#duapuluhtiga: Seokjin Side

6.7K 666 192
                                    

Aku Kim Seokjin, dua puluh empat tahun. Menikahi seorang lelaki tampan, baik juga sangat mencintai diriku empat tahun lalu. Kami berdua dipertemukan saat masa kuliah dulu. Dia yang begitu tampan dan rupawan dengan baik hatinya membantu Aku yang saat itu kesulitan membawa beberapa buku perpustakaan

Dari pertemuan kami tidak ada yang spesial. Tentu, hal semacam itu biasa terjadi di kalangan mahasiswa-mahasiswa untuk saling membantu

Hanya satu hal yang mampu membuat hatiku yang gelap dan jarang tersentuh ini bertekuk lutut dihadapan cintanya

Kebaikan seorang Jeon Jungkook, dia tampan, baik juga loyal. Tapi, juga keras. Dia memperlakukan aku yang saat itu hanya namja biasa dengan spesial. Menjemput, mengajak makan siang, mengantar pulang dan bahkan membantu mengerjakan tugas

Aku tahu ini hanyalah soal kecil untuk kalian uke-uke cantik. Tidak bagiku, aku hanya namja biasa yang bermimpi masuk kedalam hidup seorang pangeran. Tapi, dia...

Pangeran tersebut berkata,

" Jangan ragu, Seokjin.. aku akan ada disampingmu.. Biarkan mereka berkata apa, cukup kau disamping ku dan kita akan bahagia... "

Dan hal itu sudah mulai terlupakan, empat tahun lalu disaat Ibu nya melarang kami menikah dia bahkan dengan tegas memutuskan akan tetap menikahi ku

Jadi uke mana yang tidak akan bertekuk lutut, meski kau sudah mengacuhkannya dan membuangnya dia tetap kembali. Lalu meminta untuk aku yang bodoh ini bertahan untuknya

Aku memandang meringis bingkai foto didalam ruang kamar ini, Jungkook yang tersenyum manis dan aku yang tertawa bahagia. Foto itu foto pernikahan kami

Selalu sama, rasa yang hadir disetiap aku memandang foto tersebut. Rindu, rindu akan Jungkook ku yang dulu. Dia terlalu manis untuk, tapi aku begitu serakah untuk memilikinya selamanya

Saat terbangun dirumah sakit, aku merasa ada yang janggal. Selain kaki dan tubuh ku yang semakin kurus. Aku melihat tatapannya yang kosong

Saat aku bertanya, dia hanya tersenyum lalu mengusap kepalaku. Dari situ aku mulai memutuskan untuk diam, menunggu Jungkook yang bercerita

Hingga dia membawa Jimin, anak yang dulu ingin ku adopsi namun karena kecelakaan tersebut aku bahkan tidak bisa melihat wajah lucunya tiga tahun lalu

Anak itu tumbuh besar, pipinya yang gemuk dan juga hidungnya yang mengekerut membuat aku yang kala itu tidak tahu apa-apa ingin memekik gemas, tapi saat itu masih lemas

Jimin, mulai mengoceh tentang ini dan itu. Membuat aku yang kala itu hanya mampu tersenyum semakin menyukainya. Tapi saat itu pula aku mengetahui satu hal yang membuat aku bahkan ingin kembali tidur selamanya

Suamiku, menikah lagi.

Namanya Min Yoongi, cantik, putih dan kata Jungkook baik. Kami pernah bertemu beberapa kali saat Jungkook mengajaknya ke Rumah sakit tapi hanya saling menyapa

Kami canggung dan kami seperti memiliki sesuatu yang dipertaruhkan. Tentu saja, Jeon Jungkook

Awal dari cerita Jungkook, mereka dijodohkan oleh sang Ibu. Aku tertawa miris didalam hati. Mungkin memang sampai mati pun Ibu Jungkook tak akan menyukaiku

Aku mulai mencoba untuk menerima, tidak.. Tidak kalian pasti tidak ingin merasakan rasanya jadi diriku. Tiga tahun tertidur, saat bangun dunia berubah. Aku bahkan hampir membenci diriku sendiri

Tapi untuk apa? Apa setelah aku menyalahkan diriku sendiri, menyalahkan Yoongi ataupun Ibu dari Jungkook semua akan berubah. Ku pikir tidak.

Aku tidak membenci diriku, tapi aku membenci takdir yang membuat aku harus terbangun disaat yang bahkan jika boleh memilih mati lebih baik

Story in Marriage [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang