Three

8.2K 835 70
                                    

Sudah dua bulan berlalu, dan belum ada pekembangan antara hubungan Jungkook dan Yoongi ataupun kondisi Seokjin

Menyiksa memang tapi setidaknya sekarang Jungkook memiliki seseorang yang menantinya dirumah. Membuatkannya sarapan, makan siang bahkan makan malam yang sangat larut sekalipun.

Jungkook juga tak perlu mandi dengan air dingin lagi karena setiap pulang bak mandinya secara otomatis terisi air hangat apalagi dimusim penghujan seperti sekarang. Siapa lagi jika bukan Yoongi yang melakukannya sedikit banyak Jungkook sangat berterima kasih pada namja itu. Jimin juga sekarang tumbuh semakin baik, jadi anak yang sangat baik dan penurut.

" Tidak, mommy mau Chim bobo sekarang. " Samar-samar Jungkook yang baru saja keluar dari kamar mandi mendengar Suara Yoongi dari luar kamar

" Chim mau eis, my. " Ucap Jimin lirih, Membuat hati siapa saja pasti akan merasa kasihan. Begitupula Jungkook, dia merasa kasian dengan sang anak. Jadi dengan terburu Jungkook mengeringkan rambutnya dan memakai piyama tidur yang sudah tergeletak manis di ranjang sambil terus mendengarkan pembicaraan Ibu dan anak itu.

" Tidak Jimin sayang. " Jungkook berhenti didepan pintu kamarnya melihat pemandangan dimana Yoongi dan Jimin yang berdiri sejajar.

Yoongi menyamai tinggi dirinya dengan Jimin walau masih kentara perbedaannya. Jimin mendongak matanya berair lalu mengangguk. Kedua orang tersebut belum menyadari keberadaan Jungkook

" Dengarkan kata mommy kalau begitu. Diluar sedang hujan deras, Kalau Chim sakit siapa yang akan membantu mommy mengusir petir-petir seram itu? " Yoongi mengelus kepala sang anak, sedangkan Jimin hanya terdiam sambil menunduk

" Mommy akan berikan es krimnya, tapi besok siang sayang. Sesudah anak mommy ini makan siang dan berhafal huruf, mommy janji akan memberikan semangkuk es krim. " Lanjut Yoongi yang membuat Jimin mendongak antusias.

" mmy janji? " Katanya.

Yoongi tersenyum. " Memang kapan mommy pernah berbohong? " Yoongi malah balik bertanya tapi sang anak malah tersenyum lalu menerjang tubuh sang Ibu

" Mommy gemas sekali padamu sayangg. " Yoongi mengoyangkan sedikit badan Jimin dan mendapatkan balasan pekikan senang dari sang anak.

Jungkook tersenyum ditempatnya berdiri. Dia bahkan tak tahu kalau sekarang Jimin mulai lancar berbicara. Dan apa yang barusan Yoongi bilang menghafal huruf?

" Jimin sudah tidur? " Jungkook menatap Yoongi yang baru saja memasuki kamar mereka.

Yoongi hanya mengangguk sebagai balasaan. Diluar hujan sangat deras membuat dia ingin cepat-cepat masuk kedalam selimutnya.

-SKIP-

Sudah memasuki hari ketiga dibulan Ini, itu berarti hari ini akan menjadi bulan keempat kebersamaan mereka.

Hanya Yoongi dan Jimin yang semakin lengket sedangkan Jungkook yang semakin jarang pulang kerumah karena Seokjin yang sering colaps.

Hari ini hujan begitu deras, Jungkook memutuskan untuk pulang ke apartementnya. Sesampainya didepan pintu rumah Ia disambut oleh Yoongi yang menatapnya heran.

" Kau pulang ?" Tanya Yoongi sambil meraih tas kerja dan juga meletakkan sepatu Jungkook ke rak yang tersedia saat Jungkook melepas dan meninggalkannya begitu saja.

" Hmm, dimana Jimin? " Tanya Jungkook saat melihat rumah hening tanpa suara tv dan juga suara mengemaskan Jimin menyambutnya.

" Sedang tidur, habis menangis. " Jawab Yoongi membuat Jungkook mengernyit.

" Menangis? Kenapa? " Tanya Jungkook, mereka memasuki kamar. Yoongi menaruh tas kerja Jungkook didekat meja kerja, lalu menghampiri si empu untuk membantu membuka jas juga dasinya.

" Dia hanya bertanya berkali-kali tentang Daddy nya, mungkin rindu, tapi saat aku menelpon kau tidak mengangkatnya jadi kubilang kau sibuk dan dia jadi menangis hingga tertidur. " Ucap Yoongi menjelaskan sambil terus membuka simpul dasi Jungkook. Sedangkan Jungkook menatap Yoongi lalu meraih tangan putih itu untuk kemudian digengamnya.

" Maaf, tadi ada rapat. " Ucap Jungkook penuh sesal, Yoongi hanya mengelengkan kepalanya sambil tersenyum simpul.

" Kenapa meminta maaf padaku? Yang menangis dan merindukanmu adalah Jimin. "

Jungkook terdiam, tangan Yoongi reflek jatuh dan melepaskan ikatan mereka.

" Kau mau teh hangat? Sudah makan? " Jungkook mengeleng kecil dan Yoongi mengangguk paham.

Yoongi meraih jas yang tadi dia sampirkan disofa lalu berjalan keluar, namun sebelumnya Yoongi kembali memanggil Jungkook yang hendak berbalik menuju kamar mandi.

" Kook.. Ku pikir, kau perlu memperhatikan Jimin juga, Disadari atau tidak dia membutuhkanmu sebagai Daddynya. " Setelahnya Yoongi menutup pintu dan meninggalkan Jungkook yang mengusap wajah lelahnya.

Jungkook sangat menyadari itu. Sangat.

" Aku ingin mengajak Jimin kerumah sakit. Bagaimana pendapatmu? " Saat ini mereka sedang duduk berdua di ranjang. Yoongi dengan buku dan Jungkook dengan laptopnya.

" Dia perlu tahu, Ibu yang menginginkannya. Bawa saja. " Balas Yoongi, dia menutup bukunya bersiap tidur tapi tangan Jungkook menahannya

" Aku membutuhkanmu. " Lirih Jungkook

Yoongi tersenyum, " Kau selalu dapat mengunakanku, Jungkook"

" Maka besok temani kami ya.. " pinta Jungkook

" Ya, tentu saja. " Jawab Yoongi sekilas, lalu kemudian dia mulai membaringkan badannya.

Terlelap.



TBC~

Don't forget your Voment

Story in Marriage [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang