Halooo...
Cek... cek...
Jahe's here :")
Jangan buru-buru ditutup dulu yaa, Chingu! Meskipun bukan apdet, karena Eraser sudah resmi tamat kemarin. Tapi Jahe masih berhutang banyak terima kasih, banyak permintaan maaf, juga—mungkin—banyak penjelasan :")
So, for the last but not least, mari kita mulai berbincang^^
Poin 1: Thanks-Greeting-Messages
Dalam poin pertama, Jahe ingin berterima-kasih kepada semua sahabat-sahabat Rotijahe di sini, baik yang Mydays, Jars, maupun bukan. Terima kasih karena sudah menjadi moodbooster Jahe selama penulisan Eraser dari Intro hingga Outro.
Seneng akhirnya bisa nyebut Outro, heheheeeh :")
Neomu-neomu gamsahamnida, Chingu-yya! Tanpa kalian Eraser bukan apa-apa. Tanpa kalian Jahe ngga akan pernah nulis Eraser sampe kelar. Dan tanpa kalian Jahe sendirian. Jadi terima kasih banyak, Chingu. Terima kasih untuk tidak lelah menghadapi Jahe dan Eraser yang sangat-dabel-able memusingkan hhhhh T.T
I hope you will stay here, di samping Jahe aja, udaah ngga usah kemana-mana :") Aku sayang kalian :*
Pesan Jahe, mengutip dari kata-kata Younghyun dan Bapak, Jangan lupa bahagia, sehat selalu yaa! Di manapun, kapan pun, semoga kalian bahagia selalu tanpa kurang suatu apa pun.
Juga, Jahe sebenarnya sudah menimbang ini cukup lama. Teruntuk teman-teman Jahe yang belum teridentifikasi keberadaannya, a.k.a silent readers... halooh, Chingu... Jahe mau menyapa kalian di manapun berada, yang sedang membaca. Jahe nggak pernah bermasalah dengan kalian yang hanya mampu membaca saja, nggak mampu untuk vote dan komen. Tapi, sekali lagi Jahe menimbang satu-dua hal, Jahe takut hal buruk itu akan menjadi kebiasaan.
Bagi Jahe pribadi, vote dan komen merupakan salah satu bentuk apresiasi yang besaaaaarrr pake banged dampaknya, Chingu, sungguh. Bagi Jahe yg masih amatir, komentar terutama, adalah segalanya. Karena apa? Dari situlah Jahe belajar. Dari situlah Jahe pada akhirnya bisa memahami kalian meski belum secara maksimal.
Jahe yakin beberapa temen sesama author juga berpikiran sama. Itulah mengapa, tolong, kalau kalian membaca karya siapa pun dan di manapun itu, apresiasi sebisa mungkin. Dengan cara apapun. Di dunia orens ini, cara mengapresiasi adalah dengan vote dan komen. Jadi lakukan itu. Bantu para author di sini untuk menampilkan karya yang lebih baik.
Jangan sungkan untuk melakukan kebaikan, Chingu^^
Pesan kedua, untuk kalian yang belum mulai menulis, atau masih ragu mau menelurkan tulisan, ayooooo cepat telurkan sajaaah! Jangan pernah ada ragu di antara kau dan tulisanmuuu wkwkkkk😂 Jangan kebanyakan mikir kayak misal, "ntar ada yang baca ngga ya? Ntar banyak yang suka ngga ya?" Udaah tulis ajaa dulu apa yang kamu mau, tulis ajaa apa yang kamu suka! Kalo urusan ada yang baca atau engga mah, pasti ada kok. Pasti.
Kalau kalian tidak mencoba maka selamanya kalian hanya akan penasaran :")
Intinya, mulai nulis aja dulu^^
Poin 2: Behind The Eraser
Jahe ngga tau apakah kalian masih mau membaca kebacitan Jahe sampai akhir atau tidak... tapi di poin ini Jahe hanya mau sharing sedikit soal latar belakang pembuatan Eraser.
Awalnya Jahe bikin Eraser karena pengen. Pengen bikin cerita bertema anak sekolah. Tapi saat itu pikiran Jahe buntu, sebuntu-buntunya, karena menurut Jahe cerita anak sekolah yaa paling mentok itu-itu aja. Masalah sama temen, cinta monkey, nyontek, dan lain sebagainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERASER [Sudah Terbit]
Fanfiction[Under Revision] "Jika kau dan aku menjadi kita, maka kuyakin semua akan baik-baik saja." -ERASER- 🍁BLURB🍁 Berawal dari insiden kematian Hanna, sebuah band akhirnya dibentuk demi meredam perundungan yang menyeret nama Younghyun dan Dowoon sebagai...