•10

1K 156 9
                                    

Sicheng segera berlari ke arah sumber suara teriakan itu, firasat buruk ada di benaknya. Apa Kun-genya baik-baik saja? Itu bukan teriakan Kun 'kan? Apa ada yang mencium aromanya-

Sicheng tahu teriakan itu berasal dari ruang tengah dan dia berlari ke sana. Yang dia kira teriakan panik, ternyata itu adalah teriakan dari Chenle dan seluruh anggota Dreamies yang memeluk Kun dengan enaknya di atas sofa.

"Berhenti! Berhenti! Aku tergelitik!" Teriak Chenle yang berhasil membangunkan Sicheng tadi. Ternyata mereka sedang bermain kelitik dan Kun sepertinya menjadi sasaran (pembulian) para Dreamies itu. Tidak ada yang menyadari Sicheng yang berdiri melihat keasyikan di atas sofa itu, kecuali Doyoung yang muncul di sebelahnya.

"Uffh," Doyoung mengernyitkan hidungnya, membuat gestur seperti mengusir sesuatu dari hidungnya. "Bau apa ini?"

"Kun-hyung hari ini wangi bangeeet." Lantur Jaemin yang sedang menelusupkan wajahnya di leher Kun, membuat sang pemilik leher tertawa geli.

"Geli Jaeminnn."

Sicheng melihatnya dengan tatapan engga suka. Bibir bawahnya dia gigit dan alisnya berkerut tidak senang. Dia sedang berdiri di pojok ruangan, kedua tangannya dilipat dan memplototi Kun dari kejauhan. Jaehyun yang baru saja datang hanya tertawa melihat tingkah laku Sicheng.

"Serius? Kamu cemburu karena anak Dreamies?"

"Engga tuh."

"Terus kenapa melototin mereka?"

"Ga melototin, emang mukaku begini kok. Hmph."

"Terserah," Jaehyun masih cekikikan melihat temannya yang jelas-jelas cemburu. "Mereka engga mungkin jatuh cinta sama Kun kok, tenang aja. Mereka 'kan cuman anak kecil."

Sicheng hanya mendengus dan melihat Kun yang ditumpuk oleh Dreamies layaknya manisan yang digerumuni oleh semut. Jaemin masih dengan seenak jidatnya menaruh wajahnya di leher Kun dan  sisa Dreamies yang berusaha sekuat mungkin mendapat jatah badannya untuk dipeluk.

"Kun-ge rambutnya wangi banget.."

"Ah! Geli Chenle~" Kun terkikik ketika Chenle yang sedang memeluk tangan Kun menaruh bibirnya di sebelah telinga Kun, sepertinya berusaha mencium aroma rambutnya.

"Iya ya kok hyung wangi banget hari ini?" Tanya Jisung yang duduk di paha Kun.

"Aku abis mandi, mungkin karena itu." Jawab Kun santai.

"Oh ya? Tapi biasanya engga sewangi ini." Tanya Jeno, yang entah kenapa, memakai suara beratnya. Sicheng langsung melotot.

"Aduh duh, Jeno paha hyung jangan ditindih kayak gitu donggg." Pinta Kun dengan nada bercanda. Sicheng makin melotot.

"Kenapa ya, kok wanginya kayak manis gitu?" Tanya Jaemin yang wajahnya masih di leher Kun. "Kayak.. bau mawar..." Jaemin terlihat membuka mulutnya dan Sicheng tahu itu saatnya untuk bertindak.

"Kun-hyung!" Panggil Sicheng dengan nada ngambek seperti anak kecil.

"Apa 'sih Sicheng?" Kun terlihat kesusahan di tempatnya.

"Ayo temenin aku!" Sicheng berjalan ke arah tumpukan manusia itu dan memegang tangan Kun. Otomatis Chenle yang sedang memegang tangannya langsung protes.

"Ahhh Winwin-hyungggg." Rengeknya. "Ganggu aja deh!"

"Hiiih!" Sicheng jadi frustasi sendiri. Dia ga suka lihat Kun dipeluk-peluk begini, meski sama anak kecil sekalipun.

"Udah 'sih Win kok kamu gangguin anak Dreamies?" Jaehyun yang sebenarnya dari tadi berdiri di sebelah Sicheng sebelumnya pun menghampiri.

"Engga gangguin. Emang aku ga boleh minta ditemenin sama Kun-hyung?" Sicheng mukanya udah merah bete gitu. Jaehyun jadi heran, bocah kenapa cemburuan banget ya. Tapi dia juga sadar 'sih anak Dreamies agak lebih nempel ke Kun.. Apa jangan-jangan-

"Yuk ah kalian semua bangun, Kun-hyung mau diajak jalan sama Winwin." Kata Jaehyun akhirnya. Kasian, daripada si Sicheng nanti diem-dieman sama Dreamies gara-gara hal sepele ini.

"Diajak jalan?" Yang diajak jalan justru bingung sendiri. Anak-anak Dreamies semua mengeluh tidak ingin bergerak dari tempat mereka masing-masing.

"Iya. Aku mau jalan sama Kun-hyung," Sicheng manggilnya pakai embel-embel 'hyung' karna engga lagi berduaan. "Boleh ya hyung?"

"Ih hyung ngalah kekkk." Rengek Jaemin yang tidak mau lepas. Sicheng malah menghentakkan satu kakinya dengan kesal.

"Ishh aku udah ngalah tahu sama kalian, ngebolehin pegang-pegang Kun-hyung! Aku cuman mau ditemenin sebentar engga bisa?"

"Yaudah.." Kun tahu Sicheng ini kalau udah cemburu ya pasti kayak kemarin lagi, ngambek engga jelas. Sama Kun juga kayak gitu, ya tapi harusnya ngaca lah ini sama anak kecil masa cemburu? Tapi daripada jadi masalah, Kun ikutin aja kemauan Sicheng. Kun berusaha bergerak dari posisinya, tapi mustahil karena mereka para Dreamies masih mau nempel kepadanya. Kun hanya tertawa kecil.

"Engga dibolehin sama mereka, tuh."

"Emang ga boleh!" Kata Chenle tegas. "Gege jalan aja sama yang lain."

"Aku laporin Doyoung-hyung ya!" Sicheng mengancam. Dia tahu selain Kun dan Taeyong, yang menjadi 'ibu'nya Dreamies itu si Doyoung. Tapi kebetulan lagi, Doyoung yang lagi di dapur sebelah sofa mendengarnya dan menjawab,

"Bodo amat aku mah Win, orang Dreamies lagi pengen sama Kun kok."

Sicheng mau congkel matanya aja.







.

.

.

menulis ini membuatku ingin menulis a/b/o au:(

Perfume AftertasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang