Jungkook memasuki rumah bersama Jimin digendongannya terlelap, ketika Yoongi hendak mengisi segelas air minum didapur
" Sudah pulang? " Tanyanya basa-basi lalu membantu Jungkook membukakan pintu kamar Jimin
Jungkookmeletakkan tubuh mungil tersebut sedangkan Yoongi kembali keluar, Jungkook mendesah mengusap wajahnya perlahan
Yoongi kembali masuk dengan sebuah baskom kecil yang berisi air hangat, ingin menyeka badan Jimin yang pasti kotor setelah seharian keluar, Dia meraih botol minyak angin dan bedak juga baju tidur motif anjing kuning yang memeletkan lidahnya keluar. Sedangkan Jungkook yang duduk dikakii ranjang hanya menatap ketelatenan Yoongi menyeka Jimin yang tertidur
" Bagaimana dengan Jimin dan Seokjin-hyung tadi? " Walau enggan tapi toh pertanyaan itu terlontar dari bibir Yoongi
" Jimin tumbuh dengan baik.. " Itu bukan suatu jawaban, jadi Yoongi menolehkan sedikit kepalanya kearah Jungkook
" Ya, memang seharusnyakan.. "
" Terima kasih.. "
" Aku mommy-nya. Tidak perlu berterima kasih.. "
" Tapi ada namja lain yang dari dulu mengharapkannya.. "
Hati Yoongi ingin egois, dia memang baru mengenal Jimin setengah tahun lebih tapi anak ini yang menemaninya sehari-hari mulai dari dia bangun tidur, bekerja didepan laptopnya, belanja hingga kembali terlelap
Celotehannya, manjanya panggilannya perilakunya yang manis semuanya Yoongi suka
" Aku tida- "
" Seokjin.. dia, mungkin harus bertemu denganmu secepatnya.."
Yoongi kembali terdiam, " Apa terjadi sesuatu tadi? " menerka-nerka. Dan anggukan Jungkook membuat dirinya membuang nafas lelah
Lalu kembali focus memakaikan minyak angin dan bedak ke tubuh imut sang anak
" Dia berbicara tentangmu, lalu Seokjin bertanya.. Dia menjawab kalau dia memiliki mommy dan seseorang adik yang sebentar lagi lahir... Lalu aku dapat merasakan dada sesak saat menatap wajahnya yang menjadi sendu dan sakit.. "
Yoongi mengabaikannya, entah kenapa hatinya juga begitu sakit mendengar penuturan tersebut
" Cepat atau lambat.. "
" Tidak, Seokjin belum pulih benar.."
" Haruskah aku keluar dari rumah ini? "
" Apa? Tidak ada yang boleh keluar, Yoongi!! "
" Lalu berikan aku juga kasih sayangmu.. "
Emosi itu keluar disaat bersamaan dengan terpasangnya pakaian Jimin dengan rapi, Keduanya terdiam Yoongi menatap arah lain sedangkan Jungkook menatapnya kesal. Tapi bolehkan dia egois sesekali? Dia sedang hamil, emosinya tak menentu. Pikirannya bercabang, tapi semua yang dilakukan Jungkook hanya menyakitinya padahal anak ini juga anaknya
" Yoongi aku pikir kau mengerti.. " Yoongi meninggalkan kamar Jimin bersamaan dengan baskom yang dia bawa berjalan menuju dapur yang entah mengapa diikuti Jungkook
" Apa yang kurang ku mengerti, Kook? "
" Yoon-"
" Dari awal aku sudah mengerti, aku adalah namja yang dijodohkan dengan lelaki yang sudah memiliki istri.. aku mengerti aku bukanlah yang pertama, disaat kau tidak pulang berhari-hari aku mencoba mengerti, disaat Jimin dan aku membutuhkanmu dan kau malah bersama Seokjin hyung aku berusaha mengerti, bahkan disaat aku pingsan dan yang ku ingat dirimu aku coba mengerti , Kook.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Story in Marriage [END]
FanfictionKehidupan Min Yoongi yang menjadi istri kedua dari Jeon Jungkook BxB Mpreg