•7

1.1K 179 29
                                        

Kun menatap Sicheng datar sebelum terbahak.

"Sicheng kamu kenapa 'sih?" Tanyanya, masih geli dengan omongan Sicheng yang asal ceplos itu. "Aku udah lama maafin kamu, kamunya aja yang malah menjauh. Dan soal ciuman itu, aku engga peduli. Toh 'kan Yuta-hyung emang begitu orangnya."

Sicheng masih cengo ngeliatin Kun. Senyuman miring muncul di wajahnya. Kun jadi engga enak.

"Sicheng?" Di sini posisi kedua tangan Kun masih dipegang Sicheng. Sicheng yang masih melamun dengan wajah merah.

Dan tiba-tiba wajahnya pun mendekat. Kun berusaha lepas dari genggaman Sicheng, tapi anak ayam itu 'kan belajar bela diri:")

"Sicheng! Ngapain kamu?!"

"Cium ya?"

"Ha?" Kun mau protes, tau-tau wajah Sicheng sudah beda satu jengkal saja dari wajahnya. Kun mengangkat tangannya dan berusaha menjauhkan wajah Sicheng.

"Sicheng ih apaan 'sih!" Tapi telapak tangannya justru merasakan hal basah dan hangat. Lalu Kun sadar apa itu.

Sicheng menciumi telapak tangannya.

"Sicheng! Astaga! Berhenti!" Kun berusaha menjauhkan wajah Sicheng dengan mendorongnya, tapi mustahil. Kun harus melakukan hal lain.

Dan dia pun menendang selangkangannya.

Sicheng meringis kesakitan dan melepaskan Kun hingga terjatuh ke atas lantai. Bukannya kabur, Kun malah berjongkok di sebelahnya.

"Maaf Sicheng! Kamu ga apa-apa?" Tanya Kun khawatir. Masalahnya kalau masa depan Sicheng sampai kenapa-napa ....... Kun bisa kehilangan...... oke jangan dilanjutkan.

"Aduh duh... Ge.." Sicheng mengusap-usap bagian bawahnya. Kemudian dia melihat ke arah Kun lagi.

"Kenapa kamu nendang aku 'sih?"

"Ya habisnya kamu, aku bilangin berhenti engga berhenti, gimana 'sih?" Kun mengerucutkan bibirnya yang minta di....

"Lagian kamu juga kenapa tiba-tiba aneh begitu? Aku 'kan udah maafin kamu. Ga usah sok..romantis deh." Muka Kun tiba-tiba memerah, mengingat setelah Sicheng mengajaknya menikah, dia mencoba menciumnya. Aduh, dasar anak muda!

"Ah.. iya. Aku engga bisa mengendalikan diriku." Sicheng jadi bingung. Tadi rasanya dia reflek gitu. Kok bisa?

Matanya membulat.

"Ah Ge! Aku tadi salah semprot ya?!"

"Parfum yang mau kamu pake pas ngomong sama aku? Iya. Kenapa? Perih tahu kena mata."

Sicheng engga menghabiskan banyak waktu dan memegang tangan Kun. Sicheng menariknya pergi menjauh dari balkon.

"Sicheng?! Mau ke mana?!"

"Ke Jaehyun. Sekarang!"

Kun tidak dapat protes dan membiarkan dia ditarik oleh Sicheng. Mereka melewati beberapa member yang meneriaki mereka, menyahut dan bersiul atas kembalinya hubungan mereka berdua, tapi Sicheng berlari terlalu cepat. Tahu-tahu mereka berdua sudah berada di depan pintu kamar Jaehyun dan Donghyuck. Sicheng mengetuk kasar pintu Jaehyun, dan wajah Donghyuck menyapa.

"Lah." Kata Donghyuck, sebuah gaming stick ada di tangannya dengan kabel panjang yang membentang di bawah.

"Jaehyun!" Sicheng mengabaikan Donghyuck dan langsung berlari ke arah Jaehyun yang sedang bermain. Gaming stick nya jatuh ketika Sicheng menggoyangkan bahunya.

"Gawat, Jaehyun!"

"Oh, kenapa? Kalian ketahuan mau melahap satu sama lain?" Jaehyun mengangkat alisnya genit.

"Jauhkan pikiran kotormu dari otak suciku," Sicheng mencubit perut Jaehyun. "Aku salah semprot."

"Ha?" Jaehyun langsung bingung mendadak. Sicheng berusaha menjelaskannya secara detail.

"Aku ga tahu, aku salah semprot, harusnya aku semprot diriku sendiri 'kan? Aku malah ga sengaja semprot Kun-ge, terus ga tahu kenapa aku malah mau cium dia saat itu juga!" Jelas Sicheng dengan panik.

"Bodoh," Jaehyun menyentil kening Sicheng. "Berarti kamu yang dibikin jatuh cinta, bukan Kun-ge."

"Iya tapi-"

"Asal cuman disemprot sekali, efeknya kayaknya cuman ke kamu aja." Potong Jaehyun. Tepat setelah dia berkata seperti itu, tiba-tiba terdengar suara dentuman keras, dan tertawaan. Sicheng dan Jaehyun melihat di sebelah kasur bahwa Donghyuck menindih Kun dan mencoba menciumnya.

"Hehe Kun-hyung gemes banget ... Ku cium ya?" Donghyuck sedikit melantur dan memajukan bibirnya. Kun mengangkat dagu Donghyuck, berusaha untuk tidak menyakiti pemuda itu.

"Haechan kamu kenapa?!" Pekik Kun panik. Jaehyun dan Sicheng berdiri untuk memisahkan mereka berdua. Donghyuck yang terlihat sedikit melantur hanya tertawa dan mengkalungkan kedua tangannya di leher Jaehyun, sekarang mencoba menciumnya. Jaehyun menarik Donghyuck dan membawanya keluar dari kamar, kemudian membanting pintu. Dia melihat ke arah Sicheng dengan tatapan sebal.

"Sicheng.. berapa kali kamu semprot dia?"

"Uhhh."










.

.



.

aku beneran engga bisa berhenti ngetik winkun:")

Perfume AftertasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang