Sepulang sekolah Bila kaget karna langkahnya dihentikan oleh Aurel di tengah lapang sekolah.
'omongin dulu sekarang' ajak Aurel dengan mata sinis.
'ayo mau gimana sok' tanya Bila.
'jadi cewe jangan murahan, maneh cuma barang taruhan, jangan baper'
Jleb. Itu yang dirasakan Bila sekarang. Ingin rasanya menangis namun tidak bisa.
'ngomong atuh yang kamuteh ih' ucap Aurel mendorong Ricard untuk bicara.
Ricard hanya bisa terdiam bingung dengan apa yang harus dilakukannya.
'aing tampar maneh masalah selesai' tantang Aurel.
'3 2 1' tangan Aurel pun mulai bergerak menuju pipi Bila.
Verrel tiba tiba datang dan menahan tangan Aurel sehingga tidak dapat untuk menampar Bila.
'Verrel sia kenapa ya' Aurel melepaskan lengannya dari genggaman Verrel.
'ai maraneh kunaon? geus apal si Ricard yang salah, aing tau da chatnya juga, si Ricard yang mulai, si Bila juga dingin kan balesna, gausah berantem gara gara cowo lah, maneh ge cad, nanaonan haha'
'Verrel bela aing? kenapa? Ricard kan sahabat deketnya padahal' ucap Bila dalam hati.
'aing penasaran ke Bila, maneh kan ceritain Bila gimana, jadi aing juga pengen ngerasain, ditambah aing merasa tertantang sama taruhan ini'
'bego, cewe dijadiin taruhan buat apa? merasa ganteng maraneh? teu mikir perasaan si Bila gimana? teu mikir kabogoh sia gimana?' tanya Verrel yang mulai menggenggam kerah seragam Ricard dengan emosi.
'salah maneh juga rel, kenapa ceritain aing ke semua orang, buat apa gitu? aing kecewa rel' ucap Bila dengan senyum tangisan di wajahnya.
Verrel yang melihat itu tidak sadar melepas kerah seragam Ricard secara perlahan. Lalu dengan segera memegang kedua tangan Bila.
'maaf Bil, aku gatau mereka bakal gitu, aku cuma sekedar curhat waktu itu, bingung sama keadaan' Verrel menghapus air mata Bila.
'udah terlanjur, udah gausah pegang pegang, jaga perasaan pacar kamu' Bila menghempaskan tangan Verrel di wajahnya.
'putus we ya cad' ucap Aurel mengagetkan semuanya.
Aurel pun pergi menuju gerbang sekolah.
'aing udah putus berarti bisa sama Bila' ucap Ricard mengagetkan untuk kedua kalinya.
'sahabat goblog, baru aja sia diputusin bukannya sadar malah tambah jadi' teriak Verrel dihadapan Ricard.
'gimana aing dong'
'aing mau dapetin barang taruhan itu' bisik Ricard.
'ANJINGG!!' hentaman pukulan Verrel mendarat di mata Ricard membuat Ricard melemah.
'jangan berantemmmm' teriak Bila sambil menangis.
'yaudah ayo pulang biar aing anter' tarik Verrel dengan wajah yang masih merah.
Ricard hanya bisa melihat itu dengan lemah, dirinya hampir pingsan. Ia pun memulai panggilan grup TF dan meminta tolong, tak lama kemudian cowo cowo geng tersebut datang dan menolong Ricard.
Ricard nih. Kesel ga?
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA SISI BILA
Teen Fiction-based on true story- Verrel Januar Angga, salah satu murid yang pintar dan terganteng di sekolah yang terbawa perasaan ketika sering curhat kepada seorang wanita hitam manis yang juga pintar yang bernama Bila Raquella Cantika, yang merupakan sahaba...