-Rembulan-
🌙🌙🌙
Aku sangat repot hari ini. Mengurus Mungil sekaligus pesanan bentoku. Walaupun sudah dibantu Bunda tetap saja aku agak tertekan dan panik. Untungnya Mungil tidak terlalu penasaran ke dapur.
Di tengah-tengah situasi yang tiba-tiba kurasakan cukup repot padahal normalnya aku sudah biasa, Arjuna datang di jam yang dijanjikan.
"Kok ada kucing gembul?" Tanya Arjuna begitu duduk di ruang tamu. Mungil mengitari kakinya minta perhatian.
Padahal dia kan jantan?
Arjuna mengambil Mungil dan menggendongnya. Mungil? Mendengkur manja!
Atau lagi kangen Abhi?
"Punya Adek sepupu. Dititipin sini soalnya dia lagi KKN di Bojonegoro."
"Oh."
"Hei, kamu namanya siapa?" Tanya Arjuna pada si kucing sambil mengelus lehernya.
"Mungil bin Yudishtira." Jawabku singkat masih tak terima namanya mungil. Gembul gitu?
Arjuna terdiam sesaat tampak merenung lalu tertawa tiba-tiba. "Keren! Haruskah aku hormat?"
Aku mengernyit bingung.
Arjuna mengangkat Mungil sedikit. "Ini Yudishtira." Lalu tangannya yang bebas menunjuk dirinya sendiri. "Ini Arjuna."
Aku terkekeh paham. "Yudishtira kan bapaknya si Mungil yang lagi KKN."
"Oh..." Arjuna termenung lagi. "Kapan-kapan kenalin dong sama Yudishtira."
"Namanya Abhi. Abhinaya Yudishtira. Ya nunggu selesai KKN."
Arjuna manggut-manggut. "Bagus kan bikin squad pandawa lima?"
Aku kembali terkekeh. "Kurang banyak anggotanya. Kurang tiga orang lagi."
"Nggak juga." Katanya sambil tersenyum misterius.
Heh? Sesukanya saja...lagian mana ada sih kebetulan semacam itu? Mungkin nama Bima banyak dimana-mana. Lha ini Nakula-Sadewa? Kembar pula? Masa ngajakin artis gabung? Ada-ada saja sih dia hihihi...
"Sudah siap angkut nih."
"Mungil gimana?"
Aku menatapnya bingung. "Maksudnya?"
"Rasanya sayang kalau dilepas. Gembul gini lucu."
"Hadeeeh..." aku menatapnya malas. "Sudah, turunin. Kalau minta ikut kamu, yang pusing aku!"
Arjuna tertawa dan menurunkan Mungil dengan lembut di sofa.
"Mas Juna mau langsung balik?" Tanya Bunda yang baru keluar dari dapur.
Arjuna mengangguk. "Iya, Bun. Ditungguin anak-anak di sekolah. Bun, numpang ke kamar mandi dulu ya?"
"Iya, iya." Bunda mengangguk.
Arjuna permisi ke kamar mandi setelah itu langsung pamit pulang.
"Masya Allah, Lan, ada ya manusia kayak gitu?" Komentar Bunda setelah mobil yang dibawa Arjuna meninggalkan rumah.
"Istighfar, Bun." Ujarku lalu masuk ke dalam.
Setelah membereskan dapur, aku pun mengajak Mungil bermain sebentar.
"Bun, aku mau ke pasar. Mungil di rumah sama Bunda."
"Iya."
Segera aku ganti baju dan kerudung lalu segera ke pasar untuk membeli stok persediaan. Sisanya beli di swalayan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sadewa & Rembulan [SUDAH TERBIT]
General FictionRank #01 Tentara (13/04/2019) #03 Militer (01/03/2019) #10 Abdi negara (15/09/2019) #22 Fiksi Umum (15/09/2019) #01 Kucing (19/02/2020) #39 Chicklit (22/02/2020) #28 Receh (23/02/2020) #47 Komedi (22/02/2020) Rembulan sangat suka kucing tapi hanya...