Verrel heran melihat mata Bila yang sembab sehingga pada saat pulang sekolah ia menghampiri Bila.
'gausah deketin Bila, maneh sumber masalah dari semua ini' ucap Claritta dengan nada menyentak pada saat Verrel menghampiri mejanya dengan Bila.
'hah? urang gaada urusan sama maneh, urang cuma mau ke Bila'
'jauhin Bila rel, demi kebaikan Bila' ujar Austryn yang baru saja menghampiri mereka.
'hey mantan sahabat tukang tikung' ucap Vernitha jutek dengan sela sela jari yang mengait di jari Andrian. Mereka datang bersama The Queen Bees yang siap membela Fernisha dan Kompeni yang tidak berpihak pada siapa pun.
Bila yang melihat itu langsung mengarahkan kedua matanya ke tangan Vernitha dan Andrian.
'maaf bil, aku terpaksa kaya gini, ini paksaan Vernitha, aku gatega kamu liat aku sama Vernitha kaya gini, tapi akujuga harus move on dari kamu, aku sakit liat kamu sama Verrel' ucap Andrian dalam hati dengan mata yang tak tega kepada Bila.
'Ver, kenapa mane jahat ke aing?' ucap Bila masih memandang tangan Vernatha dan Andrian.
'mane gasadar? mane juga jahat ke Fernisha anjing!' ucap Alena lalu menggebrak meja.
'udah anjing udah, kenapa sih maneh jadi cewe cemburuan banget, negatif terus sama aing, gapernah percaya sama aing, aing ngerasa terkekang kalo sama maneh, semua sifat maneh berbanding terbalik sama Bila nyadar ga?' tanya Verrel pada Fernisha dengan sedikit membentak.
'aku gitu karna aku gamau kehilangan kamu buat kedua kalinya' teriak Fernisha dengan suara isak tangis.
Cukup sekali saja aku pernah merasa
Betapa menyiksa kehilanganmu
Kau tak terganti kau yang slalu kunanti
Takkan kulepas lagi-Fernisha June
'Bil, maneh tau apa yang harus maneh lakuin' ucap Austryn sambil memegang pundak Bila.
'aing lebih gamau kehilangan sahabat aing, aing masih mau temenan sama The Queen Bees, jadi.. rel jauhin aing atau aing jauhin maneh' ucap Bila sambil berdiri dari bangkunya hendak keluar kelas.
'Bil, aing ga sanggup jauh dari maneh' ucap Verrel menahan tangan Bila yang hendak pergi.
'kenapa?' Bila menghempaskan tangan Verrel.
'maneh itu beda dari yang lain, aing nyaman sama maneh dari cara maneh nyikapin semua masalah dengan bijak, sifat maneh itu kaya anak kecil kalo di depan orang orang, tapi sebenernya maneh itu dewasa, maneh ga jaim juga, maneh humoris, bisa hibur aing disaat aing pusing sama kelakuan si Ferisha' ucap Verrel jujur.
'jauhin aing gampang ko, maneh punya yang lebih dari aing rel, jangan disia siain ya sahabat aing' Bila pun keluar kelas dengan wajah tersenyum. Bila sadar bahwa Fernisha jauh lebih tinggi keberadaannya diatas dirinya.
Rava hanya memandangi punggung Bila yang perlahan menjauh, sedari tadi ia hanya terdiam memandangi kejadian itu dari sudut luar kelas, ia sadar bahwa ia tidak berhak melakukan apapun.
Ketika sudah jauh dari kelas, Bila pun mengeluarkan seluruh kesedihannya yang sudah tidak kuat ia tahan. Sekolah sudah sangat sepi sekarang, sehingga tidak ada orang yang melihatnya.
Entah apa perasaanku terhadapmu, namun apapun itu, aku akan tetap menjauhimu demi menjaga perasaan sahabatku.
-Bila Raquella Cantika
Sesudah Bila puas menangisi semuanya, ia meminta pagan untuk menjemputnya di sekolah lalu pulang.
Inget kan, pagan itu papah ganteng kalo kata Bila haha.
Rava nih, ganteng pinter tapi Bila cuma anggep temen hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA SISI BILA
Teen Fiction-based on true story- Verrel Januar Angga, salah satu murid yang pintar dan terganteng di sekolah yang terbawa perasaan ketika sering curhat kepada seorang wanita hitam manis yang juga pintar yang bernama Bila Raquella Cantika, yang merupakan sahaba...