Jungkook terpekur dalam diam didepan pintu ruang rawat milik Yoongi
Seperti membeku dia ingat beberapa perlakuan buruknya terhadap Yoongi, dan balasan yang diberikan sang istri disetiap sikapnya.
Dan ingatan itu berputar didalam benaknya. Membuat suasana hening disekitar Jungkook
Jungkook tersadar saat suara deritan kasar yang dia yakini Kasur milik Yoongi dan sebuah suara seseorang muntah yang dia yakini juga milik Yoongi
Suara orang muntah itu cukup lama, membuat Jungkook menghela nafas dan berbalik badan menjauh dari pintu kamar tersebut, Pikirannya sedang bercabang sekarang
Kesal.
Marah.
Kecewa.
Takut.
Dan itu Jungkook dedikasikan untuk dirinya sendiri kali ini
Dan mungkin taman rumah sakit bisa memberikan dirinya ketenangan sembari memikirkan hal-hal yang membuat hatinya terus dirundung rasa marah dan sedih ini.
-SKIP-
Jungkook kembali ke depan pintu kamar milik Yoongi, sekarang sudah tepat pukul tujuh malam langit pun beranggsur mengelap sejak jam setengah enam tadi
Saat memasuki kamar tersebut Jungkook disambut oleh gelapnya ruangan, dia pikir Yoongi tertidur tetapi sebuah suara halus yang terdengar hangat memanggil namanya.
" Jungkook? " Lembut dan sangat lirih. Jungkook terkesiap dan mendekat.
" Ya Yoongi ini aku. " Jawabnya.
" Semuanya baik-baik saja? " Tanya Yoongi saat Jungkook sudah berada tepat disampingnya.
Jungkook menatap lekat wajah pucat Yoongi yang Kian memucat, sepertinya Yoongi juga kehilangan berat badan yang lumayan karena pipinya sekarang sedikit menirus
Jungkook saat dengan lembut mengecup lama kening Yoongi
" Ya. " Setelah cukup lama kecupannya terlepas dan terdengar suaranya berat yang lirih sebagai jawaban dari pertanyaan Yoongi tadi.
" Ehmm. " Yoongi hanya mampu mendengungkan jawaban saat dia pikir tidak ada yang harus dibicarakan lagi. Dan Jungkook masih menatapnya dengan tangan kanan yang mulai terangkat dan mengenggam tangan putih mulusnya yang tergeletak manis disamping badan terlentangnya
Yoongi hampir tersedak sendiri saat tangan itu mengusap punggung telapak tangannya penuh kehati-hatian.
" Seokjin siuman.. " suara Jungkook seperti hembusan angin musim dingin yang akan datang sebentar lagi
Dan Yoongi masih memproses semuanya, hingga matanya menatap Jungkook bingung
" Ya, apa ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan. Jungkook? " entah ini hanya instingnya atau memang dari raut wajah Jungkook yang menyiratkan kalau-kalau Ia ingin membicarakan sesuatu di tambah sikapnya yang sangat ganjil saat ini
" Sudah makan? Apa kata dokter? Maaf, aku tidak bisa langsung kemari, karena tepat saat kamu pingsan dan dibawa kerumah sakit. Seokjin sadarkan diri.." Jelas Jungkook
Yoongi mengangguk sekilas, paham walau ada beberapa hal yang masih menganggungnya. Dan juga beberapa pertanyaan yang sangat ingin dia tanyakan tapi sama seperti Jungkook, dia hanya mampu memendamnya didalam kesunyian malam kali ini.
" Tidak bisa makan.. " Keluh Yoongi, Jungkook mengangguk mengerti.
" Aku bertanya kepada beberapa rekan kerja dikantor, itu memang terjadi saat trimester pertama, Namun dokter berpikir kalau yang terjadi padamu adalah tahap yang lumayan parah, apakah benar-benar tidak bisa? " Mata Yoongi sedikit berbinar saat mengetahui Jungkook sampai bertanya ke teman kerjanya. Dia pikir Jungkook sangat-sangat tidak peduli dengannya belum lagi saat terakhir mereka tatap muka keduanya diselimuti amarah
Begitu saja Yoongi bahagia. Walau tidak secara gamblang. Tetap saja Jungkook masih mengingat dan menghargainya.
" Aku sudah mencoba, tapi keluar lagi. "
" Bagaimana sekarang apa kau lapar? "
Yoongi mengangguk kecil.
"Aku akan meminta suster dan membawakan makan untukmu, bagaimana? Aku akan menemanimu makan, okay? "
Yoongi mengangguk lalu Jungkook bangkit dari duduk. Berjalan menjauh dan menghilang dibalik pintu bercat putih itu.
Tidak sampai duapuluh menit sang suami sudah berdiri didepannya dengan nampan berisikan beberapa makanan rumah sakit yang sudah pasti direquest langsung oleh sang suami yang kaya raya ini
Sebuah sup sapi yang terlihat mengugah ada sepiring Japche, nasi dan bulgogi yang terlihat masih panas.
Yoongi bangkit dari tidurnya, mendudukan dirinya yang lemah.
" Dimana menemukan ini semua? " Tanya Yoongi matanya memicing. Ini rumah sakit. Tidak mungkin makannya akan seenak ini. Walaupun dirinya pasien VVIP sekalipun
" Aku meminta pada suster tentang apa yang harus disediakan untuk istriku yang sedang hamil, aku bilang harus yang enak tapi juga bergizi-"
" Dan kau akan membayar lebih untuk ini? "
" Untukmu, anakku Kenapa harus aku memikirkan harga? "
Pernyataan ini sukses membuat pipi Yoongi merona samar?
" Sekarang, buka mulut hanya untuk ini jangan banyak bicara. Aku tidak akan memperbolehkan kau memuntahkan makanan yang sudah aku bayar mahal untuk malam ini. " Tegas Jungkook
" Tapi dimana bibi Jung? " Suara Yoongi terdengar sesaat setelah Jungkook menyuapkan sendok pertama kepada sang istri
" Aku akan menjagamu malam ini, jadi aku menyuruh dia pulang dan mengecek keadaan Jimin dirumah Namjoon Hyung, dan mungkin esok Hoseok hyung akan kemari menjenguk. "
Yoongi mengangguk dan kembali dengan hening.
Dan kalian tahu? Yoongi Sama sekali tidak mengeluarkan makanan yang telah Ia makan malam ini
Efek ayah dari bayi yang dia kandung memang luar biasa.
Itu hanya pemikirannya saja.
-SKIP-
Paginya Yoongi lagi-lagi merasa mual, dia pikir semalam adalah hal yang baik saat dia makan dengan baik oleh ayah sang bayi.
Tapi tidak untuk hari ini, dirinya terduduk menyedihkan didepan closet sesaat setelah memakan sarapannya
Jungkook sudah pergi dan itu tanpa pamit, Yoongi pikir mungkin tidurnya terlalu nyenyak sampai Jungkook pergi dia tidak merasakannya
Tiba-tiba saja air mata Yoongi jatuh, perlahan namun semakin banyak.
" Mommy menyayangi mu sayang, sangat! Untuk kali ini saja bantu mommy ya. " Isak Yoongi, dirinya mulai muak dengan kondisi lemahnya sekarang
" Mommy mau kau tumbuh sehat agar bisa melihat mommy dan daddy.. Jangan siksa mommy, mommy sayang padamu... hikss... hiksss "
TBC~~
Don't forget your Voment
KAMU SEDANG MEMBACA
Story in Marriage [END]
FanfictionKehidupan Min Yoongi yang menjadi istri kedua dari Jeon Jungkook BxB Mpreg