Jeon Jungkook punya seribu bukti bahwa perasaannya sekarang sedang terbang dimana awal awal dirinya dan Seokjin menikah
Namja cantiknya itu, yang dulu menjadi namja satu satunya yang paling dia harapkan untuk dia lihat saat dia membuka mata pagi hari dan namja terakhir yang ingin dia lihat di saat malam untuk terlelap
Beruntungnya Jungkook memiliki Seokjin, bagi Jungkook. Seokjin adalah bentuk terindah dari baiknya Tuhan kepadanya. Namja terhebat bagi Jungkook. Namja yang masih dia cintai sampai sekarang.....
" Memang mau jalan kemana? " Yoongi menarik Jungkook mendekat untuk membantu lelaki itu memakai dasinya
" Minggu nanti Seokjin ulang tahun jadi aku akan membuat kejutan kecil sehabis jalan-jalan dengannya, dengan makan malam direstoran yang akan aku sewa. Tolong reservasikan dan tolong bawa Jimin ke restoran, aku ingin kita jalan-jalan malam bersama setelah makan.. Kau bisa melakukannya kan? " Yoongi terdiam fokusnya teralihkan. Bisa dilihat betapa bahagia senyum yang Jungkook berikan saat bercerita apa saja yang ingin dia lakukan dengan istri pertamanya itu
" Hanya itu? " Tanyanya, jujur hatinya tersayat. Bahkan pergerakan tangannya sempat terhenti
Tapi apa mungkin Yoongi harus selalu egois? Tidak. Sejujurnya dia bukan orang yang seperti itu
" Ya, bisa kan? " Ulang Jungkook meyakinkan
Yoongi mengangguk perlahan, setelah dasi terpasang rapi Yoongi memundurkan langkahnya masih menatap Jungkook yang malah makin tersenyum bahagia
" Aku mencintaimu, Yoon. " Jungkook mengelus kepala Yoongi halus lalu berjalan menuju ruang makan untuk bertemu keluarganya yang lain
Yoongi terdiam dadanya luar biasa sesak. Menatap Pintu kamar yang sesaat lalu dilalui suaminya
Tersenyum kecil, kembali menghela nafas lalu berjalan mengikuti kepala rumah tangganya
-SKIP-
Yoongi tidak tahu akan sesakit ini, oke mungkin memang dia pikir akan sakit namun hanya sewajarnya tidak sampai sesak dan berakhir berjalan keluar restoran lewat pintu samping setelah melihat mereka bertiga tertawa setelah pulang dari toilet sebentar
Melihat tawa ketiga membuat Yoongi memundurkan perlahan langkahnya lalu berbalik menuju pintu samping restoran. Dia sangat merasa terpuruk bagaimana mereka tersenyum satu sama lain menyadarkan Yoongi bahwa dirinya...
Hanyalah sebuah kesalahan yang hadir didalam keluarga yang seharusnya menjadi bahagia dan harmonis
Yoongi berjalan menyusuri sungai yang saat itu ramai pengunjung
Ini hari minggu, pantas saja
Yoongi menghapus air mata yang jatuh tanpa mau dicegah hati sakit. Demi apapun.
Berjalan tanpa arah, lalu matanya menatap anak anak yang sedang berjalan beriringan mengandeng ayahnya. Membuat Yoongi menolehkan matanya kearah perut buncitnya
" Dengarkan Mommy, eumm-
Yoongi menghela nafas lagi.
-Kau bungsu, bungsunya mommy anak satu-satunya setelah jimin hyung, mommy mohon ada atau tidaknya daddy nanti dikehidupan kita, kau akan jadi anak yang mampu bertahan dengan segala macam kehidupan di dunia, mampu membuat mommy bangga dan selalu menyayangi daddy.. Mommy ingin bungsu tidak membenci daddy, ketahui sayang, kalaupun kau ingin membenci.. bencilah mommy setidaknya semua terjadi karena pikirkan sempit mommy... "
Dirinya terus mengusap pelan perutnya yang membesar
Melihat sekeliling lalu memantapkan hati
Haruskah?
Seberapa kuat kau menolak dan mengingkarinya, hati akan selalu pulang kepada pemiliknya.
" Ayo kita pulang kerumah mommy, sepi tapi mungkin kita bisa bangun kebahagian disana. " Kakinya perlahan berjalan mencari halte bis
Sesampainya dirumah Yoongi duduk diam disofa ruang tamu
" Sayang, beri mommy kekuatan yah? Mommy tidak salah ambil tindakkan lagi kan? Kau dukung mommy kan? " Lalu dua tendangan sebagai balasannya. Membuat Yoongi tersenyum kecil sembari memegang amplop coklat yang berisi surat-surat perceraian
Namun senyumnya memiliki luka.
-JJK-
Jungkook kalang kabut, pagi-pagi sekali Jimin menangis meraung membuat dia juga bibi jung kepayahan. Karena mencari mommy yang biasa memandikan serta membuat dirinya tampan
Jarinya terus menekan nomor lalu mendekatkan ketelinga begitu berulang-ulang tetapi nomor yang dia tuju bahkan tidak aktif
Sedangkan Bibi Jung sibuk mengendong Jimin yang makin histeris mencari Mommy nya
" Tuan Yoongi bahkan tidak pulang semalam, tuan.. " Ucap bibi Jung saat melihat wajah frustasi tuannya. Jungkook membelalak
" Tidak pulang bagaimana? "
Memang semalam sehabis jalan-jalan bersama dan meletakkan Jimin di kasurnya dia membantu Seokjin untuk menaiki kasur namun karena lelah dia juga ikut tidur dikasur dan tidak mengecek Yoongi sama sekali
" Sebelum dan sesudah tuan dan Jimin pulang tidak ada yang pulang, saya bahkan menunggu hingga larut, tapi Tuan Yoongi memang tidak pulang.. "
" Mmy, chim mau mmy.. " Isak Jimin keras
" Tenang sayang, daddy akan cari mommy tapi chim diam dulu oke? " Katanya meraih anaknya lalu memeluknya erat
Tidak bisa bohong, tapi ada sebuah ketakutan yang Jungkook rasakan didalam hati
Bagaimana jika Yoongi kenapa-napa?
Tidak, ini lebih parah
Bagaimana jika Yoongi memang benar meninggalkannya. Sikapnya akhir-akhir ini memang terbilang aneh dan manja. Jungkook mungkin agak risih, tapi tidak untuk ditinggal dengan keadaaan hamil tua. Tidak.
Hatinya kemudian gusar
Memberikan Jimin ke bibi Jung mengecupnya halus
" Chim disini jangan menangis, daddy akan bawa pulang mommy.. " Katanya. Lalu memberikan isyarat menenangkan kearah bibi Jung yang dibalas anggukan kecil
" Hati-hati tuan.. " Sebagaimana pun terlihat kuat, bibi jung tahu tatapan resah lelaki itu. Hei dia pernah muda, jangan lupa.
Dan kita bisa melihat wajah tanpa ekspersi Seokjin tak jauh dari pintu kamarnya
To Be Continued......
Yeeyy yng minta Yoongi ninggalin Jungkook sudah terkabul😊
Baik Kan diriku mengabulkan permintaan kalian😂
Don't forget your Voment....
KAMU SEDANG MEMBACA
Story in Marriage [END]
FanfictionKehidupan Min Yoongi yang menjadi istri kedua dari Jeon Jungkook BxB Mpreg