36√

34.8K 1.5K 45
                                    

(Telah direvisi)

Aku tau keluarga itu ialah orang yang paling kita sayang tapi itu sebaliknya apa yang sekarang ku rasakan ialah benci... Ya benci kepada kalian yang telah membuangku karena suatu hal yang bukan aku lakukan

_kenza carolina jordan_

""""""""''"""""""""""""""""""""

Deg

'Gak mungkin!' gumam batin pria misterius tersebut dengan lirih dan tatapan langsung kosong dengan perasaan kacau.

******************************

_Lanjut pov pria misterius_

Deg

'Gak mungkin!' gumam batin pria misterius tersebut dengan lirih dan tatapan langsung kosong dengan perasaan kacau.

"Tuan... Apa yang harus saya lakukan sekarang?" tanya lelaki muda tersebut.

"Kamu saya perintahkan untuk membawa nona mu itu ke rumah sakit dengan selamat dan saya tak ingin mendengar bahwa kamu telat membawanya kerumah sakit yang mengakibatkan nona meninggal kalo itu terjadi seluruh keluarga mu dan keturunanmu mati ditanganku!" perintah dan ancaman dilayanhkan oleh pria misterius tersebut terhadap lelaki muda yang tak lain ialah tangan kanannya.

"Em_m si_siap tu_an!" jawabnya dengan nada bergetar dan jangan lupakan wajah yang sangat pucat tersebut.

"Kamu boleh pergi!" gumam pria misterius tersebut dengan tangan yang diangkat menandakan bahwa ia harus pergi dan untungnya lelaki muda tersebut mengerti, lalu segera pamit dan berlalu dengan kaki yang gemetar.

'Aku harap ini hanya mimpi princess!' batinnya dengan menatap kosong kearah luar jendera yang memperlihatkan gedung-gedung yang berjajar dan menjulang tinggi keatas.

_salsa pov_

Bhahahahaha

Tawa kami menggelegar kecuali si perut buncit yang menahan be*ak eh marah.

"DIAMMM!!" bentak si perut buncit dan kami langsung memberhentikan tawa kami bukan karena takut tapi karena seseorang yang berdiri di belakang tubuh si buncit yang tak disadari kapan dan bagaimana bisa ia berada dibelakang sibuncit.

"Kamu yang diam jangan berisik!" ketus orang yang berada dibelakang tubuh pria buncit tersebut.

'Dia gak mungkin!' batin gue dengan menggelengkan kepala gue tak percaya dan gue langsung menoleh kearah semua sahabat gue yang sama kaya gue menatapnya tak percaya bahwa orang itu yang selama ini kita percayai.

"Hy!" gumamnya dengan santai tapi gue yakin dia tak bisa mengenali gue dan sahabat-sahabat gue.

'Gue kecewa sama lo orang yang selama ini kita anggap sahabat!' batin gue dengan lirih dan perasaan kecewa yang sangat mendalam dihati gue.

_author pov_

"Buat!" tanya kenza dengan sinis.

Black Angel (Dalam Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang