•3

1.4K 205 14
                                        

Dikiranya hubungan Sicheng sama Kun cuman berefek sama anggota yang tua-tua saja, ternyata anggota Dreamies juga kena rasanya. Buktinya yang biasanya mereka bisa meminta (menyuruh) Kun untuk memasakkan makanan yang enak hanya ditanggapi setengah hati.

Yang seharusnya mereka mendapat camilan seperti panikuk kecil atau es krim homemade, justru yang mereka dapatkan hanyalah ciki-ciki kecil beserta box susu di kulkas. Ketika Dreamies meminta secara bersamaan di kamar Kun, Kun hanya menggeleng dan berkata bahwa dia tidak enak badan. Padahal dia tidak melakukan apapun hari itu. Jadwal kosong, tidak latihan, tapi wajahnya terlihat sangat lelah. Semuanya orang merasakan kecewanya Kun, kecuali si pembuat kekecewaan ini.

"Sicheng-hyung bego!"

Sicheng yang lagi asik main PS sama Jaehyun cuman bisa melongo saat lihat siapa yang ngomong itu. Jaehyun menaruh game stick nya perlahan dan berdehem.

"Jisung ... Siapa yang ngajarin ngomong begitu?"

"Ga ada. Tapi Sicheng-hyung bego!" Jisung mukanya udah merah. Dia berdiri di pintu dengan Chenle yang cuman diem aja. Sicheng memicingkan matanya.

"Aku kenapa?"

"Gara-gara hyung tahu. Kun-hyung jadi males ngapa-ngapain."

"Lahhh.." Sicheng udah mau ngomong yang aneh-aneh, tapi pas ditatap Jaehyun dia langsung tutup mulut. Emang salah posisinya di sini. Udah sekitar seminggu yang lalu dan Sicheng engga merasa terganggu sekali untuk sekedar meminta maaf dan mengakuinya.

"Jisung, Chenle, kalian pergi dulu ya. Biar Jaehyun-hyung aja yang ngomong ke Winwin-hyung." Kata Jaehyun pelan. Jisung sama Chenle tatap-tatapan sebelum mengangguk. Kemudian Jisung berjalan duluan, sementara Chenle malah masuk ke dalam dan berdiri di hadapan Sicheng, menghalangi pemandangan.

Sicheng tahu kalau dia marah-marah atau ngambek, Jaehyun pasti bakal ikutan marah dan ngadu, entah ke siapa aja. Jadinya dia menghela nafas dan berusaha menatap Chenle biasa.

"Apa lagi?"

"Gege ga mau minta maaf?" Tanya Chenle. Sicheng diam sebentar.

"....Ga tau."

Chenle hanya diam tak menanggapi. Dia berjalan ke arah pintu, kemudian berhenti.

"Kalau Gege ga mau minta maaf, putusin aja Kun-ge biar Kun-ge sama yang lain!" Teriak Chenle kasar kemudian pergi berlari.

"BOCAH-" Sicheng baru mau kejar tapi dicegat sama Jaehyun.

"Sicheng." Yah, kenapa 'sih rata-rata orang kalau marah pasti manggil namanya aslinya? Sicheng kembali duduk dan menatap Jaehyun. Kupluk hoodie kuningnya dia pakai untuk menutupi rambutnya.

"Kamu masih belum minta maaf sama Kun-hyung?"

"Udah kok."

"Terus kenapa diem-dieman?"

"Ga kenapa-napa."

Jaehyun mendecak.

"Kamu mau dibantuin apa engga 'sih?"

Giliran Sicheng yang mendecak.

"Gausah Jaehyun aku bisa sendiri ih."

"Bisa sendiri tapi nunda sampe sekarang."

Ya... Bener 'sih. Alasan kenapa Sicheng engga juga minta maaf ke Kun itu beragam. Pertama; dia malu mengakui kalau dia emang menikmati ciuman itu. Kedua; dia engga mungkin cuman bakal minta maaf doang. Pasti dia harus melakukan sesuatu. Ketiga; setiap Sicheng mau deketin Kun, pasti selalu aja dia lagi sama Yukhei, Jungwoo atau yang terbaru, Johnny.

Ya....gimana...ya.

"Terus aku harus apa dong Jaehyunnnnnn malu ah." Sicheng memendamkan wajahnya di salah satu bantal yang berserakan di lantai. Jaehyun mengusap rambut Sicheng. Berminyak.

Jaehyun pun tersenyum. Sefrustasi itukah Sicheng sampai dia engga shampoan? Padahal anak ini sejak era limitless langsung kebut menjaga rambutnya karena gaya rambut cornrow nya yang selalu ditertawakan oleh Kun.

Sampai segitunya Sicheng mau berpenampilan setampan mungkin demi Kun. Kalau hubungan mereka kandas hanya karena si Jepun sialan kelebihan hormon itu, Jaehyun ga sudi. Lagian juga kemana-mana cocok-cocokan mereka berdua, ya 'kan?

Pokoknya Jaehyun harus bantu.

"Sicheng, inget ga waktu Taeyong-hyung marah sama aku terus Johnny-hyung nyalahin aku terus?" Tanya Jaehyun tiba-tiba. Sicheng berdehem dari balik bantal. Dia ngedumel beberapa kalimat, dan tentu saja Jaehyun itu hanya manusia biasa.

"Aku ga denger."

Sicheng bangun dan memicingkan matanya pada Jaehyun.

"Iya. Inget."

Jaehyun senyum.

"Kamu inget 'kan, waktu itu aku sempet pergi jauh-jauh buat cari hadiah permintaan maaf ke Taeyong-hyung, dibantuin sama Johnny-hyung?"

"Intinya apa?" Sicheng ternyata ga sabaran. Jaehyun terkikik.

"Aku niatnya mau beli parfum buat Taeyong-hyung, tapi ternyata aku justru nemu yang lebih bagus," Jaehyun tersenyum sangat lebar, yang terlihat cukup menyakitkan di mata Sicheng. "Aku beli parfum ajaib."

Jaehyun menunggu reaksi dari wajah Sicheng, tapi setelah satu menit tidak ada gerakan apapun. Sicheng hanya menatap Jaehyun dengan tatapannya yang kebingungan.

"Erm.. maaf ya Jaehyun kalau kamu mungkin kayaknya juga kesel sama aku gara-gara situasi aku sama Kun-ge ini, tapi aku masih sayang sama Kun-ge dan masih mau melanjutkan hidupku sama dia, jadi aku minta tolong buat serius ya karena aku ga mau kehilangan Kun-ge."

Dan itulah kalimat terpanjang yang Sicheng ucapkan Jaehyun selama berteman setelah lebih dari lima tahun. Sicheng tidak berkata apapun setelah itu dan bangun meninggalkan Jaehyun, berniat mencari solusinya sendiri.







.

.

.

AKU NIATNYA MAU NGETIK 3 CHAPTER AJA BUAT SPESIAL ULANG TAHUNNYA KUN tapi jari ku terpeleset, jadi nikmatilah ff winkun berchapter lebih dari 10 ini. 😔✊

Perfume AftertasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang