#Duapuluh

6.4K 718 79
                                    

Kim Seokjin, namja cantik yang mempunyai senyum menenangkan. Yang selalu jadi candu untuk lelaki Jeon agar tetap berada disekitarnya. Tentu, sebelum tiga tahun belakangan ini. Dan sebelum namja bernama Min Yoongi meraih dan menempati posisinya secara sempurna. Menyisakan rasa sakit berdenyut didalam hatinya

" Seokjin? Jeon Jungkook, apa tidak ada pilihan lain? " Ini suara dari Ibu Jungkook sesaat setelah dirinya diperkenalkan Seokjin kepada beliau. Seokjin memundurkan langkahnya saat mendengarkan penuturan tersebut bersembunyi persis dibelakang tembok kayu restoran tertutup tersebut. Dia baru saja dari kamar mandi setelah menelan makanan yang tersedia saat makan malam bersama Ibu Jungkook

" Apa maksud eomma? Seokjin baik. " Balasan yang terdengar yang dia yakini berasal dari suara Jungkook. Ya tentu Jungkook, memang ada siapa lagi didalam

" Aku tidak menyukainya.. " Tiba-tiba saja hati Seokjin seperti tertimpa beban berat.

Kenapa?, pikirnya

" Aku hanya tidak menyukainya, Jeon! " Jelas ibunya saat Jungkook bertanya kenapa dengan lirih

" Dengan atau tanpa restu Ibu, aku akan tetap menikahi pilihanku! " Ibu mau pun Seokjin paham, bahwa kata-kata itu mutlak

Maka dari saat itu pula, Kim Seokjin positif menjadi musuh kasat mata bagi sang Ibu

-JJK-

Seokjin menatap langit dari jendela kamarnya, memandang mendungnya langit membuat hatinya semakin dingin. Kalau saja dia tidak duduk dikursi roda ini, mungkin sekarang dirinya sedang memasak sesuatu untuk pemuda Jeon dan Jimin nya

Hela nafas, apa mungkin nasibnya akan berakhir dengan istri yang dimadu sampai mati? Rasa nya melelahkan untuk tetap seperti ini sampai mati

Seokjin menatap cincin perkawinannya dengan Jungkook, simple juga manis. Jungkook saat itu berusaha keras untuk mencarikan apa yang di inginkan Seokjin

Jungkook adalah lelaki luar biasa yang selalu membuat dirinya jatuh Cinta dengan berbagai macam perlakuan manis yang tak terbayangkan. Tapi itu dulu

Yah dulu, dan Seokjin sangat merindukan bagaimana Jungkook memeluk dirinya erat sesaat setelah melepas sepatunya sehabis pulang. Lalu dengan setia Seokjin menemani Jungkook bergadang karena lelaki itu masih harus mengurus berkas-berkas di ruang kerja dan berakhir Seokjin yang akan digendong karena tertidur dengan pulas disofa. Atau bagaimana Jungkook dengan manisnya memberikan kecupan-kecupan kecil saat mereka bangun dipagi hari

Sumpah semuanya itu dirindukan oleh Seokjin hingga tanpa sadar air mata menetes perlahan. Hati nya sakit, mengingat itu semua. Meruntuki nasib lagi dan lagi hingga lelah. Menyalahkan takdir yang begitu kejam padanya

Kenapa tidak sekalian mati kalau begitu, pikirnya sesaat tetapi kemudian menghela nafas

Jungkook masih membutuhkannya, pikirnya menenangkan diri sendiri

Pada kenyataannya Jungkook bahkan jarang untuk tidur berdua dengannya

-MYG-

Tidak tahu, tapi pagi ini Yoongi bangun dengan mood yang semakin kurang baik daripada semalam padahal trimester sudah terlewat hampir empat Bulan. Iya sekarang kandungannya sudah masuk tujuh Bulan. Dua Bulan lagi dan adik bungsu Enchim akan keluar menambah kebahagian keluarga mereka

Yoongi menarik lengan Jungkook yang masih tidur dengan pulas, membuat Jungkook yang enggan membuka mata di jam enam pagi itu pun terpaksa membuka dengan perlahan

" Kenapa? " Tanya Jungkook, Yoongi merenggut

" Temani masak... " Jungkook sedikit membulatkan mulutnya, ada apa dengan istrinya. Pertanyaan itu memenuhi kepalanya

Story in Marriage [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang