#sembilanbelas

6.3K 738 149
                                    

Yoongi tertidur bersama Jimin dengan tenang sebelum seseorang mengusik dengan cara memeluk pinggangnya dari belakang, matanya terbuka lalu menoleh penciumannya lebih dulu menangkap Wangi khas dari seseorang yang selama ini membuatnya sedikit merasa nyaman

Jeon Jungkook

" Jungkook, baru pulang? " Yoongi membalikan badannya untuk terlentang dan tangan Jungkook semakin bebas mengelus perutnya yang sudah agak membesar

" Iyaa, kenapa jam segini sudah tertidur? " Tanya Jungkook. bibirnya mengecup kening kanan Yoongi halus berkali-kali

Manis sekali

Yoongi sedikit tersenyum lalu meremas piyama tidur Jungkook dibagian dada. Meluapkan rasa rindu dengan menyerukan kepalanya kedalam leher Jungkook

Mencari posisi nyaman nya ibu hamil

" Jimin sedang kurang enak badan setelah beberapa jam menangis tadi, tapi sekarang sudah baikkan. Jadi mau tidur bersama ku.. " Jungkook mengernyit mendekap Yoongi lebih erat

" Kenapa chim menangis? " Tanyanya, Yoongi menggeleng kecil. Lalu sebuah elusan diperutnya semakin menambah kesan nyaman membuatnya mengantuk

" Besok ikut bersamaku dan Seokjin? " Pergerakan tangan Yoongi yang hendak mengelus dada Jungkook terhenti

" kemana? " Katanya datar, teringat perkataan Seokjin tadi siang

" Seokjin akan chek up dan aku mau kau juga chek up.. Bungsu harus dapat yang terbaik.. " Jawabnya, niat Yoongi menolak.

Dia benar tidak mau satu mobil dengan namja tersebut

Tapi,

" Dengarkan suamimu, ya Yoonie.. " Dan pikiran yang baru saja ingin dia keluarkan tertelan kembali

Hening sembari Jungkook mengelus kepala Yoongi yang berada diceruk lehernya berkali-kali memberikan ciuman kecil

" Yoongi.. " Yoongi mendongak menatap sang suami, lalu bibir mereka bertemu

Malam semakin larut dan ciuman semakin dalam

Yoongi mendorong sedikit, memberikan ruang untuk keduanya bernafas

" Jimin... "

Jungkook melirik anaknya yang tertidur pulas, tapi bagaimana pula hasratnya tiba-tiba tidak dapat ditahan

Sumpah dia ingin Yoonginya

" Pindah kamar? " Yoongi hendak menolak. Tapi wajah memelas Jungkook membuat dirinya pasrah.

" Aku janji tidak lama, dan hanya bermain sekali.. " Katanya menyakini. Yoongi menatap putranya walau akhirnya bangkit bersamaan dengan Jungkook yang tersenyum

Lalu mereka menghilang dipintu dan memasuki kamar lain yang tersisa, kamar tamu.

-Skip-

" Nanti sehabis kalian Chek up aku akan mengantar pulang dan kembali bekerja.. " Seokjin menatap Yoongi yang sibuk memasangkan dasi diruang makan. Setelah sarapan yang agak telat karena Jungkook yang masih tertidur dua puluh menit sebelum jam delapan mereka sekarang siap pergi ke rumah sakit

Seokjin bisa dengan pasti melihat warna merah dileher Yoongi walau samar dan walau ditutupi scarf manis tetap saja itu terlalu mencolok

Tidak sebenarnya mungkin orang yang melihat tidak akan cukup jeli, tapi bagi Seokjin tidak. Karena semalam dia sedikit terusik dan sakit karena mendengar suara mereka

Sakit hati, menangis jadi pilihan. Dia selalu seperti itu.

Tapi yang dia lakukan sekarang hanya diam, toh Yoongi itu istri suaminya

Yoongi duduk didepan disamping kursi kemudi, dengan Jimin yang berada di pangkuaannya

Anak kecil itu tertawa kecil, mengemaskan sekali

" Mommy, akan kelumah sakit. peliksa adik bungchu... ihihihi " tawanya sambil memeluk dan mengelus perut Yoongi. Yang dibalas kekehan manis dari Yoongi. Jungkook yang melihat mengacak pelan rambut halus jimin

Gemas.

Tak luput dari tatapan Seokjin, tentu saja...

Mereka begitu mesra membuat Seokjin merasa dirinyalah yang menjadi perusak kebahagian orang lain

Hingga sesampainya di rumah sakit, Yoongi masuk ruang lebih dulu. Dan Seokjin menunggunya dengan sabar diluar sendirian, tentu Jimin yang tidak mau ditinggal bersamanya ikut kedalam untuk melihat adik bungsunya

Hatinya pilu, tapi dia bisa apa?

Rasanya ingin mati saja disaat-saat seperti ini...

Lalu ketika saat Seokjin masuk, Yoongi ditinggal diluar berdua Jimin diruang tunggu.

Melihat dari jauh Jungkook yang mengelus dan tertawa bersama Seokjin bukan lah sesuatu yang mudah untuk ibu hamil kita

Rasanya hatinya pun sama tercekik, rasanya tidak sanggup berbagi

Tapi, apa mau dikata. Dia adalah bagian yang seharusnya tidak ada di cerita mereka

Menghela nafas, lalu memeluk Jimin yang duduk manis dipangkuannya

Jadi, Jeon Jungkook bagaimana jika sikap yang menurut mu adil malah membuat mereka tersakiti?

Yoongi duduk didepan laptopnya, menatap barisan kata yang dia tulis beberapa waktu ini

Pikirannya kosong, entah

Bayinya baik-baik saja, kesehatannya membaik tapi hatinya resah tidak ingin ditinggal sang suami

Katakan dia egois, ya memang Yoongi mengakuinya dengan pasti. Tapi demi Tuhan dia sangat mencintai Jungkook

Seokjin menghela nafas kesal, memukul berkali-kali kakinya yang terjulur manis di kasur

Jika saja dia sudah mampu berjalan, jika saja dia mampu berdiri tanpa alat bantu. Mungkin yang akan memasak setiap hari dirinya bukan Yoongi, yang akan memakaikan dasi untuk Jungkook dirinya bukan Yoongi yang akan dipanggil Mommy dirinya bukan Yoongi

Rasanya kesal hampir mati, membuat dia menangis tak tertahankan. Sesak, mau mati. Batinnya teriak.

Tapi tidak mungkin.

Karena authornya blum pngen mereka mati atau pun pergi😏

To be Continued....

Don't forget your Voment:v

Story in Marriage [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang