27√

41.9K 1.7K 60
                                    

(Telah direvisi)

Seharusnya aku tak perlu mendengarkan apa kata orang yang seharusnya aku dengar itu kata hati aku sendiri bahkan perkataan teman pun kita hars pertimbangkan...

_dirgantara alexander_

"""'""'"'"""""""""""""""""""""""

_bagas pov_

Gue melajukan mobil dengan santai, setelah sampai gue langsung parkir mobil lalu turun dari mobil. Setelah itu, langsung berjalan dengan santai. Setelah berjalan lumayan jauh akhirnya gue sampe juga.

'Akhirnya sampai juga!' batin gue dengan memandang lurus kearah depan.

"Hy, ternyata masih sama?" gue dengar sebuah suara yang membuat gue tersadar dari lamunan tentang kenza. Gue langsung membalikkan badan dan melihat siapa yang berbicara.

Dan ternyata...

Deg

'Dia kembali,' batin gue dengan kaget.

"L lo!" ujar gue dengan gugup.

"Iya ini aku kamu apa kabar?" tanya nya dengan tersenyum yang membuat gue muak.

"Buruk lebih BURUK KALO ADA LO TAU GAK!" ucap gue dengan akhir bentakan.

Gue liat dia menutup mata dengan senyum nya yang tak luntur disaat gue membentak.

"I know!" ujar nya lirih setelah membuka mata tapi masih dengan senyumnya.

"No!" kata gue dingin dengan menatapnya sangat dingin.

"Why?" tanya nya dengan senyum yang tak hilang dari wajah cantiknya.

"Kalo lo tau kenapa lo kembali?" jelas gue dingan dan datar dengan memalingkan wajah gue kearah depan asalkan tak menatap wajah nya.

"Aku ingin memperbaiki semuanya!" jelas nya dengan lirih dan menundukkan kepalanya.

"Why?" tanya gue dingin dan langsung pergi dari hadapannya tanpa memperdulikan dia yang meneteskan air mata nya.

'Huh dasar drama queen!' batin gue dengan sinis.

"KARENA AKU SADAR HIKS HIKS JAUH DARI KAMU MEMBUAT AKU AKU SADAR BAHWA HIKS HIKS DENGAN KESALAHAN YANG AKU LAKUIN DIMASA LALU HIKS HIKS BAHWA AKU  HIKS HIKS AKU SALAH HIKS HIKS KUMOHON MAAF HIKS HIKS!" teriaknya dengan tangisan.

Dan hujan turun...

_author pov_

Dan hujan turun, keduanya terdiam dengan pikiran masing-masing. Sang perempuan yang menangis tersedu-sedu di bawah deras nya hujan, dengan badan yang terjatuh ketanah dan tangan yang menutupi wajah nya. Dan sang lelaki yang terdiam di derasnya hujan, dengan pikiran yang berkelana ke masa lalu, dengan pandangan lurus ke depan.

Dan semua itu tak mereka sadari bahwa ada seseorang yang menatap mereka dengan lirih.

'Aku tau kalian saling mencintai tapi keadaan yang memisahkan kalian!' batin seseorang dengan menatap kedua orang itu.

_kenza pov_

Tok tok tok

"Masuk!"

Cklek

"Ada apa nona memanggil saya?" tanya nya dengan sopan setelah berada dihadapan gue.

"Sekarang siapkan pesawat dan perketat penjagaan bang bagas saya tak mau mendengar kalo bang bagas terluka meski tergores seujung kuku kamu pasti tau akibatnya!" ujar gue dingin dengan tegas.

"Siap nona!" ucap nya sopan.

"Ok laksanakan sekarang dan kamu boleh pergi!" kata gue dingin.

"Siap nona dan saya permisi," ujar nya dengan membungkukkan badannya setengah setelah itu dia pergi.

"Hmm," dehem gue.

'Hmm, permainan dimulai setelah gue datang haha!' batin gue.

_author pov_

'Apa gue sanggup ngebuat tawa dan kebahagian ini menjadi tangis dan kebencian. Tapi ini harus terjadi sorry!' batin seseorang dengan menatap mereka satu persatu.

"Udah-udah tawa mulu gue cape duh perut gue sakit nih!" ujar syaqira dengan memegangi perut nya yang merasa sakit karena lelah  tertawa.

"Iya haha anjirr ngakak haha!" ujar siapa lagi kalo bukan leo yang paling heboh tertawa nya.

Kring kring (anggap bel masuk ya)

"Njirr udah bell, masuk yu!" ucap sri dengan memberhentikan tawa nya meski masih terdengar tawa dari mereka.

"Kuy lah!" ujar mereka kompak dan langsung pergi dari kantin dengan tawanya yang masih terdengar.

Semua orang yang melihat itu merasa iri, kagum, memuja, sinis dll. Kenapa seperti itu, ya karena persahabatan yang mereka jalani dengan tawa yang sangat tulus tak memaksakan dan tak memandang kasta. Tapi... Mereka tak menyadari bahwa hari esok tak akan lagi ada tawa tulus apa lagi kebahagian yang mereka sekarang rasakan hanya akan ada sebuah tangisan dan penderitaan yang akan mereka dapatkan.

Berbeda disini berbeda juga di sebuah tempat yang terbilang mewah. Seorang lelaki tua yang sedang menatap kearah jendela dengan tatapan kosong.

Tok tok tok

"Masuk!" ujarnya dengan dingin dan tegas tetapi tak membuat dia membalikkan badan nya. Masuklah seorang pria muda dengan setelan baju yang sopan.

"Ada apa tuan?"

"Lakukan tugas mu sekarang!" ujar lelaki tua tersebut dengan tegas dan sopan.

"Siap bos!" ucap pria muda itu dan langsung pergi dari ruangan teesebut.






HMM GIMANA NIH CERITANYA...
EH AUTHOR BAKALAN GANTI JADWAL UP NYA JADI GAK BAKAL HARI SELASA DAN KAMIS...
Ok... SIAPAKAH YANG BERSAMA BAGAS.. LALU SIAPAKAH YANG AKAN MENCELAKAI BAGAS DAN SIAPAKAH YANG AKAN MENGHANCURKAN PERSAHABATAN ANGGA DKK DAN KENZA DKK.. TERUS SIAPAKAH LELAKI TUA ITU...
NEXTT....

Black Angel (Dalam Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang