- Rembulan -
🌙🌙🌙
Aku sungguh canggung saat tiba-tiba harus ikut rekreasi keluarga Sadewa dan semobil dengan orang tuanya. Demi Allah, rasanya seperti berkenalan dengan calon mertua dan keluarganya!
"Maaf ya, Tante ajak kamu semobil soalnya di mobil lain kan nggak cukup." Kata Mami Sadewa ramah.
Orang ini cenayang tahu perasaanku?
"Iya, Tante. Nggak apa-apa." Aku tersenyum tipis. Aku harus apa coba?
Ah ya, aku duduk belakang bersama Maminya Sadewa. Sedang Papinya ada di depan bersama pengawal? Apa sih sebutannya...nggak tahu ih.
Aku perhatikan baju Tante Kartika lebih ke modest muslim fashion. Tidak seperti Tante Frannie tapi juga tidak terlalu jauh.
Aduuuh...Sadewa ih! Kenapa harus aku sih?
Sepanjang perjalanan, Mami-Papi Sadewa mengajakku ngobrol banyak hal tapi lebih banyak didominasi oleh Tante Kartika.
Ya Allah! Allahu Rabbi...ini kok berasa lagi ngobrol sama Ibu-Ibu pejabat sih? Santai dan ramah tapi cara Tante Kartika bicara, tuturnya sangat tertata. Sungguh ya berasa ngobrol sama Ibu Iriana Jokowi deh. Beda dengan kalau ngobrol sama Tante Frannie. Apa karena Tante Frannie sudah tidak terikat aturan ketat lagi jadi lebih lepas? Sedangkan Maminya Sadewa masih mendampingi tugas Papinya sehingga harus menjaga tutur katanya? Tapi kan aku tegang?
"Sadewa menurut Bulan seperti apa?" Tanya Tante Kartika.
"Maaf?" Aduh, aku melamun.
Tante Kartika tersenyum. "Sadewa. Menurut Bulan seperti apa?" Ulangnya sabar.
Aku terdiam. Harus jujur nih?
Tiba-tiba Tante Kartika terkekeh. "Ngomong aja. Nggak usah sungkan."
"Ehmm...to the point mungkin." Aman kan jawabanku?
Terdengar Om Rashid terkekeh. "Dia suka bikin kamu sebel ya? Sampai-sampai tiap ketemu kalian pasti berantem."
Waduh, tahu darimana coba? Kurasakan wajahku memerah.
"Padahal Sadewa nggak pernah seperti itu lho. Dia cenderung mirip Rahil. Kadang jahil, kadang cuek tapi perhatian. Sabar. Yang pasti sih nggak pernah sengaja atau nggak sengaja ngajak orang berantem." Jelas Tante Kartika.
Heh? Maksudnya apa tuh?
Tante Kartika mengangguk sambil tersenyum. "Kamu orang pertama bahkan mungkin perempuan pertama yang diajakin berantem. Sama Mbak-Mbaknya Fafa dan Shafa aja dia sayang dan sabar banget lho."
Ih, Sadewa kebangetan! Salahku apa coba deh?
Papi-Mami bahkan pengawal eh iyakah Mas yang nyetir itu pengawal ah terserah deh pokoknya mereka bertiga terkekeh seperti senang akan sesuatu. Apa coba?
🐾🐾🐾
Akhirnya kami sampai juga. Pertama kami ke Museum Satwa dulu. Aku jalan bersama Sadewa dan Maminya yang tak jauh dari Papinya yang tengah menggendong Bianca. Duuuh anak itu gemesin memang. Heboh sendiri.
Dan aku kaget lho Bianca bisa bedain mana Papanya Mas Rahil dan Papinya Sadewa. Aku saja syok saat melihat keduanya bersama di saat yang sama.
"Mas Dewa, jalan-jalan gini tuh enak kalau punya pasangan halal. Kan bisa kayak gini?" Tiba-tiba terdengar Papanya Bianca, Mas Rahil bicara sambil menggandeng istrinya.
Sadewa langsung cemberut dan Mas Rahil terkekeh.
Kemudian saat lanjut ke Batu Secret Zoo terjadi sedikit keributan karena Bianca cemburu dengan sepupu-sepupu kembarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadewa & Rembulan [SUDAH TERBIT]
Ficción GeneralRank #01 Tentara (13/04/2019) #03 Militer (01/03/2019) #10 Abdi negara (15/09/2019) #22 Fiksi Umum (15/09/2019) #01 Kucing (19/02/2020) #39 Chicklit (22/02/2020) #28 Receh (23/02/2020) #47 Komedi (22/02/2020) Rembulan sangat suka kucing tapi hanya...