"Kun, apa kamu sadar kalau hari ini kamu lebih tampan dari biasanya?"
"Ah, hyung bisa aja."
"Aku serius. Haruskah aku tunjukkan betapa sempurnanya dirimu?"
Belum aja sepuluh menit mereka bertiga pulang dari tempat dukun, Kun udah digodain sama tiang pertigaan. Sicheng menggenggam tangan Kun dengan posesif.
"Jangan gangguin Kun-ge!" Setelah berkata itu, Sicheng menarik tangan Kun dan niat membawanya ke kamar dia. Ketika dia mau membuka pintu, dia justru bertemu anggota lainnya.
"Widih, baru balikan mau langsung bor? Haha!" Ten yang niatnya cuman numpang lewat sambil bawa kripik kentang, tapi matanya membulat pas mencium bau-bau wangi aneh seperti..bau mawar. Dan itu berasal dari Kun yang terlihat tidak nyaman tangannya dipegang kuat oleh Sicheng.
"Eh si gembrot, kalau udah selesai sama Sicheng main yuk?" Ten tiba-tiba nyengir di sebelah Kun, membuat Kun keheranan sekaligus tersinggung. Dia ga gembrot, plis. Sicheng mengerang keras dan membuka pintu kamarnya, membawa Kun masuk dan menutupnya. Semua orang menggila, dan ini karena Kun yang tidak tahu apa-apa.
"Kenapa semua orang jadi aneh begini? Ada apa 'sih Sicheng?" Kun akhirnya meminta penjelasan. Sicheng menghela nafas dan melepaskan tangan Kun.
"Janji engga marah?" Sicheng takut sama jitakkan Kun yang melegenda, sakit banget katanya.
"Kenapa aku harus marah sama kamu?" Yang kamu otw selingkuh sama Yuta-hyung aku b aja kok. Mau dilanjutin gitu sama Kun, tapi dia diem aja.
"Aku.. mungkin engga sengaja semprot parfum ajaib ke Kun-ge."
Sicheng yang melihat ekspresi Kun yang datar cuman bisa mengerang sedih. Yah, pasti Kun engga akan percaya sama dia.
"Parfum apa?" Tapi justru itu respon Kun.
"Parfum ajaib, parfum untuk CLBK.." Sicheng menutupi wajahnya dengan dua tangan. "Itulah kenapa pas setelah terkena semprotan aku entah kenapa langsung mau cium Kun-ge aja."
"Meski tanpa disemprot juga aku bakal ngelakuinnya." lanjut Sicheng kecil, untung tak didengar oleh Kun. Kun hanya mengangguk dan melipat tangannya.
"Parfum CLBK ya? Emang kamu pikir hubungan kita kayak gitu?"
"Ya .. engga 'sih, engga. Aku masih suka sama Kun-ge."
"Aku juga sama. Terus kenapa harus pakai parfum?"
"Ya .. engga tahu." Kenapa Sicheng jadi malu sendiri? Harusnya dia tahu Kun itu orang yang setia. Tapi melihat perlakuan dirinya yang emang kelewatan, harusnya wajar juga kalau Kun sedikit gondok sama dia. Tapi ini engga. Kun justru masih menyukainya, persis sebelum masalah sepele itu terjadi.
Cemburu itu memang buta.
"Terus ini efeknya apa aja?" Kun masih penasaran dengan fenomena yang bakal terjadi setelah ini.
"Ya.. karena ini parfum jatuh cinta, semua orang yang bakal di dekat Kun-ge, kalau mencium baunya bisa jatuh cinta. Tapi tadi si penyihir itu bilang efeknya cuman seminggu." Wow jadi Sicheng bisa menyimak semua itu setelah kejadiannya terjadi? Memang sungguh hebat otaknya ini.
"Jadi begitu... Terus aku harus gimana? Aku engga mungkin keluar dengan keadaan kayak gini, 'kan?" Luar biasa respon Kun ini. Dia terlihat tidak marah maupun terganggu dengan ulah Sicheng. Dia justru positif dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfume Aftertaste
FanfictionHubungan Sicheng dan Kun merenggang. [a birthday fic.]