Tak terasa setelah berbulan-bulan mempersiapkan segalanya, hari ini lah saatnya malam puncak dari acara Highschool Festival. Kursi penonton sudah penuh terisi dari bawah hingga atas, dari ujung kanan hingga ujung kiri.
Tampak orang-orang yang memakai kemeja berwarna donker dengan tulisan 'crew' di punggung mereka berkeliaran kesana-kemari. Hari ini adalah puncak dari seluruh kerja keras mereka. Puncak dari perjuangan mereka. Mulai dari menguras waktu, tenaga, serta pikiran.
Termasuk Vanya.
Saat ini ia sedang sibuk berbicara melalui walkie talkie-nya. Mengarahkan panitia yang bertugas menunjukkan tempat duduk penonton agar mereka merapikan tempat duduk tersebut. Menyuruh para penonton untuk mengisi tempat duduk yang kosong karena para penonton masih terus berdatangan dan bingung harus duduk dimana.
Sekitar 10 menit lagi, acara penutupan Highschool Festival akan dimulai. Arga dan Reyhan sedang memberi pengarahan terakhir kepada penampil di belakang panggung serta memastikan bahwa semua penampil sudah siap sedia. Sedangkan Abra sendiri sedang mengecek para operator. Memastikan bahwa operator telah menyiapkan segala hal mulai dari video opening, video pemenang lomba, dan lain sebagainya yang tidak boleh terlewatkan satupun. Setelah memastikan semua, Abra melihat jam di tangan kirinya. Kurang dari 2 menit lagi acara akan dimulai. Abra menghela nafas dan menghembuskannya, ia memejamkan matanya sejenak sembari berdoa agar semuanya lancar.
"yok, semua siap ya" Abra mencoba menyalurkan energi yang ia punya melalui tepukan di bahu salah satu operator dan kemudian dibalas dengan kata "siap bos" dari semua operator. Setelah itu dengan berjalan cepat, ia pergi kearah panggung karena acara akan dimulai.
Untuk terakhir kalinya, Abra menyalurkan energi melalui walkie-talkie untuk semua panitia.
"bismillah Highschool Festival sukses" suara Abra dari walkie-talkie yang Vanya pegang membuatnya tersenyum dan menghembuskan nafas. Setelah itu, semua lampu di segala penjuru ruangan mati membuat Vanya sadar acara pun sudah akan dimulai.
"good night audience. Saya Abraham Al-fath akan mengarahkan jalannya acara" suara Abra memenuhi ruangan membuat para penonton yang tadinya sunyi bertepuk tangan.
"all crew standby,"
"operator standby,"
"lighting standby," begitu disebutkan, lighting di panggung pun hidup dengan indahnya membuat para penonton bertepuk tangan kembali.
"audio standby"
"and all audience standby," suara tepuk tangan dan sorakan dari para penonton semakin meriah membuat bulu kuduk Vanya merinding.
"in 10 seconds, Highschool Festival will begin"
"10"
"9"
"8"
"7"
"6"
"5"
"4"
"3"
"2"
"1"
"welcome to the night of Highschool Festival apreciation" suara terakhir Abra membuat suara para penonton kembali meriah.
Matamu melemahkanku, saat pertama kali kulihatmu.
Dan jujur, ku tak pernah merasa ku tak pernah merasa begini
Suara merdu dari Jaz membuat para penonton semakin histeris. Lampu di panggung pun sudah sepenuhnya hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe in MAGIC [FINISHED]
Teen FictionTentang dua orang manusia yang dipertemukan takdir bukan untuk bersatu, melainkan sebagai pemanis skenario Tuhan.