriak.
'hah mana' Bila langsung bangun dari kasurnya kaget.
'HAHAHAHAHAHAH' Verrel tertawa keras.
'anjing dong' Bila kesal.
'kalo aing disitu mulut maneh udah aing sentil da' Verrel gemas.
'hahahaha sentil we' tantang Bila.
'jauh kudu make helm moal kaudag' jawab Verrel bercanda.
'pake jne' Bila melanjutkan candaan.
'liat bil disini ada apa' Verrel memperlihatkan makanan yang ia punya.
'pisang kejuuuu' Bila ngiler.
'nanti ada grab ngetuk pintu rumah, ngasiin ini, bukain!' pinta Verrel.
'serius?'
'iya' Verrel dingin.
'tauan euy bangun tidur gini cacing di perut kurang gizi' Bila cengengesan.
'kan peramal' Verrel menaikan alisnya.
'geleh banget'
'ohiya bil, nanti lagi jangan manfaatin cowo, kasian, gimana kalo maneh yang dimanfaatin, kan sakit'
'maaf rel, dendam aing terlalu besar waktu itu, aing tolak Dirga juga karna aing gamau manfaatin dia terus, aing udah sadar ko'
'goodgirl'
tingnong...
'bel aing bunyi rel, tukang grabnya meren, aing bukain dulu ya'
'iyasok'
'matiin rel'
'gamau ah' Verrwl menolak.
'aing juga gamau matiin' Bila menolak.
'yaudah bareng, 1, 2, 3'
Mereka pun mematikan fc nya berbarengan. Bila pun menuruni tangga dan membukakan pintu rumahnya.
Bila kaget karna yang datang bukan grab tapi..
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA SISI BILA
Fiksi Remaja-based on true story- Verrel Januar Angga, salah satu murid yang pintar dan terganteng di sekolah yang terbawa perasaan ketika sering curhat kepada seorang wanita hitam manis yang juga pintar yang bernama Bila Raquella Cantika, yang merupakan sahaba...